Tuhan.....
Terserah engkau saja,aku bukan menyerah aku hanya berserah sebab segalanya adalah tentang engkau sajaMelirik Dyah yang tengah berdiri didepan cermin membuat mata harith tak berkedip asli cantiknya bukan main
Gaun hitam dibawah lutut dengan mantelnya membuat Dyah begitu sangat cantik 3 pasang sepatu kini menjadi kebingungan Dyah untuk memilih salah satunya"Jangan pakek yang berhak tinggi"peringatnya harith membuat Dyah kembali menoleh harith
"Ini haknya cuma 5 cm"protesnya dyah
"Pakek aja sepatu flatshoes nya"harith sampe geleng geleng kepala flatshoes Dyah rata rata harganya setengah gaji harith padahal cuma flatshoes semahal itu pantas saja sepatu dari jaman koas masih ada sampai sekarang
"Aku bukan mau dinas IGD ya"pengen juga Dyah bisa tampil modis enggak gitu gitu aja
"Kenapa sih pakek mantel segala"style ala ala Korea memang wajib bagi dyah tak heran sampai harith pusing liat lemari Dyah yang rata rata memang baju baju ala Korea
"Biar ga keliatan aku hamil"alasan Dyah memakai mantel begitu memang disengaja
"Emang juga belum keliatan"kalau ga bener bener melihat Dyah secara detail juga paling gatau kalau Dyah hamil kalau harith sudah paham bahkan bila memakai pakaian yang ketat perut Dyah sudah terlihat sebagai wanita hamil
"Biar ga banyak yang tanya"bukan gamau kasih tau Dyah gamau ribet ini acara begitu sangat khusus dan VVIP tentunya banyak orang yang meninggikan kewibawaannya dibanding bertanya tanya
"Apaan gitu,hamil ga keliatan kayak dikejar kucing"sampe sekarang juga badan Dyah masih segitu aja ya tambah isi sih tapi bukan kayak orang hamil
"Biarin"liriknya Dyah sambil mengembalikan sepatu dalam kardus yang tak jadi dipakainya
"Coba dari awal awal nikah anak kita udah bisa jalan sekarang"sedikit kecewa tau akhirnya begini harith juga dulu gausah menggubris dan ikut perjanjian Dyah harith jadi menyesal bila mengingat
"Iya tuh anak kecoa"datarnya Dyah menjawab membuat harith melotot tajam
"Ayyyyyy"rengeknya harith tak terimanya saat dibilang anak kecoa membuat Dyah menahan tawa
"Anak aku masa dibilang anak kecoa sih"protesnya harith yang sama sekali tak terima sambil berjalan menuju arah Dyah untuk minta dipasangkan dasi
"Duduk,ga sampai aku"menatap harith Dyah seperti tak ada apa apanya dengan tinggi harith yang menjulang merasa kesulitan,akhirnya Dyah menyuruh harith untuk duduk
"Semoga anak aku enggak pendek kayak ibunya"godanya harith sambil memandangi wajah Dyah didepannya hingga berkali kali menciumi pipinya
"Semoga anak aku enggak galak kayak bapaknya"balasnya Dyah masih fokus memasangkan dasi harith
"Mau cewek mau cowok anakku harus punya jiwa komando. titik ,udah ga bisa nawar"tegasnya harith membuat Dyah langsung menatap harith. dari dulu cita cita harith memang begitu
"Kalau cewek ga boleh. harus jadi cewek sepenuhnya.princess!"kekehnya dyah merasa sama sama akan berdebat kini dengan harith
"Princess. Ya minimal lah anak tentara"jiwa tentara yang melekat pada harith,harith yakinkan harus turun temurun ke anaknya
"Terus apa? tiap pagi bangun tidur harus gitu push up 10× terus glantungan didepan rumah kayak monyet hutan iya"protesnya Dyah.itu semua tak luput dari rutinitas harith dipagi hari sebelum berangkat dinas yang Dyah lihat
"Iyalah fisik dan mental harus jadi"genitnya harith menarik Dyah untuk duduk di pangkuannya
"Mas harith!"kagetnya dyah saat sudah duduk dipangkuan harith dengan kaki harith mengunci kakinya

KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR
LosoweDYAH ANCCI WIRASTI KENCANASARI segala upaya telah aku lakukan segenap doa sudah aku panjatkan jika memang tadirku seperti itu aku bisa apa .yah usaha dan doa bagiku usaha yg utama lalu doa yg menjadi petunjuknya HARITH JATI RIMBA TSURAYA apa yang ak...