Pengganggu

9.3K 422 7
                                    

Biar ku pertegas sekali lagi. Dia milikku, dan bakal tetep jadi milikku.
•Rafael•

°°°°°

Skors.

Pengalaman pertama bagi Naya maupun Rafa. Seumur mereka menjabat sebagai siswa-siswi, belum pernah mereka dihukum sampai diskors seperti saat ini. Tidak masalah bagi Rafa, namun bagi Naya. Ia bingung, bagaimana jika nanti orangtua Naya tanya? Mau kasih jawaban apa?

Saat ini, Naya dan Rafa tengah duduk berdua di salah satu taman yang terletak tak jauh dari indomart. Tempat dimana tadi Naya membeli es krim.

"El yakin nggak mau? Ini enak loh," entah sudah kali ke berapa Naya menawarkan es krim ditangannya pada Rafa. Namun jawaban Rafa tetap sama.

"Buat kamu aja, liat kamu makan aja udah bikin aku puas," dan selalu seperti itu.

"Yaudah kalau nggak mau, Nay juga nggak bakalan maksa kok," balas Naya yang kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya.

"Habis ini mau kemana hmm?" tanya Rafa.

"Kemana aja, penting jangan ke bulan," balas Naya.

"Kenapa gitu?" tanya Rafa bingung.

"Nggak ada roketnya," balas Naya santai sembari menjilat es krim yang akan meleleh.

"Kamu ini lo," kekeh Rafa sembari mengacak gemas rambut Naya.

"Seneng ya kalian, kalau di skors gini. Bisa berduaan terus," kata seseorang yang tidak asing bagi Rafa maupun Naya. Suara yang begitu familiar ditelinga mereka, detik setelahnya. Mereka berdua kompak menoleh kearah sumber suara, untuk menengok siapa yang tadi mengatakan hal seperti itu.

"Lo ngapain kesini?" ketus Rafa.

"Santai men, gue disini cuma jalan-jalan aja. Terus nggak taunya liat kalian berdua disini, yaudah gue mampir. Apa salahnya? Toh ini taman juga milik umum kan?" balas orang tadi yang tak lain adalah Haikal. Jawabannya tadi berhasil membuat Rafa naik pitam.

"Maksud lo ngomong kaya gitu apa ya?" tanya Rafa dengan tangan yang sudah mengepal.

"El udah, nggak usah diladenin," ucap Naya mencoba untuk meredam emosi Rafa. Namun tetap saja, bukan Rafa jika langsung takhluk begitu saja.

"Mending lo pergi deh," kata Rafa dingin.

"Kalau gue nggak mau?" tanya Haikal dengan nada yang justru terkesan ia sedang menantang Rafa.

"Mending lo pergi, gue nggak mau ntar lo malah kenapa-kenapa," kata Naya lembut. Digenggamnya erat tangan Rafa yang sudah mengepal.

"Nanti deh, guenya masih mau ketemu tuh sama lo," balas Haikal. Benar-benar, anak ini memang sengaja mengganggu singa yang sedang tidur.

"MAKSUD LO APA NGOMONG KAYA GITU?!!" teriak Rafa yang emosinya sudah benar-benar meluap.

"El, please," pinta Naya dengan nada selembut mungkin.

"Lo langsung kasih tau maksud lo kesini apa?" tanya Rafa dengan nada sedikit rendah. Walau begitu, emosinya sama sekali belum turun.

Cold Boyfriend [Ending] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang