CRAZY RICH MAN 18+ (END)

21.Perasaan Julian

SELAMAT TAHUN BARU KAWAN-KAWAN.

Khusus Carzy Rich Man, bila vote tembus 200 dan komentar lebih dari 50 akan saya up langsung
Selamat membaca...

***

Dengan hati-hati dan langkah ringan tanpa suara Julian mendekat. "Hay" sapa  Julian dengan nafas tertahan, Julian duduk di pingiran ranjang dan memandang Yura dalam keremangan cahaya di dinding.

Julian membungkuk mengusap helaian rambut yang terjatuh di wajah Yura.

Perasaan rindunya perlahan berkurang dengan cepat, tidak ada kegundahan lagi di hati Julian begitu melihat sosok wanita yang akhir-akhir ini berhasil mencuri semua perhatiannya.

Julian sangat menikmati semua sensasi yang dia rasakan dalam perasaanya, ini sangat baru baginya untuk tertarik dan jatuh cinta. Namun Julian merasa bersyukur, setidaknya dia jatuh cinta pada wanita yang tepat.

Ya, Yura adalah wanita yang tepat untuk mendapatkan cinta Julian. Kebaikan hati, kejujuran dan keberaniannya melengkapi kekosongan yang selama ini tidak pernah Julian rasakan.

Tubuh Julian semakin membungkuk mengusap pipi Yura dan mengecup bibir ranumnya. Berpindah pada ceruk lehernya yang hangat menenangkan. Sebuah kerutan terlukis di kening Julian.

"Tunggu. Ada yang menciumnya selain aku" gumam Julian merasakan aroma lain di tubuh hingga helaian rambut Yura. sekali lagi Julian mengecup rahang Yura, dan kini berakhir dengan cemberutan.

Julian langsung bangkit dan kembali melewati dinding memasuki kamarnya. "Aku kecolongan, gawat" gerutunya berdecak pinggang sambil mundar-mandir. "Siapa bajingan yang sudah menyentuh Yu?"

***

"Pagi Elena." Sapa Yura memeluk Elena.

"Selamat pagi nona" senyum Elena geli, Sembilan tahun dia bekerja untuk Zicola, tidak pernah sekalipun Elena bersalaman dengannya, karena Zicola benci sentuhan.

Namun sekarang, belum genap empat bulan Yura mengenalnya. Gadis itu sudah bergelayut manja, menghancurkan jarak dari majikan dan pelayan.

Kesederhaan Yura terlampau luar biasa, tidak pernah sekalipun Yura menolak apapun yang di buat pelayan. Setiap kali berterimakasih Yura akan membungkuk dan mengucapkannya tanpa melihat siapapun orangnya.

"Anda mau susu kocok?" Elena mendorong segelas susu di hadapan Yura.

"Terimakasih" Yura mengambilnya dan pergi ke samping rumah untuk bermain piano, melatih jari-jarinya seperti yang di sarankan Armin.

Matahari pagi menyingsing, menerobos pepohonan. Kepala Yura menengadah ke atas, tersenyum melihat dedauanan berajatuhan dari dahannya.

Banyak fikiran yang berkecamuk di dalam hatinya, namun Yura harus bertahan sedikit lama lagi lalu pergi dari Neydish. Untuk sekarang, ini bukanlah waktu yang tepat apalagi kakaknya yang sedang bulan madu. Yura sangat berharap jika Jane dapat membuat Zicola melepasnya pergi.

***

Kedua mata Julian terbuka menatap silau sinar matahari yang menembus mata hijau indahnya. Julian bergerak kecil ke satu sisi dan meringkuk lagi membiarkan sinar matahari menghangatkan punggung telanjangnya.

Perjalanan jauh dari Roma ke Neydish cukup melelahkannya. Pandangan Julian lurus ke dengan melihat dinding kamar bercat putih, cukup lama dia diam dan mengumpulkan kesadarannya hingga akhirnya terbangun dan turun dari ranjang.