maaf?

7.1K 923 42
                                    



Karena ku gemas dengan yang namanya konflik, jadi kita skip aajaah okay!



••••





Jungkook meremat pundak telanjang taehyung, tangan satunya mencoba menutup mulutnya. Bukan karena ia takut untuk mendesah, tapi sungguh ia sangat tidak tahan dengan wangi tubuh taehyung yang kini sedang mengerang diatasnya. Taehyung juga tak menyadari bahwa sejak tadi jungkook benar-benar tak menikmati percintaan mereka.

"akh-sial, jangan terlalu tegang jungkook"

Taehyung mencoba menekan perut jungkook yang memang terlihat sedikit membuncit agar terlihat rileks. Jungkook mencegah tangan besar taehyung agar tak menekan perutnya, demi tuhan disana ada anaknya yang baru terbentuk.

Jungkook mengakui bahwa dirinya sangat bodoh. Sudah terhitung duabulan ia menyembunyikan kehamilannya pada taehyung.

Taehyung malah makin menghentak kencang privasinya, membuat jungkook benar-benar merasa sakit dan nyeri bersamaan. Ditambah lagi perutnya yang mual akibat mencium aroma taehyung.

Taehyung menyibak rambutnya kebelakang dan mulai fokus pada kenikmatannya, menegakkam tubuhnya dan menatap jungkook dari atas dengan tatapan tampannya. Ia bahkan dengan bodohnya mengabaikan wajah tak nyaman jungkook yang berada dibawahnya. Jika menyangkut nafsu, taehyung adalah nomor satu. Jungkook terus menutup mulutnya agar ia tidak muntah sekarang, bersyukur taehyung sedikit menjauhkan tubuhnya dengan hentakan yang sedikit memelan.

Tangan besar taehyung mencoba menggapai tangan mungil jungkook yang sedang menutupi mulutnya, taehyung kira jungkook hanya berusaha menahan desahannya sejak tadi. Sejak mereka bercinta, jungkook hanya menjerit dalam dan sesekali menggeleng pelan. Memejamkan matanya seolah menahan sesuatu dan berusaha menepis ciuman taehyung diwajahnya, dan taehyung tak ambil pusing soal itu.


Jungkook balik mencengkram pergelangan taehyung yang berada diatas dadanya, menjerit dalam saat ia sampai pada kapuasanya. Disusul taehyung yang juga sampai dan menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher jungkook yang beraroma strawberry kesukaannya.

Belum selesai taehyung menikmati pelepasanya, jungkook bergegas mendorongnya kasar pundak taehyung hingga mereka berdua terduduk. Sebuah cairan bening namun kental itu jungkook muntahkan tepat diperut dan paha dalam taehyung. Cukup banyak dan membuat taehyung terkaget, menatap jungkook yang masih saja berusaha memuntahkan sesuatu.

"shit! Jungkook, apa yang kau lakukan?"

Jungkook terbatuk, tenggorokanya rasanya sangat sakit sekali sekarang. Ia juga tak menyangka bahwa ia akan memuntahkan taehyung seperti ini. Astaga, ia benar-benar sudah tak bisa menahannya lagi.

Taehyung terlihat memasang wajah kesalnya, kemudian bangkit dengan tubuh telanjangnya dan menatap tak percaya pada jungkook meminta penjelasan.

"m—maaf, huek-"

Taehyung total geram, dirinya bergegas menuju kekamar mandi dan membanting pintu itu saat menutupnya. Taehyung pasti benar-benar marah padanya.


Setelah dirasa mualnya sedikit reda, jungkook memaksakan tubuhnya untuk turun dari kasur. Badanya sangat lengket dan ia perlu air sekarang. Tenggorokannya sangat kering dan tubuhnya begitu lemas. Perutnya juga seperti ditarik dan pikirannya berkecamuk. Bagaimana jika kandungannya tak baik-baik saja saat ini?

Ia benar-benar berada dititik terendah sekarang, dimana dirinya tak sanggup lagi melakukan apapun. Bahkan untuk mengeluarkan suaranya saja ia sangat lemah. sudah lebih dari setengah jam taehyung berada dikamar mandi dan tak kunjung keluar, ia  ingin menghampirinya dan meminta maaf atas kelancangannya memuntahkan taehyung seperti itu. Tapi tenaganya seperti terkuras habis sekarang, matanya berkunang-kunang. Dilihatnya sebuah cahaya hitam pekat mengelilinginya hingga tubuhnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh kembali diatas kasur.











I wish•tk-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang