#suara hati

11K 557 102
                                    

Sekuat apapun menahan air mata
Akan tetap membasahi pipi dan sakitnya akan tetap membekas didalam hati~ suara hati

Setelah apel malam selesai harith langsung duduk perasaan gundah membuatnya tak karuan

"Ris gue takut Dyah ninggalin gue" suara harith langsung membuat Haris menatap harith sambil mengangkat alisnya sebelah terkejut dengan ucapan harith

"Lu berantem?" Haris sudah paham dengan gelagat harith yg seperti tak beres

Harith hanya menggelengkan kepalanya

"Terus?"selidik Haris, Haris paham dengan harith.hanya dirinya lah yg dipercaya harith

"Bagas kembali menghubungi dyah!" Ucap harith lemas seperti orang putus asa

"Jangan salah sangka dulu rith,mungkin ingin menjalin silaturahmi" Haris membuat suasana sejuk

"Gue ga main main ris"mata tajam harith muncul

"Hubungan lu sama Dyah gimana??" atas perkara dasar harith dan Dyah. Haris sungguh tak paham dengan keduanya kehidupan rumah tangganya seperti dirahasiakan sangat jarang diumbar

Harith diam tak bisa menjawab baik enggak, buruk enggak, ngambang iya

"Lu ga bisa jawab kan, seperti dugaan gue" selidik Haris

"Sekarang gue tanya! Kalian berdua nikah atas dasar apa?" Haris mulai bertanya pada harith

"Paksaan?perjodohan?cinta?kepepet atau sebatas formalitas" Haris begitu heran dengan keduanya anak manusia itu

"Yaaa"suara harith berat untuk mengatakan

"Cinta lah" sambungnya harith

"Kalau saling cinta sampai membina rumah tangga berarti kan Yasudah kesepakatan bersama to,atau jangan jangan hanya karena paksaan karena kejadian itu, tapi lu ga boleh gitu rith,semua sudah Allah atur jalan ceritanya"

"Dalam mimpi gue Dyah lah yg keluar sebagai jodoh gue ris"

"Nah kan"

"Tapi ris" harith mengambang

"Denger ya rith kalau memang Dyah mau ninggalin lu,untuk apa sejauh ini dyah masih bertahan sama lu pagi tadi saja masih sempet nganter bekal buat lu"

"Hati gue bicara begitu ris" seperti orang yg putus asa jawaban harith

"Lu nya aja yg ga pernah memperhatikan Dyah,Dyah juga jarang keluar rumah ya kali kalian berduan jalan gitu kayaknya ga pernah padahal pengantin baru yg dikata orang kayak prangko gue pun ngalami tapi lu enggak tuh,dyah seperti monoton hidupnya. Coba lu kasih perhatian dikit"
memang benar yg diucapkan haris,Dyah cenderung menyendiri entah disini tak ada teman atau bagaimana atau seringnya pula tanpa perhatian harith menjadikan Dyah semakin diam

"Dia udah ga punya siapa siapa kasihan rith,Coba lu mikir ibunya membesarkan dia secara mati Matian agar kelak dia bisa hidup bahagia dengan mudahnya lu milikin dengan kalimat sah dan lu semudah itu buat sengsarain,itu anak orang rith. Apa memang lu terbebani dengan pernikahan ini" Haris sungguh merasa terheran sebagai sahabat dekatnya harith Haris tau seluk beluk harith

"Enggak gue ga merasa terbebani" jawab harith spontan

"Dyah cuma punya lu rith,dia bergantung sama lu,ya lu maklum dikit lah sama sikapnya, selisih umurnya juga jauh rith dari lu, paling Ragil sendiri diantara kita harusnya yg gede bisa menyikapi nya"

"Ya memang umur segitu masih suka klayapan gue juga dulu gitu,tapi tetep gue tetep tegas lah"

"Takut ilang haha, ga nyangka istri lu masih seumuran anak kuliahan udah kayak adiknya lu dong,terniat banget buat nyari istri yg selisih umurnya lumayan jauh wah wah"godanya Haris

GARIS TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang