Taehyung membuka matanya dengan perlahan. Kamar yang mereka tempati sedikit dimasuki cahaya matahari lewat sela-sela tirai jendela besar mereka. Taehyung memutuskan membeli dua unit apartemen mewah dan terkenal didaerah dekat ikon patung merlion yang digambarkan dengan singa putih itu.
Pemandangan pertama yang ia lihat sungguhlah surgawi. Dimana punggung mulus jungkook dengan beberapa ruam bulat yang ia ciptakan semalam. Tidak, mereka tidak becinta. Hanya cuddle dan berakhir jungkook yang membantu taehyung. Tidak ada adegan tusuk menusuk, taehyung cukup ingat apa peringatan yang fabian berikan padanya.
Rambut pemuda manis yang terlelap itu terlihat mengkilat dan begitu halus, tanpa sadar tangan besarnya sudah mengelus sayang rambut belakang jungkook. Membuat si empu terlihat terganggu dan bergerak tak nyaman. Taehyung mendekat, mencium pelipis dan sebelah pipi jungkook agar pemuda manis itu terbangun.
"hei, sayang, bangun" bisikan ia lontarkan pada telinga merah jungkook yang bergerak kecil bagaikan seorang peri.
Mencium sudut bibir jungkook dengan menekannya kencang, jungkook bergerak protes daan mencoba menjauhkan wajah taehyung dengan satu tangannya. Matanya menyipit tak suka pada sang pujaan hati, pasalnya ia baru diizinkan tertidur jam 2 pagi.
"ugh-taeeee~"
Taehyung hanya tertawa kecil, bukanya berhenti lelaki tampan itu kini malah ganti menggigit-gigit kecil telinga sang kelinci dengan gemas.
"bangun sayang, udah siang"
"aku ngantuk, semalem bobo pagi, tae"
"siapa suruh bobo pagi, hm?" mengusel lagi dan kini leher tebal jungkook menjadi sasaran sang macan ganas.
"gara-gara kamu juga loh, awas ihhh geli"
"ayo bangun, kita jalan-jalan bareng Renjun"
Mendengar kata Renjun, jungkook membuka matanya lebar menatap taehyung yang ada diatasnya. Mengucek sebelah matanya untuk memperjelas penglihatannya, menguap diahadapan taehyung bagaikan kelinci lucu. Astaga, taehyung gemas dan ingin memakan bulat-bulat pipi gembil jungkook sekarang.
"kemana?" dengan malas jungkook menjawab. Terselip nada antusias yang terhalang dengan kantuknya.
"ketempat yang pastinya Renjun bakalan suka, ayo"
Jungkook hanya membalasnya dengan senyum manisnya, mengangguk setuju namun dirinya tak kunjung beranjak dari sana. Sama halnya dengan taehyung yang malah asik memandangi wajah sayu jungkook sehabis bangun tidur. Malah dengan santainya jungkook mengalungkan kedua tangannya keleher telanjang sang dominan. Tak ada tanda-tanda mereka akan beranjak cepat dari kasur.
Ketahuilah bahwa mereka belum mengenakan apapun setelah perbuatan panas mereka semalam.
Mereka hanya saling memandang dan melemparkan senyum satu sama lain sesekali. Jungkook mengelus pipi tirus taehyung dan memainkan rambut yang tumbuh memanjang disekitar pelipisnya.
"tae~" jungkook memanggil pelan dengan nada sedikit manja.
Bahu taehyung sedikit menegang saat jungkook justru mengelus pundak telanjangnya. Ia terlalu peka dan menebak-nebak apa yang jungkook pikirkan sekarang.
"hm?"
"ehm-itu.. "
"kau ingin?" taehyung bertanya dengan nada yang sangat dalam. Astaga, imannya sedang diuji sekarang.
Berdehem untuk menyamarkan degupan jantungnya, taehyung mencoba menghentikan pergerakan tangan jungkook yang menggoda area dada bidangnya sekarang.
"kubantu, tapi tidak sampai inti"
KAMU SEDANG MEMBACA
I wish•tk-end
أدب المراهقينhubungan mereka itu rumit. ◾️ berdoa saja, semoga taehyung diberi kesadaran akan perasaanya pada jungkook sebelum terlambat. ◾️