26. Julian goyah

9.6K 464 42
                                    

Jangan lupa Vote dan komentar kalian
Selamat membaca
***

Julian Pov

Aku menginjak pedal gas semakin dalam, kepalaku sedikit sakit karena harus berfikir rasional. Aku tidak menyangka jika sampai sejauh ini Yu memanfaatkan aku.

Aku kecewa..

Aku jatuh cinta, dia menolakku. Dan dengan bodohnya aku berpura-pura tidak tahu jika Yu memang tidak pernah memikirkan perasaanku yang sebenarnya.

Aku mencengkram kemudi dengan kuat, dadaku memanas menahan amarah yang perlu di lepaskan dalam waktu yang cukup dekat.

Aku butuh hiburan..

Aku butuh duniaku yang dimana tidak ada Yu sebelumnya..

Aku ingin duniaku yang sebelumnya..

***

Author Pov

Suara tawa Julian terdengar keras mendengar ucapan salah satu temannya, pria itu duduk dengan angkuh di kelilingi beberapa wanita di sekitarnya yang menempel dan tidak membiarkan sedetikpun pria itu sendirian.

"Bung, prinsip kita berbeda. Aku mengikuti pasaran dan tren, dan kau di ikuti tren." Kata Jimmy dengan sedikit gelengan dan tangan terangkat yang memegang gelas sebagai sanjungan kepada Julian. "Bulan depan acara penghargaan akan di selenggarakan, aku dengar Neydish sudah siap akan menjadi tuan rumah di tahun mendatang."

Julian mengangguk kecil dengan tangan yang bergerak mengusap lembut rambut panjang seorang wanita yang sudah cukup lama duduk di pangkuannya. "Itu bukan urusanku."

"Jadi, kemana saja kau selama ini?. Sibuk dengan mainan baru?"

Julian tersenyum sinis, mengingat banyak media yang diam-diam membuat berita mengenai hubungannya dengan Yura. Apalagi sikap diam Julian, dan Ema Giedon yang seakan tengah memberikan angin segar untuk semua public di tengah-tengah pergejolakan berita pencalonannya sebagai presiden.

Memang benar, namun nyatanya hanya Julian yang merasakannya. Tidak dengan gadis yang tidak peka itu.

"Tidak ada yang dapat merubahku" jawabnya dengan tegas. Julian sedikit bergerak, nengintruksikan wanita di pangkuannya berdiri. "Disini membosankan" gumamnya membuat Jimmy tergelak tertawa. Julian beranjak dan pergi ke bawah meninggalkan ruangan VIP.

Suara dentuman musik semakin kencang hingga menggetarkan gendang telinganya, Julian berdiri di dekat bartender, melihat penari telanjang yang meliuk-liuk indah di tiang.

Sementara di sebelah kanannya, banyak yang berkumpul memburu pelelangan wanita juga pria yang bisa di beli untuk menemani siapapun yang mendapatkannya.

Julian menggerakan jarinya mengintrupsikan pengawalnya untuk membawa sesuatu. Julian berbalik, mengambil koper yang di bawa pengawalnya.

Dengan senyuman lebar penuh semangat layaknya anak kecil yang baru menemukan mainan barunya, Julian melompat ke atas panggung dan berdiri di antara model-model yang berdiri mengikuti pelelangan.

Julian mengambil gelas di atas meja dengan sebuah pisau untuk memotong daging, dalam keramaian pria itu memukulkan punggung pisau di gelas hingga menimbulkan bunyi dentingan.

Detik selanjutnya, semua orang diam memperhatikan, begitu pula musik yang perlahan berhenti seakan tunduk akan peringatannya.

"Tuan-tuan dan nyonya-nyonya yang terhormat" Teriak Julian penuh semangat, "Untuk merayakan hari pertamaku di Hong Kong. Malam ini, mari kita berpesta. Apapun yang kalian lakukan apapun yang kalian mau. Aku yang bayar."

CRAZY RICH MAN 18+ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang