Double, ayey!
••••
Jungkook mengedarkan pandanganya. Di tariknya koper mini abu-abu itu dan menatap lagi kesekeliling bandara. Mencari keberadaan seseorang yang menunggunya sampai suara cempreng khas yang sangat dikenalinya itu terdengar ditelinga merahnya.
"KOOKIEEEEE"
Bocah dengan setelan kodok itu berlari menghampiri jungkook dengan kaki putihnya yang terbalut sepatu. Dengan otomatis lelaki manis itu berjongkok, merentangkan tanganya untuk menerima pelukan dari Renjun.
Renjun memeluk leher jungkook erat. Kedua manusia itu berpelukan ditengah-tengah bandara yang cukup padat.
"jun tau kookie akan datang,"
"maaf jika terlambat,"
Anak kecil itu mengusap wajah putih jungkook dipipinya. Jungkook hanya tertawa kecil gemas, ia juga balik mencubit pipi gembil Renjun.
"kookie, mengapa tanganmu diperban seperti ini?"
Anak kecil itu menyadari bahwa kedua pergelangan tangan jungkook dililit perban putih bersih. Kedua pergelangannya lebam membiru, bahkan sedikit lecet karena ikatan tambang yang begitu kuat semalam. Jungkook menyembunyikan tanganya cepat lalu berdiri. Matanya bertemu dengan mata tajam taehyung yang sejak tadi juga sudah berdiri dibelakang Renjun, tentunya bersama Rose yang berada di sampingnya.
"ah, tidak apa-apa. Tadi kookie terjatuh"
"terjatuh? Apa kookie sudah pergi pada pak dokter untuk diperiksa? Papah! Ayo bawa kookie pada pak dokter sekarang!" Renjun ganti menarik tangan taehyung untuk menuruti kemauanya.
"Jun tidak dengar? Ia hanya terjatuh, baby"
Taehyung menggendong sang anak.
"papah tidak mau mengantarkan kookie pada pak dokter? Yasudah kalau begitu turunkan Jun! Jun saja yang membawa kookie pada pak dokter!" dengan ekspresi kesal khas anak kecil, Renjun merengut sebal.
"apa kau baik-baik saja, jungkook?"
Jungkook menengok ke asal suara lembut itu, tersenyum manis kearah rose yang juga menatapnya khawatir.
"ini tidak apa-apa. Hanya luka kecil"
"ah, apa kita sebaiknya pergi ke dokter terlebih dahulu, tae?"
"tidak perlu, itu membuang waktu. Lebih baik kita segera check in, penerbangan akan dimulai sebentar lagi"
"ugh, papah jahat! Ayo bawa kookie pada pak dokter terlebih dahulu!" Renjun menarik kerah bulat baju taehyung, anak itu mulai rewel.
"Renjun"
Jungkook buru-buru menengahi saat taehyung mulai mengeluarkan suara dalamnya pada Renjun. Ia tak mau taehyung membentak Renjun dikeramaian seperti ini.
"Jun, kookie benar tidak apa-apa. Kookie janji sehabis kita sampai di malta, kookie akan pergi ke pak dokter, okay?"
"betul, tante rose yang akan menamani kookie untuk pergi pada pak dokter. Tante rose janji!" rose menimpali.
Anak kecil itu sedikit melunak, jungkook menghela nafasnya saat Renjun justru berteriak semangat didalam gendongan taehyung.
"Renjun ikut!"
Setelah itu taehyung langsung melenggang kedepan meninggalkan jungkook dan rose yang berjalan beriringan. Didalam pesawat pun taehyung terlihat sangat menikmati liburanya. Renjun duduk disamping taehyung, anak dan ayah itu banyak bercanda dan membuat hati jungkook sedikit senang.

KAMU SEDANG MEMBACA
I wish•tk-end
Roman pour Adolescentshubungan mereka itu rumit. ◾️ berdoa saja, semoga taehyung diberi kesadaran akan perasaanya pada jungkook sebelum terlambat. ◾️