Taehyung menghapus beberapa sisa air mata diwajah putih jungkook. Mereka baru saja menjelaskan semuanya pada Renjun, namun semuanya tidak berjalan mulus. Jungkook memaklumkan jika Renjun akan marah dan ia akan menerima kebencian dari anaknya itu sekarang.
"semuanya akan baik-baik saja, Renjun akan kembali seperti biasa lagi. Tenang saja"
Jungkook menggeleng lemah, menangkup tangan tan milik taehyung yang mengusap pinggangnya lembut.
"tidak, dia sangat marah, tae. Kau tidak melihat bagaimana ia menatapku tadi? Ia membenciku sekarang"
Ini tidak adil. Taehyung diam-diam meringis sakit, hatinya sedikit tercubit. Seharusnya kan dirinya yang dibenci Renjun karena ia yang menyuruh jungkook untuk menyembunyikan semuanya, tapi lagi-lagi semua ditanggung oleh jungkook. Taehyung mulai membenci dan menyesal dengan apa yang ia perbuat dahulu.
Mencium kening jungkook berkali-kali menenangkan, "aku berjanji semuanya akan seperti semula lagi. Aku berjanji"
Jungkook hanya pasrah menyandarkan tubuhnya pada dada bidang taehyung yang terbalut kemeja kantor. Ini pukul 1 malam, mata sendunya menatap sebuah kue berkarakter Batman dengan lilin angka 7 tertancap ditengahnya. Asap lilin yang tadi dinyalakan bahkan masih sedikit terlihat. Baru saja setengah jam lalu mereka berkumpul untuk merayakan tiup lilin Renjun, jungkook memejamkan matanya lagi dan air matanya turun dalam diam.
Jungkook berjalan menuju kamar tamu yang memang selama ini ia tinggali sejak ia pindah kerumah taehyung. Berjalan dengan tatapan kosong, memegang knop pintu kamar dan akan membukanya sebelum sebuah tangan tan menahan pergelangannya. Jungkook refleks menoleh kearah taehyung yang kini berdiri disampingnya dengan tatapan datar dan menusuk.
"malam ini tidurlah dikamarku, kita tidur bersama"
Apa jungkook bisa menolak?
Taehyung kini berjalan dibelakang jungkook, menatap punggung sempit itu yang kini berjalan pelan kearah kamarnya. Namun sebelum itu, mereka harus melewati kamar Renjun terlebih dahulu. Jungkook berhenti sejenak menatap pintu putih yang banyak ditempeli stiker batman itu. Terdapat sebuah gantungan kayu yang bertuliskan 'Renjun's Room'. Jungkook menghela nafas dalam lagi, mengingat beberapa saat lalu saat Renjun membanting pintu kamarnya kencang setelah jungkook menjelaskan semuanya. Hatinya tercubit sakit melihat kemarahan sang buah hati.
Mengelap air matanya sekilas, jungkook melanjutkan jalanya cepat dan masuk kedalam kamar taehyung. Taehyung yang sejak tadi berada dibelakang jungkook hanya bisa menatap dengan rasa bersalah tinggi. Anaknya hanya perlu waktu, ia yakin Renjun tak mungkin mengabaikan jungkook selama itu. Mereka adalah satu kesatuan yang saling membutuhkan satu sama lain. Taehyung sangat yakin bahwa Renjun secepatnya akan memaafkan jungkook.
Taehyung masuk kedalam kamarnya dan tak melihat jungkook dimanapun. Telinga tampannya mendengar suara percikan air didalam kamar mandi, apa jungkook mandi semalam ini?
Dengan bergegas taehyung membuka pintu kamar mandi dan menemukan jungkook berada didalam shower room dengan tubuh telanjangnya. Taehyung total mengeraskan rahangnya melihat pemandangan tersebut, mandi semalam ini hanya akan membuat jungkook jatuh sakit.
Taehyung ikut bergabung kedalam shower room masih dengan baju lengkapnya, ia menggapai pergelangan tangan jungkook dan membiarkan bajunya basah terkena cipratan air shower yang deras.
"kau akan sakit, jungkook. Berhenti dan ayo kita tidur!" suara tegas taehyung tak sama sekali membuat jungkook menoleh sedikitpun. Tatapannya masih kosong, seolah tak perduli dengan sekitarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I wish•tk-end
Novela Juvenilhubungan mereka itu rumit. ◾️ berdoa saja, semoga taehyung diberi kesadaran akan perasaanya pada jungkook sebelum terlambat. ◾️