#Rasa hidup asrama

6.8K 518 149
                                    

Ada hal-hal yang terasa berat sekali untuk dilalui.tapi harus tetap dilalui.terasa sulit sekali diterima tapi harus diterima.hidup kadang kelewatan memberi sesuatu.

"apa..??" Spontan pertanyaan harith pada Dyah yang terlihat raut wajahnya sudah menandakan sinyal kesal

"Nasi kotaknya mana?"pintanya Dyah dengan nada manja

"Aku kasih ke Nizam"santainya harith sambil mengambil remote tv dan duduk di sofa

"Kok dikasihin sih?!"gerutunya Dyah sambil menghentakkan kakinya di depan harith membuat harith menatap Dyah terheran

"Ya daripada ga kemakan"

"Ngambek?cuma nasi kotak juga"

"Terserah"entah mengapa hati Dyah begitu kesal dengan harith pulang tahlilan tak membawa nasi kotak

"Emang mau???" Menurut harith ini bukanlah Dyah

"Udah nungguin dari tadi!"sewotnya Dyah sudah hampir 2 tahun hidup dalam satu atap baru kali ini Dyah terang-terangan menunggui nasi kotak dari acara tahlilan padahal tadi sore masak

"Kan cuma nasi kotak biasanya sampai ga kemakan juga"

"Terserah"bodo amatnya Dyah tak menghiraukan pembelaan harith

"Kan tadi masak" ucapnya harith sambil menatap dyah

"Emang salah mau nasi kotak!"tatapan sinis Dyah langsung membuat harith jadi merasa bersalah

"Dengerin....pas pulang kan bareng aryo anggotaku dia kan punya anak 2 masih kecil selisih setahun lahirnya,terus pas sampe depan rumahnya anaknya udah nunggu bapaknya pulang, liat bapaknya bawa nasi kotak ya biasa antusias anak kecil ya gitu. rebutanlah, ya biasa anak kecil, Nizam sama resi kan cuma selisih satu tahun kayak aku sama Guntur ya pasti rebutan kalau barang cuma satu,yaudah punyaku aku kasihin.ya meskipun nanti entah dimakan apa enggak tapi kalau rebutan kan kasian mana cuma satu lagi,aku pernah gitu sama Guntur padahal akhirnya ga dimakan" ceritanya harith panjang namun sepertinya dyah enggan untuk bersimpati pada mas lalu harith

"Terserah"mendengar penjelasan harith sejujurnya hati dyah terketuk berhubung hatinya sudah terlanjur dongkol ya gayanya bodo amat

"Emang beneran mau?"lembutnya harith bertanya hati-hati pada Dyah takut jadi sensitif lagi

"Tadi ga bilang.....gausah ngambek,besok kalau rapat juga pasti dapet,emang harus yang dapat dari orang tahlilan,kalau beli mau?"harith hanya bisa menghembuskan nafas saja pasalnya jika dyah sudah diam tanda sudah dongkol luar biasa

Sekitar 1 setengah jam berdiaman akhirnya harith memulai mencairkan suasana kembali dengan mengucap bismillah semoga dijawab dyah. dyah adalah tipe orang yang kalau tidak ditanyai dulu tidak akan bertanya

"ngambek cuma gara-gara nasi kotak" hati-hatunya harith bertanya pada dyah setelah satu setengah jam berdiaman

"Biarin"sewotnya Dyah yang masih menatap lurus laptopnya tanpa mau menengok harith yang berdiri disampingnya

"Kamu mulai aneh,ga kayak biasanya"to the point nya harith pada dyah, gara-gara nasi kotak 1 setengah jam harith didiamkan

"Bodo"

"Nanti aku pesenin mau minta berapa box"gregetnya harith dalam hatinya mengucap sabar sabar.ajaib sekali kemauan Dyah harith tak habis pikir

"Kamu kira aku yang mau,gak lah"jawabnya Dyah lantang Penuh percaya diri,matanya melirik harith yang berdiri disampingnya dengan lirikan sinis

"Ya terus"harith terheran maksudnya apa coba

"Anakmu!"

"Masa"terherannya harith bisa-bisanya Dyah berkata begitu mengatasnamakan anak

GARIS TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang