Full Time {1}

12.4K 560 8
                                    

Aku mencintaimu. Sikap dingin ini bukan berarti aku membencimu. Ini hanyalah caraku untuk menunjukkan rasa cintaku padamu.

♣♣♣

Selepas mengganti baju, Naya dan Rafa berjalan menyusuri area. Dengan posisi Naya yang berjalan mendahului Rafa hingga kini seolah Rafa adalah body guard Naya.

"El liat deh. Itu bagus tempatnya, kita foto disana yuk?" ajak Naya kala ia melihat pohon yang berbentuk begitu unik. Dimana akar pohon membentuk sebuah lengkungan layaknya sebuah gerbang, dengan pemandangan hutan yang begitu hijau nan rindang.

Rafa hanya pasrah saat Naya menarik tangannya. "Fotoin dong El," kata Naya sembari menyerahkan ponselnya pada Rafa. Dan anehnya, Raf hanya mengangguk dan menerima ponsel yang diberikan Naya barusan.

Naya berjalan mengambil posisi yang tepat untuk berpose. Sedangkan Rafa berusaha mencari sudut yang pas untuk memotret Naya yang saat ini tengah berada dalam posisi membelakangi Rafa.

Ckrikk!!

"Udah," kata Rafa setelah ia memotret Naya yang menurutnya bagus.

"Sini liat," kata Naya sembari meminta ponsel yang ada ditangan Rafa.

"Wish jago banget," kata Naya yang puas melihat hasil jepretan Rafa barusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wish jago banget," kata Naya yang puas melihat hasil jepretan Rafa barusan.

"Siapa dulu yang motoin," kata Rafa dengan nada bangganya.

"Iyha deh terserah," balas Naya dengan senyumannya.

"Mau fotbar nggak?" tanya Naya.

"Enggak ah, yaudah yuk lanjut jalan," balas Rafa yang malah membuat Naya mengerucutkan bibirnya.

"Udah bibirnya nggak usah gitu. Mau dicium?" kata Rafa yang sontak membuat Naya menutub bibirnya menggunakan kedua tangannya rapat-rapat.

"Jalan liat-liat. Jangan main HP mulu," sindir Rafa dengan nada dinginnya.

"Ini lagi bales chat dari--

"Dari siapa?" potong Rafa dengan nada yang bertambah dingin.

"Bukan dari siapa-siapa kok, yaudah yuk El lanjut cari yang bagus lagi," balas Naya yang sudah ada niatan ingin berjalan mendahului Rafa, namun terlebih dahulu Rafa menahan tangan Naya.

"Siniin HP-nya," pinta Rafa.

Mati gue!~ batin Naya.

"Ma-mau diapain?" tanya Naya.

"Siniin Nay," kata Rafa dengan nada yang mulai naik satu octaf.

Cold Boyfriend [Ending] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang