"Enghh..." Naya mengerjapkan matanya. Rasa pusing masih saja menyerang kepalanya.
"Gue dimana? Kok putih semua? Astaga, gue belum pengen mati," gumam Lisa pelan.
Namun sedetik setelahnya ia tersadar jika dirinya tadi baru saja terkena bola voly saat olahraga. Dan ia sempat ingat saat Rafa menghampirinya sebelum ia pingsan tadi.
"Gue dimana si?" kata Naya yang mulai bangkit dari duduknya.
Naya melihat Rafa yang saat ini tengah tertidur lelap dengan posisi duduknya, serta kedua tangan yang dilipat didepan dada.
"El? Bangun dong. Gue pengen pulang," kata Naya mencoba untuk membangunkan Rafa.
Rafa membuka matanya lalu mendapati Naya yang sudah duduk manis di depannya.
"Udah bangun?" tanya Rafa dingin.
"Belum," balas Naya polos.
Rafa berdecak mendengar jawaban Naya barusan. "Masih pusing?" tanyanya lagi.
"Masih tapi gapap kok," balas Naya.
"Udah jam pulang belum sih?" tanya Naya.
"Belum," balas Rafa.
"Lo dari tadi nungguin gue disini?" tanya Naya lagi.
"Hmm," balas Rafa yang hanya berdehem.
"Lo khawatir sama gue dong? Berarti El udah suka lagi sama Nay dong?" kata Naya dangan nada senangnya.
Rafa hanya diam lalu lebih memilih untuk pergi dari UKS meninggalkan Naya yang masih menunggu jawaban dari perkataannya tadi.
"El? Wahh parah. Suka banget kalo disuruh main tinggal gitu aja. Diculik tante-tante sekolahan baru tau rasa," kesal Naya lalu ikut pergi untuk menyusul Rafa.
"El tungguin dong," kata Naya dari arah belakang mencoba untuk menyejajarkan langkahnya dengan Rafa.
"Pake ada acara tali sepatu lepas lagi," kesal Naya yang hampir saja jatuh akibat menginjak tali sepatunya yang tidak terikat.
"El tung--
Bukkk!
"Duhh maaf ya gue nggak sengaja. Serius deh nggak liat gue. Habisnya lo main berdiri disitu aja sih, kan gue jadi nggak tau kalo ada lo disitu," kata Naya setelah ia menabrak seseorang.
"Iya gapapa kok. Harusnya tadi gue lewat samping lo aja, tapi ya malah nggak taunya gue nabrak elo," kata orang tadi.
"Iya deh. Sama-sama salah," balas Naya dengan raut wajah lucunya.
"Lo anak baru ya? Kok gue baru liat lo?" tanya orang tadi.
"Iya, udah nggak baru banget sih," balas Naya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Oh ya kenalin, nama gue Bintang," kata orang tadi memperkenalkan diri.
"Gue Naya," balas Naya sambil tersenyum.
"Gue perhatiin lo tadi kayaknya lagi buru-buru gitu," kata Bintang.
"Eh enggak kok. Cuma tadi gue lagi ngejar seseorang aja," balas Naya.
"Ngejar siapa?" tanya Bintang.
"Rafael," balas Naya.
"Nggak seharusnya lo ngejar. Takdir cewek kan dikejar, lagian lo kok bisa kenal sama Rafa? Cowok Antartika setelah Bima itu?" kata Bintang.
"Bima itu siapa?" tanya Naya.
"Ketua OSIS, gebetannya Rachel," balas Bintang.
"Jadi pacarnya Kak Rachel itu Ketos?" tanya Naya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boyfriend [Ending]
Teen FictionSequel "DafFania" Rafael Anton Pranata A cover by : @yongsoemt_ ~~~~~~~~~~~~ Mencintai kawan kecil tidak dilarang agama maupun negara bukan? Itu yang aku rasain sekarang. Mencintai sahabat dari kita masih kecil. Namun siapa sangka jika dirinya yang...