menatap untuk menetap
dimana kita ditempatkan
disitulah harus dimantapkan."rina" panggil dyah pada rina yg sudah duduk didepan rumah
"mbak dyah"
"kamu sama siapa kesini??" dyah terheran juga kaget atas kedatangan rina
"sendiri mbak" jawab rina
"kok enggak bilang mbak dulu mau kesini, udah dari tadi ya nunggunya" tanya dyah pada rina sambil membuka pintu rumah
"surpriseee hehe" cengir rina
"yaudah masuk yuk" ajak dyah pada rina
****
"rin minumnya diminum dulu, capek pasti mama tau kan kamu kesini?" tanya dyah pada rina"enggak mbak" jawab rina santai
"loh kamu enggak pamit sama mama?"
"rina lagi marahan sama mama" jawab rina dengan kesal, ingin dyah tanyai rina namun diurungkannya kasihan juga rina baru sampai pasti juga capek
setelahnya dyah menyuruh rina istirahat dulu pasti juga capek
17.00
"rin kalau mau mandi airnya sudah mbak siapkan, mbak ada volly bentar dilapangan sama ibu ibu" teriak dyah dari luar kamar rina"iya mbak" jawab rina dari dalam kamar
sore ini ada latihan volly dilapangan itung itung buat guyup rukun lah, aslinya dyah malas berhubung kepepet ya harus mau dyah sadar sekarang sudah bukan bodo amat lagi nama harith sekarang ada pada dyah.
"dek harith apa kabar" sapa mbak yanuar
"baik mbak,mbak gimana?"
"alhamdullilah baik juga"
"maaf ya mbak jarang ikut kumpul"
"gapapa dek, maaf ya dek saya cuman ikut nonton hehe" jawab mbak yanuar santai
"aduhh dedeknya udah berapa bulan mbak"
"baru 10 minggu dek, adek kapan nyusul"
"secepatnya mbak" jawab dyah melegakan mbak yanuar, dyah tau perkataan itu adalah doa jika malaikat mengaminkan dan allah berkehendak kun fayakun,tapi jika dyah boleh jujur mempunyai anak itu suatu anugrah rezeki yang tiada kira bukan bermaksud menolak, rumah tangganya dengan harith saja begini serasa hati dyah menjerit bahwa dyah adalah beban bagi harith dyah juga mulai memikirkan jika nanti kedepan hadir seorang anak ditengah tengah harith dan dyah apa mampu keduanya menjadi orangtua yang baik sekarang saja begini.
"amin semoga disegerakan ya"doa mbak yanuar sedangkan dyah tersenyum
****
~harith pov
sudah 10 hari aku meninggalkan dyah dirumah sendiri untuk latihan sengaja memang tak kuberi kabar jika aku sedang beristirahat walau hanya lewat chat saja tidak,sebetulnya ini latihan medannya juga tak terlalu berat karena aku hanya mendampingi saja begitupun dengan dyah apa tak menghawatirkanku, meskipun begitu ada anak buahku yg setia melapor padaku mengenai aktivitas dyah memang sengaja aku menyuruh memantaunya akhir akhir ini gelagat dyah berbeda setiap hari pasti sibuk?dinas tak mungkin bila tiap hari kemarin laporan anak buahku katanya dyah sedang dikampus dari fotonya pun benar entah apa yg sedang dikerjakan dikampus, sengaja aku akan diam biar dyah sendiri yg bicara bila tak juga bicara yasudahlah yg terpenting jika dugaanku benar terhadap dyah biar dyah terima resikonya sudah ku katakan juga namun masih berani melanggar****
"mbak mas harith kemana? kok dari kemarin rina ga lihat" tanya rina sambil mencari harith di setiap sudut rumah"apa pulang malam berangkat pagi terus rina ga lihat??" lanjut rina bertanya
![](https://img.wattpad.com/cover/183504162-288-k421088.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR
AcakDYAH ANCCI WIRASTI KENCANASARI segala upaya telah aku lakukan segenap doa sudah aku panjatkan jika memang tadirku seperti itu aku bisa apa .yah usaha dan doa bagiku usaha yg utama lalu doa yg menjadi petunjuknya HARITH JATI RIMBA TSURAYA apa yang ak...