Author POV
Naya mengajak lelaki yang duduk disebelahnya itu untuk berkenalan. Dia mengulurkan tangannya sembari memperkenalkan namanya.
"Haii... Gue Nay, anak pindahan," kata Naya sambil menatap pemuda disampingnya yang masih mencoba menetralkan pandangannya.
Begitu pandangannya sudah jelas, pemuda tadi langsung menoleh. Dan betapa terkejudnya Naya saat melihat pemula itu.
"El?" panggil Naya lirih.
Sama halnya dengan Naya, pemuda yang dipanggil El tadi juga terlonjak kaget melihat sosok gadis yang saat ini tengah duduk disebelahnya.
Antara rasa senang, bahagia, haru, sakit, kecewa, sedih, semua bercampur menjadi satu. Namun berkat muka super datarnya, dia bisa menyembunyikan itu semua.
"El? Ini kamu kan? Rafael?" tanya Naya lagi memastikan.
Rangga dan Rio yang duduk dibelakang bangku Naya dan Rafa hanya bisa saling menatap bingung.
"Yaya?" kata Rafa mulai membuka suara.
"El? Yaya? Maksudnya?" tanya Rangga pada Rio. Rio hanya mengedikkan bahunya tanda tidak tahu.
"Iya, in aku El. Yaya," kata Naya sambil memegang pundak Rafa, namun dengan segera langsung Rafa tepis begitu saja.
Tanpa babibu, Rafa langsung beranjak dari duduknya tanpa menghiraukan Naya yang menatapnya dengan tatapan bingung.
"Rafa! Mau kemana kamu?!" kata Bu Iis setengah berteriak saat mendapati Rafa yang keluar dari kelas begitu saja. Namun panggilan Bu Iis hanya diacuhkan.
"Maaf Bu, saya izin ke toilet," kata Naya yang langsung berlari begitu saja tanpa menunggu persetujuan dari Bu Iis.
Seisi kelas hanya saling melempar pandangan bingung. Apa yang terjadi sebenarnya dengan Naya dan Rafa?
🐢🐢🐢🐢🐢
Seorang pemuda kini tengah duduk di rooftop dengan satu batang rokok yang menyelip disela-sela jarinya.
"Lo balik Ya, gue seneng," gumamnya pelan dengan senyum tipis yang tercetak dibibir merah ranum miliknya.
"El? Kamu ngerokok?" tanya seorang gadis yang tak lain adalah Naya yang tiba-tiba duduk disebelah Rafa.
"Ngapain?" tanya Rafa acuh.
"Ngikutin kamu," balas Naya dengan senyum manisnya. Senyum yang sangat Rafa rindukan. Senyum yang sempat menghilang. Senyum yang dulu menjadi candu baginya. Kini kembali. Mataharinya kembali lagi.
"Kemana aja?" tanya Rafa dengan nada dingin.
"Siapa?" kata Naya balik bertanya. Rafa hanya berdehem sebagai jawaban.
"Kamu masih sama ya. Dingin, tapi lebih dingin yang sekarang. Antartika naik suhu ya?" kata Naya mencoba untuk membuat candaan namun hasilnya tetap sama saja.
"El masih cinta nggak sama Yaya?" pertanyaan polos yang keluar begitu saja dari bibir mungil Naya.
Masih Ya, dan sampai kapanpun masih~ kata Rafa dalam hati.
"El? Kok diem?" tanya Naya.
"Lo juga kenapa malah ngalihin pembicaraan?" balas Rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boyfriend [Ending]
Teen FictionSequel "DafFania" Rafael Anton Pranata A cover by : @yongsoemt_ ~~~~~~~~~~~~ Mencintai kawan kecil tidak dilarang agama maupun negara bukan? Itu yang aku rasain sekarang. Mencintai sahabat dari kita masih kecil. Namun siapa sangka jika dirinya yang...