part 6

40 22 6
                                    

'manja juga ternyata'batin Irsyad.

Irsyad dengan pelan-pelan membersihkan luka dilutut dan disiku Dasya. Saat ini Irsyad dan Dasya hanya sibuk saling pandang disaat Irsyad membersihkan siku Dasya. Namun kejadian romantis itu hanya terjadi beberapa detik.

Mereka berdua salah tingkah sendiri. Setelah selesai Irsyad membersihkan luka dasya irsyad malah pergi entah kemana. Datang tanpa diundang pergi tanpa diantar. Irsyad sungguh aneh.

Sudah 10 menit dasya menunggu Irsyad kembali ke uks namun tidak ada tanda-tanda bahwa Irsyad akan datang kembali. Dasya beranjak dari kursi dan segera keluar uks. Namun disaat dasya menutup kembali pintu ada seseorang yang yang memegang pintu itu.

Dasya menoleh dan mendapati irsyad yang masih memegang knop pintu. Hingga tangan mereka bertemu disaat membuka knop pintu tersebut.

"Lo mau kemana?"kata Irsyad yang reflek melepaskan tangannya yang ada diatas tangan dasya.

"Mau ke kelas!"jawab Dasya pelan.

"Masuk lagi gue uda beli ini."kata Irsyad yang menaikkan kantong plastik yang dia bawak.
Dasya dengan patuhnya langsung membuka pintu dan segera masuk kemudian duduk ditempat yang tadi.

Irsyad menyodorkan plastik yang dia bawa untuk dasya. Dasya segera mengambil kantong plastik yang disodorkan oleh Irsyad.

Dasya membuka kantong plastik dan mendapatkan roti dan aqua. Dasya membuka dan segera memakan dengan santai tanpa menawari irsyad yang melihatnya sedari tadi.

"Hmm, kamu mau!"ucap Dasya pelan dan menyipitkan matanya kearah Irsyad.

"Gak buat lo aja."jawab Irsyad yang diangguk-angguki oleh Dasya sebagai tanda dia tahu.

Dasya pun dengan lahap memakan roti yang diberi Irsyad. Karena tadi tidak sarapan jadinya begini. Begadang sekali apesnya berkali-kali. Dasya selesai memakan roti dan langsung menegak aqua minuman hingga habis tanpa sisa.

"Bagi whatsapp lo."entah keberanian dari mana Irsyad meminta kontak Dasya. Pasalnya Irsyad tidak pernah meminta kontak whatsapp cewek bahkan teman terdekatnya.

Dasya terkejut mendengar kata yang baru saja diucapkan Irsyad."hmm."Dasya hanya menjawab deheman sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal sama sekali.

"Tulis."ucap Irsyad yang menyodorkan hpnya ke Dasya.

Ada rasa senang dihati Dasya. Karena irsyad telah meminta kontaknya. Dasya segera menuliskam nomornya dan memberi nama Dasya Mcl. Dasya segera menyodorkan kembali hp Irsyad.

"Yaudah ke kelas yuk."kata Irsyad.

"Ehm ehh iya ayo." balas dasya gugup.

Selama diperjalanan Dasya dan Irsyad jalan berdampingan tanpa ada dialog.
Akhirnya mereka sampai dikelas dan teman sekelas mereka cukup terkejut melihat tangan siku dasya dan lututnya yang diperban.

"Lo kalian kenapa? Dasya juga tuh kaki tangan pada luka gitu."kata Deo selaku ketua kelas.

"Ohiya kalian kenapa telat syad lo kan tau kalo ada yang telat dikelas ini bakal gue aduin ke wali kita."jelas Deo kepada Irsyad. Irsyad hanya menampakkan wajah datar dan dinginnya itu.

"kalo mau ngaduin ke wali nama gue aja atau lo-."kata Irsyad berhenti karena deo memotong ucapannya.

"Iyaiya galak bener"potong Deo dengan cepat.

"Yaudah sana duduk."suruh Irsyad kepada Dasya. Dasya langsung berjalan ke arah Bunga.

Sesampainya dasya dibangku Dasya disuguhkan pertanyaan yang tidak henti-henti dari bunga dan Tata. Angel dan Dasya hanya bisa saling pandang melihat bunga dan Tata terus bertanya.

Struggle (END) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant