3 hari berlalu, masa-masa liburan bagi Naya juga Rafa sudah berakhir. Hari ini, keduanya juga sudah mulai bersekolah, Naya juga sudah kembali ke rumah semenjak tadi malam.
"Pulang sekolah nanti aku nggak bisa anter kamu pulang. Gapapa?" Ucap Rafa kala mereka akan memasuki kelas.
"Iya gapapa kok, nanti bisa bareng Indry," balas Naya.
"Heooo! Akhirnya berangkat juga kalian," ucap Rangga mengageti dari belakang, ada Rio juga.
Rafa menatap datar kedua sohib-nya itu.
"Kemana aja kalian? Bulan madu?" Tanya Rio polos.
"Matamu bulan madu!" Ketus Rafa.
"Kita cuma jalan-jalan aja kok," balas Naya dengan ramahnya.
"Anjir lembut banget suaranya. Aduh adek, gemes abang jadinya," ucap Rio gemas.
"Nyari mati?" Tanya Rafa sinis.
"Ampun bang," Rangga dan Rio tertawa.
Naya memang cantik, banyak yang mengaguminya. Terutama Rangga dan Rio, namun mereka sadar jika Naya sudah disegel oleh sahabatnya.
"Aku masuk duluan deh, kalau kalian mau ngobrol, lanjutin aja," ucap Naya yang kemudian masuk ke kelas.
"NAY!!" teriak Indry yang langsung berlari menghampiri Naya.
"Astaga Naya gue kangen banget sama lo," ucapnya setelah melepas pelukannya pada Naya.
"Baru juga tiga hari nggak masuk," kekeh Naya.
"Ya sama aja, sepi kelas kalau nggak ada lo," balas Indry.
"Sa ae gagang panci," ucap Naya terkekeh.
"Yaelah kudanil betina," kekeh Indry sembari menampar pelan pipi Naya.
"Gimana sama El?" Tanya Indry.
"Baik kok, tambah sayang," balas Naya dengan wajah berseri-serinya.
"Karena lo udah balik lagi ke sekolah. Harus hati-hati lagi, soal Haikal, lo tau kan?" Ucap Indry memberikan peringatan.
"Iya gue tau kok, apalagi setelah kejadian beberapa hari kemaren itu," balasnya.
"Nah bagus, soalnya Rafa orangnya begitu. Takutnya nanti malah berbuat yang enggak-enggak," kata Indry.
"Iya sans," balas Naya sembari tersenyum sehingga menampilkan deretan giginya.
"Ntar lo balik sama siapa?" Tanya Naya.
"Sendiri aja," balas Indry.
"Gue ikut nebeng ya? Soalnya Rafa nanti nggak bisa anter balik," ucap Naya.
"Oke siap," balas Indry sembari mengacungkan ibu jarinya.
#####
Saat ini Naya tengah berada di kamar mandi. Tiba-tiba ia kembali mimisan, namun ia izin jika dirinya ingin buang air kecil. Rafa tau itu, namun Naya mencegahnya untuk tidak ikut.
"Kenapa akhir-akhir ini gue sering mimisan?" Tanyanya sembari menatap pantulan dirinya pada cermin yang ada dihadapannya.
Naya kembali mengusap wajahnya dengan air sebelum ia keluar dari kamar mandi.
Bersamaan dengan itu, ada Haikal yang kebetulan sehabis dari kamar mandi.
"Nay?" Panggil Haikal.
Sang pemilik nama yang merasa namanya disebut-pun akhirnya menoleh ke sumber suara.
"Ada apa?" Tanya Naya dengan sedikit rasa was-was.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boyfriend [Ending]
Novela JuvenilSequel "DafFania" Rafael Anton Pranata A cover by : @yongsoemt_ ~~~~~~~~~~~~ Mencintai kawan kecil tidak dilarang agama maupun negara bukan? Itu yang aku rasain sekarang. Mencintai sahabat dari kita masih kecil. Namun siapa sangka jika dirinya yang...