Part 48

8 5 0
                                    

Datangmu memang membuatku bahagia.
Bahagia saat kau kuanggap sebagai keluarga bukan yang lain.
Dasya Micella

Pagi ini Dasya sudah bersiap dengan seragamnya. Dia sedang menunggu seseorang yang akan menjemputnya. Tak lama ia menunggu yang ditunggu sudah datang. 

Dasya keluar sudah menemukan Candra dengan stelan jas kantornya. Dia  CEO  muda yang memulai karirnya sendiri di negara orang.

"Berangkat sekarang?"tanya Candra. Dasya mengangguk dan membuka pintu mobil untuk Dasya. "Aku bisa sendiri, Can."

"Aku yang mau sendiri Asy."

Didalam mobil hanya ada keheningan. Dasya melihat wajah pria yang ada disampingnya. Dasya ingin bercerita ke Candra tentang yang sedang ia alami namun dia takut.

"Kamu belom mau cerita."tanya Candra. "Aku takut."jawab Dasya. Candra menepikan mobilnya. Dasya mengangguk dan menceritakan semuanya.

"Reynand itu orang gak baik. Kamu harus jauh-jauh dari dia."kata Candra dengan ketus.

"Dia orang baik, dia selalu disaat aku susah atau pun senang, Can. Kamu belum kenal aja sama dia. Dia selalu ngehibur aku. Bawak aku ke tempat anak-anak panti. Disana aku terhibur banget ada Banyak lagi deh."balas Dasya panjang lebar.

"Apa dia yang uda gantikan aku?"tanyanya dengan menatap lurus kedepan dan melajukan mobilnya diatas rata-rata. Dasya lebih memilih diam tidak untuk menjawab. Tidak mungkin dia memberitahu semua kepada Candra tentang semua yang dia alami.

Sampainya digerbang. Candra turun dan membukakan pintu mobil ke Dasya. Dasya turun dengan senyumnya. Dan berterimakasih ke Candra.

"Pulang aku jemput. Hati-hati, jaga diri kamu disini yah."ucap Candra kemudian mengacak rambut Dasya pelan.

"Aku pulang bareng teman Can, ada urusan."kata Dasya menolak. "Urusan kamu berarti urusan aku juga. "entah mengapa Dasya mengangguk dan masuk kedalam gerbang dengan gontai. Dia melihat ke kanan dan kiri ternyata banyak bisikan dan melihat Dasya diantar dengan pria lain.

Bisikan yang paling buruk. Ingin Dasya menyumpal mulut mereka dengan kaos kaki.

'Sekarang sama om-om muda guys.'

'Gue kira itu foto cuman editan doang. Setelah gue liat kejadian barusan dia malah ganti ke CEO ganteng. Matre-nya keliatan banget sih.'

'Dasar jalang.'

'Kurang job kali dia, makanya nyarik yang lebih dari Abian.'

'Dia selalu mau sama yang kaya-kaya yah.'

'Iyalah. Namanya juga cewek matrek, buat malu kaum kita aja tuh anak.'

Dasya hanya menunduk melewati mereka yang sedang berbisik itu. Bahkan mereka ada yang berbicara dengan keras-keras.

"Semalam kok gak sekolah. Ohiyah obatnya belum habis kali yah makanya libur atau jangan-jangan kelelahan kali yak."kata cewek yang berambut sebahu itu dengan kuat. Yang Dasya tahu dia itu kakak kelas Dasya.

'Gue gak suka semenjak dia pindah ke sekolah kita ini. Gue yakin kak Abian dijebak sama dia.'

'Iyah, gue juga yakin. Gue tau maksud tujuan dia itu cuman mau buat kak Irsyad cemburu sama dia.'

'Malah Kak Irsyad jijik liat tingkah asli dia coy.'

'Kak Irsyad debest kalo soal milih deh.'

Kenapa disini Dasya yang selalu disalahkan dan dipojokkan. Dia sangat tidak betah bila berada di sekeliling orang-orang yang selalu menjelek-jelekkan dirinya.

Struggle (END) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant