part 29

20 8 3
                                    

Dasya yang masih asik mengotak ngatik ponselnya untuk mencari  fakta kejadian di tiga tahun yang lalu. Apa yang terjadi di internet dengan yang diberi tahu bundanya.

Dia melihat disitu terlihat bahwa saksi mata sendiri keluarga Kayandrani itu sendiri bahkan anaknya sendiri. Dasya ingat bahwa itu adalah tantenya yang sudah dikeluarkan dari keluarga Kayandrani karena sudah menuduh ibu kandungnya sendiri dipengadilan.

Bagaimana bisa setega itu dia menuduh ibunya sendiri. Untuk apa dia berbuat hal yang begitu kotor.

Dasya melihat artikel yang ada foto tantenya dan membaca kalau sekarang tantenya menjadi asisten ayahnya Irsyad.

Disaat Dasya ingin melihat artikel lain, ada satu notifikasi masuk dari whatsapp. Nama pengirim sudah terlihat bahwa itu adalah Irsyad.

Irsyad Mdk
Kita putus,
anggap hubungan kita selama ini sebagai mimpi burukmu.

Begitu terkejutnya Dasya yang membaca pesan dari Irsyad. Dia yang memutuskan. Awalnya Dasya ingin mempertahankan hubungannya dengan Irsyad, tapi apa boleh buat kalau yang dipertahankan ingin memutuskan.

Dasya mengetik dengan gemetar.

Semoga ini keputusanmu yang paling tepat -_-
Jaga dirimu selalu:v

Dasya mengirim dengan derai air mata. Dia juga akan menganggap hubungan ini sebagai mimpi yang paling buruk yang selama ini dia alamin. Tuhan memberi ujian yang begitu berat bagi Dasya. Mungkin ada yang akan tuhan berikan kepada hambanya.

Dasya menghapus air matanya yang terus jatuh. Kisah yang sudah aku rangkai dengan ending bahagia ini malah hancur di pertengahan.

'Mengapa kehilangan selalu menghampiri ku tuhan. Mungkin kau punya yang paling spesial buat hambamu ini. Aku akan menunggu hari itu.'
Dasya Micella

🌞

Hari ini adalah hari yang baru bagi Dasya. Hari yang seperti dulu saat aku kehilangan dia. Yang pertama dia menghilang entah kemana tanpa kabar dan sekarang dia meninggalkan aku dengan kabar yang tak menyenangkan bila aku mendengarnya.

Tuhan memang selalu memberikan sesuatu untuk kita dengan tiba-tiba dan mengambil itu kembali tanpa aba-aba.

Kodratnya memang begitu. Jangan terlalu erat kau genggam bila tak ingin melepasnya.

"Dasya! Habiskan sarapannya."tegur Bunda yang membuyarkan lamunan Dasya.

Dasya tersentak dan mulai memakan. Ayahnya yang diam dengan santai sesekali melirik Dasya.

"Bentar lagi sekolah Dasya akan ujian kan? Lebih baik kamu fokus ke ujian aja ya nak."ujar ayahnya seraya mengelap mulutnya yang selesai makan.

"Iyah yah 2 minggu lagi ujian semester ganjil."sahut Dasya.


Ayahnya hanya mengangguk tanpa bicara lagi. Ayahnya terlalu irit berbicara kepada siapa pun kalau tidak ada hal penting. Beginilah Dasya yang sudah paham akan ucapan ayahnya.

Dasya berjalan dikoridor dengan lambat. Sesekali melirik orang-orang yang ada didepan kelas yang dia lewati. Dasya masuk kelas sudah ada Tata dan Bunga yang sedang asik mengobrol. Dasya berjalan ke arah sahabatnya itu dan mulai bergabung apa yang sedang mereka bicarakan.

"Sya senyum dikit dong! Senin yang baru harus diawali dengan senyuman yang baru karena kita akan melewati hal-hal yang baru semua serba baru deh pokoknya."kata Tata dengan kuat dan mempraktekkan senyuman khasnya.

Struggle (END) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant