"SEBENTAR JUNGKOOK, AKU BISA JELASIN"
"JELASIN APALAGI, TAE?!! POKOKNYA KITA CERE"
"APAANDAH CERE CERE, EMANG KITA KAPAN NIKAHNYA?"
oiya belum nikah, yak. Oke ulang.
"POKOKNYA KITA PISAH, AKU MAU PERGI. BAI"
me: menonton keributan pasangan uwu ini
Btw ini bukan jalan ceritanya, oiiii:( mereka garibut kok, tenang aja:(
••••
Taehyung mendudukan tubuhnya didalam sebuah taksi yang sudah ia pesan tadi, hatinya berdebar tak sabar saat mengetahui ia akan kembali kerunah bertemu dengan jungkook dan Renjun. Sebuah kejutan memang, ia tak mengabari orang rumah jika dirinya akan pulang hari ini.
Sejak tadi senyumnya tak berhenti mengembang dan tangannya terus bertaut gugup. Perasaan rindu yang setelah sekian lama ia tahan akhirnya akan terobati, ia akan melihat senyuman manis jungkook lagi setiap ia membuka matanya dipagi hari. Melihat keributan dan rengekan yang Renjun ciptakan. Taehyung benar-benar tak sabar.
Taksi hitam yang ditaikinya memasuki rumah besar miliknya, ia turun dengan sebuah koper yang kini dibawa oleh sang satpam yang berada dibelakangnya. Membuka pintu rumah tersebut tanpa mengetuk terlebih dahulu. Pemandangan pertama yang ia lihat disana adalah jungkook yang sedang duduk dibawah sofa dengan perut besarnya, dan disampingnya terdapat Renjun yang sedang memegang sebuah batang crayon tanda ia sedang menggambar.
"kau harus searah seperti ini, jika tidak akan terlihat berantakan nanti,"
"tapi kapan papah akan kembali?"
Taehyung tersenyum haru saat mendengar percakapan yang diucapkan oleh dua manusia favoritnya itu. Masih setia memandang dari jauh tanpa niat untuk mendekat, padahal tangannya benar-benar sudah gatal ingin memeluk kedua manusia berharga dalam hidupnya itu.
"ehm sebentar lagi, sayang"
"mamah bohong, kemarin juga berkata seperti itu. Renjun ingin minta dibelikan Robot baru, tau!" bibir Renjun mencebik, nada kesal tak terhindari lagi dari setiap ucapannya. Meski begitu, tangannya tetap teratur memegang crayon dan menumpahkan warna merah pada buku gambarnya.
Jungkook hanya bisa tersenyum gemas dan mencium pipi gembil Renjun yang masih ditumbuhi bulu-bulu halus itu. Wajahnya meringis sakit saat merasakan perutnya sedikit nyeri, akhir-akhir ini adik bayi yang ada dieperutnya sudah mulai menendang dan sangat aktif.
Taehyung masih menyaksikan semuanya, senyumannya makin tak berhenti mengembang. Namun saat matanya menangkap ekspresi jungkook yang tiba-tiba saja mendesis kesakitan dengan sebelah tangan yang memegang perut buncitnya itu, taehyung refleks bergegas mendekat.
Berjongkok disebelah lelaki manis itu dengan raut wajah khawatir, bahkan jungkook masih belum menyadari bahwa kini lelaki yang selama ini ia rindukan itu ada disampingnya. Sampai suara cempreng Renjun menyadarkan keberadaan taehyung,
"PAPAHHHH"
jungkook dengan cepat menengokkan kepalanya kesamping dan kini tepat sekali menghadap wajah taehyung yang sangat dekat dengannya. Ia hampir saja terlonjak kebelakang melihat wajah tampan itu kini benar-benar ada didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I wish•tk-end
Teen Fictionhubungan mereka itu rumit. ◾️ berdoa saja, semoga taehyung diberi kesadaran akan perasaanya pada jungkook sebelum terlambat. ◾️