ena ft Renjun (+)

9.6K 1K 65
                                    





Taehyung membuka pintu kayu putih itu, melihat anaknya berbaring apik diatas kasur empuk dikamar jungkook. Senyuman tampan yang sangat jarang ia keluarkan itu merekah indah, lalu menutup kembali pintu itu tanpa suara. Putra nya tertidur kelelahan setelah setengah jam bermain bersama jungkook diruang tamu.

Kakinya yang terbalut celana bahan licin itu melangkah menuju ruangan dimana ada jungkook yang terlihat membereskan bekas mainan anaknya. Bokongnya didudukan rapih tanpa suara, jungkook hampir dibuat terlonjak saat matanya menangkap bahwa taehyung tiba-tiba saja sudah berada di depannya dengan satu kaki yang menopang pada lututnya.

Memperhatikanya yang sedang menyusun sebuah puzzle milik Renjun, jungkook total memilih abai dan melanjutkan membereskan mainan Renjun. Sampai suara dalam itu memanggil namanya samar.

"jungkook,"

Mendongak patuh, dengan tatapan lembut dan polos yang ia pancarkan kepada sinar kelam bola mata taehyung.

"besok Renjun akan berangkat ke jerman bersama ibuku"

Taehyung mencondongkan tubuhnya mendekat pada pemuda manis itu. Sebenarnya tak masalah jika saja ia tak memberitahu jungkook bahwa Renjun akan pergi selama seminggu untuk kunjungan rutin beberapa bulan sekali. Tapi, dirasanya jungkook perlu tahu, ya hanya itu.

"hm, seperti biasa?" menjawab tanpa menatap mata tajam itu.

Taehyung mengangguk dan tersenyum datar.

Mengambil salah satu puzzle yang sedang jungkook susun itu dan memainkannya sebentar.

"..dan lagi, saat Renjun kembali nanti, kau tidak perlu menemaninya setelah pulang sekolah seperti biasa"

Jantungnya berdetak keras. Tak siap dengan kata-kata yang harus ia dengar lagi dari bibir tebal taehyung. Matanya hanya menatap penuh harap dan cemas.

"kau hanya perlu menemaninya saat aku atau ibuku sibuk ataupun tidak berada dirumah"

Apalagi yang bisa jungkook lakukan selain mengangguk pasrah? Waktunya bahkan semakin sedikit untuk bertemu dengan anaknya yang kini semakin tumbuh dewasa. Apa ini rencana taehyung untuk perlahan menyingkirkan posisinya dihati Renjun?

Lelaki tampan itu tau, ada atmosfer kekecewaan dibalik setiap pergerakan jungkook setelah ia mengutarakan kata-katanya tadi. Mau bagaimana lagi? Ia semakin iri saja melihat kedekatan antara jungkook dan anaknya. Sementara dirinya tak bisa berbuat apapun karena pekerjaan merenggut waktunya.

Matanya tak lepas memandang kearah pemuda manis yang selama ini menemaninya tanpa sebuah ikatan apapun itu. Entah ingin mengakuinya atau tidak, yang jelas taehyung sangat berterima kasih kepada jungkook yang mau-maunya saja menandatangani perjanjian bodoh itu. Ya, mungkin hanya jungkook yang menyanggupi keinginan anehnya dulu. Karena pada dasar terdalamnya, ia sangat membenci sebuah pernikahan.



Jungkook selesai menyusun semua puzzle itu dan menemukan taehyung yang masih menatapnya dengan tatapan gelap. Tanpa niat melepas kontak mata mereka, otaknya berputar untuk mengutarakan sebuah kata 'terimakasih' yang di titipkan wonwoo padanya hari lalu.

"ibu sohye mengatakan terimakasih padamu karena telah membawa anaknya kerumah sakit saat itu. Ia ingin mengatakanya langsung padamu tapi ia tak kunjung menemui mu lagi diskolah,"

"hmm, aku akan menyuruh Ren untuk mengirimkan sejumlah uang padanya, nanti"

"mengapa tuan tidak jujur pada Renjun dan malah berbohong?"

"aku tau anakku itu sangat dekat dengan putri wonwoo, dia juga akan bersedih jika mendengar teman dekatnya itu masuk rumah sakit. Kau tau kan jika Renjun memiliki pemikiran yang sangat dewasa, aku takut dia meninggalkan pertunjukannya demi sohye"

I wish•tk-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang