#mati rasa

6.4K 636 338
                                    


Akan ada saatnya di mana percayamu dikecewakan. Lalu hatimu dengan sengaja dipatahkan. Dan saat itu kamu akan tahu apa maksud dari keikhlasan


Kali ini sikap Dyah beda meski dari kemarin harith membentak bentaknya seakan dyah tak sakit hati padahal harith juga menyadari perkataannya yg dikeluarkan untuk dyah begitu nyelekit menusuk hati tapi Dyah seperti tak menaruh benci dendam ataupun membalas marah dengan harith berbeda dari kemarin kemarin. Biasanya bila Dyah didiamkan harith Dyah membalasnya dengan diam dan untuk hpnya pun Dyah sama sekali tak mempertanyakan lagi pada harith macam tak butuh padahal banyak sekali pemberitahuan yg masuk saat harith baca banyak sekali pesan dari rekan sejawatnya hingga akhirnya harith menonaktifkan hp Dyah malas melihat pemberitahuannya

"Ga sarapan??"tanya nya Dyah halus.sakit hati yg Dyah rasakan pada harith ingin di lupakanya tapi seolah harith enggan untuk menyelesaikan nya

"Buru buru!"ketusnya harith

"Mau buat bekal"tak menyerah Dyah kembali menawari harith

"Males bawa"pamungkas harith sambil berlalu pergi tanpa pamit Dyah sekalipun untuk berangkat dinas

Dyah hanya mampu berdoa meminta supaya tetap dikuatkan dalam keadaan seperti ini,mungkin ya benar harith kurang nyaman dengan hadirnya Dyah disini meski harith yg membawanya kemari baiknya menyebutnya beban malah membuat Dyah bisa tersenyum lebar daripada menyandang nyonya harith tapi seperti batu sandungan harith, Dyah belajar untuk lebih ikhlas lagi nasib hidupnya seperti ini. hal yg pernah dibayangkan bisa bahagia dengan harith seperti halusinasi yg dimimpikan,kemarin harith menyatakan bahwa yg membuat tidak betah dirumah adalah ketika Dyah menangis maka dari itu dyah sekuat kuatnya tak mengeluarkan airmata di rumah ini bila ingin menangis sembunyi dikamar mandi atau halaman rumah belakang.

Wanita yg mana yg kuat tak menangis dengan apa yg membuatnya merasa takut cemas atau khawatir,wanita yg mana yg tak ingin bahagia,wanita manalagi yang sanggup harus pura pura dalam keadaan baik baik saja.wanita memang rapuh memang perasa juga gampang tersentuh untuk menangis begitulah Dyah sama seperti itu

Sehabis magrib acara rutin dyah adalah belajar dimeja belajarnya tapi hari ini tidak, sengaja nya Dyah duduk di kursi tamu dengan bukunyg berserakan dilantai

Melihat harith masuk rumah dengan teman-temannya membuat Dyah tersentak kaget terburu buru mengemasi barang barangnya dengan cepat dan segera pindah ke meja belajarnya karena tempatnya mau dipakai harith dan teman temannya untuk membuat entah acara apa yg akan dipersiapkan nya

"Lihat spidol yg aku taruh di atas meja ga?"tanyanya harith pada Dyah dengan nada menggertak

"Spidol warna warni itu ya" Dyah kemarin memang meminjam spidol yg ditaruh diatas meja gatau ternyata miliknya harith tapi juga spidolnya tak dihabiskan semua

"Iya!sekarang dimana"dinginnya harith

"Emmm... ketinggalan di RS kemarin aku pinjem buat gambar arteri darah"melihat ekspresi harith membuat Dyah merasa tak nyaman.harith pasti marah

"Ngawur ya kamu!,itu mau aku pakek! Besok lagi kalau bukan milik sendiri jangan dipakek,bilang pinjem dulu sama yg punya!diijinin enggak jangan main pakek"seketika harith langsung membentak dyah.membuat Dyah langsung menundukan kepalanya takut dengan kemurkaan harith, pikiran harith gakaruan jadi emosinya paling atas sendiri

"Maaf"cicitnya Dyah pelan sambil menahan airmata

***

deru suara nafas Dyah seperti berkejaran setelah marathon berangkat pulang dari RS berlari macam dikejar setan karena diburu waktu

Sesampai didepan pintu dyah berhenti bernafas sejenak setelah berlari macam dikejar setan sampai susah bernafas,tangan kirinya berpegang pada pintu berplitur hijau
Belum sempat rehat sejenak,suara telpon rumah membuat Dyah berjingkat pandangan matanya kabur sekuat tenaga mengumpulkan tenaga kembali, hanya sarapan selembar roti dan mentega serta segelas air putih tapi sejak pagi sampe jam 2 siang tenaganya dikeluarkan habis habisan serta berangkat pergi jalan kaki pulang kerumah berlari seperti dikejar setan untuk mengambil beberapa kasus untuk Konsul ke konsulen bedah kardiotoraks untuk memudahkan tugasnya serta pembangunan proyeknya,sempat dipindah ke file hp,dan kini hpnya ditangan harith apesnya lagi saat konsulennya datang hari ini tanpa kabar dahulu membuat dyah seperti ingin mati berdiri saja.

GARIS TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang