Era mewabahi
Bukan menghormati kemampuan dan kepribadian seseorang, dunia malah membandingkan dan menstandarnisasi orang dalam kelompok tertentu.Bagaimanapun orang lebib suka berita gosip dibanding fakta
~dunia sudah seaneh itu
"mari kita mulai"
"Joko Winarto,pasien laki-laki berusia 53 tahun kita akan memulai pembedahan dengan media sayatan stornotomy" dia adalah petinggi angkatan darat yg akan Dyah dan tim operasi ,operasi yg penuh kontroversi ini akhirnya terlaksana meski terjadi debat karena bukan dokter militer yg menangani pasien tersebut mengingat profesi pasien adalah seorang prajurit begitupun itu semua atas persetujuan pasien dan keluarga namun dari pertimbangan institusi kantor menyalahi aturan hingga terjadilah 2 pilihan terhadap pemimpin operasi live surgery atau digantinya staf operasi
Sebenarnya Dyah juga tak ikut ikutan tapi ini semua atas ditunjuknya sebagai asisten pertama operasi oleh dokter nam yg memimpin operasi, membuat Dyah sulit menolak dengan keras bagimanapun Dyah seperti ini berkat dirinya begitupun Dyah optimis jika operasi ini berjalan lancar mengingat dokter nam sebagai dokter bedah umum yg handal dan legendaris meski operasi gabungan yg Dyah begitu harapkan namun Dyah kurang percaya diri mengingat dirinya hanya baru seorang residen bedah kardiotoraks namun dokter nam begitu sangat mempercayakannya pada dyah
"Kita akan mulai pembedahan"pemimpin operasi akan segera melakukan operasi
"Aku pemimpin operasi dokter nam Heri tjatmiko, dokter Dyah ayu wiratmi kencana sari asisten pertama,perawat yg bertugas Yanti kumanga dan Fatika Sari,dokter anestesi daneswara, operasional teknologi Edo kurniawan" dokter nam sebagai pemimpin operasi tak lupa memperkenalkan staf operasinya meski sedikit menegangkan dengan live surgery sebisa mungkin pemimpin operasi yg handal dan legendaris tersebut tetap tenang
"Semuanya sudah siap,mari lakukan yg terbaik"
Tiba juga saatnya operasi dimulai hingga ditengah tengah jalannya operasi tak sengaja Dyah menyentuh aortanya hingga menimbulkan perdarahan
"Ini aortanya terlihat lemah tarik pelan saja"instruksinya dokter nam pada dyah
"Baik dokter"jawabnya Dyah sambil berhati hati,ketika pinset yg dipegang tak sengaja menyentuh aortanya
"Aww"darah segar yg menyembur hingga ke mata Dyah membuat tim operasi panik segeranya dokter nam menutup pendarahan dengan telunjuknya
"Dokter tekanan darahnya menurun"dokter anestesi memberitahu kondisi vital pasien kepada pemimpin operasi
"Oke"jawabnya pemimpin operasi
"Aku akan segera mentranfusi darahnya" dokter anestesi begitu stand bay dengan gerak cepat
"Maaf dokter aku sungguh minta maaf"paniknya Dyah suaranya nyaris seperti ingin menangis sangking paniknya karena terjadi perdarahan secara tiba tiba
"Tak apa tenanglah"jawabnya dokter nam menenangkan Dyah yg begitu panik
"Maaf dokter maaf"Dyah merasa bersalah hingga terus meminta maaf bagimana tak panik operasi sulit yg harus diselesaikan dalam 6 jam 20 menit kini Dyah membuat kesalahan memikirkan bagaimana jika mengulur waktu panjang sedang anestesinya tak lebih dari 7 jam
"Dyah"panggilnya dokter nam pada Dyah yg terlihat panik luar biasa
"Maaf dokter"Dyah terus meminta maaf sambil menunduk karena kepanikan
"Yaa Dyah!lihat aku lihat"tegasnya dokter nam karena Dyah terus meminta maaf,dengan cepat Dyah langsung menghadap dokter nam
"Tak apa,masih ada waktu jangan panik" dokter nam kembali menenangkan Dyah supaya tak panik supaya tetap fokus
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR
De TodoDYAH ANCCI WIRASTI KENCANASARI segala upaya telah aku lakukan segenap doa sudah aku panjatkan jika memang tadirku seperti itu aku bisa apa .yah usaha dan doa bagiku usaha yg utama lalu doa yg menjadi petunjuknya HARITH JATI RIMBA TSURAYA apa yang ak...