Irsyad mengajak Dasya ke kelas mereka. Kelas yang tidak ada orang disana mungkin karena terlalu pagi jadi masih sunyi. Irsyad melepaskan genggaman tangan Dasya dan memilih duduk dibangkunya tanpa berbicara.
Dasya yang melihat itu hanya diam dan memilih duduk ditempatnya. Dasya diam menatap lurus kedepan. Entah apa yang dipikirkannya.
Dasya bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar. Dasya memilih kelapangan basket. Karena dulu Dasya saat sekolah masih sepi tempat basket jadi pelarian disaat dia kesepian. Dasya masuk dan melihat ada seseorang yang sedang bermain sendiri. Dasya duduk dipinggiran dan memilih menonton pria itu bermain basket.
Pria mendrible bola dengan sangat kuat. Dasya melihat pria itu sepertinya Reynand yang sedang marah. Dasya berniat untuk memanggil Reynand tapi diurungkannya. Dasya malah asih melihat dengan serius wajah Reynand yang mendrible bola.
Reynand menoleh kearah pinggiran lapangan dan melihat dengan serius dan sesekali mengucek matanya. Dan benar itu gadis tadi pagi yang dia temui. Reynand melambaikan tangannya dan menghampiri Dasya.
"Lagi badmood yaa!"katanya menghampiri Dasya dengan membawa bola basketnya.
"Ehhehe iya kak, kakak juga kayaknya lagi marah deh sama seseorang!"kata Dasya dengan kekehan manisnya.
Reynand hanya bisa tersenyum.'gue gini juga gegara lo.'batinnya.
"Kok senyum doang kak?"tanyanya sedikit manja.
"Kamu kok gemesin bangetts sihh."ucap Reynand mencubit kedua pipi Dasya.
"Ihh apaan sih kak sakit nih!"katanya mengusap-ngusapkan tangan kepipinya sendiri.
Reynand menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Aduh maaf yaa abisan kamu gemes banget kayak dedek bayi dirumah?"
"Kakak punya adek bayi? Aku mau ketemu dong kak!"ucap Dasya kegirangan.
"Boleh,,sabtu yaa pulang bareng gue."
Dasya menganggukkan kepalanya dan tersenyum senang." Yauda Dasya ke kelas ya kak see you saturday!"ucapnya berlari keluar dari lapangan basket.
"Lo yang buat gue semakin berharap."gumam Reynand yang melihat Dasya berlari kecil.
☁☁☁
Dasya memasuki kelas yang sudah ramai. Dia melihat teman sebangkunya sudah datang dan menghampirinya. "pagi Bunga!"
"Lo kemana aja sya? Tad disini orangnya entah kemana."ucap Bunga menanyakan keberadaannya tadi.
Dasya melihat kebangku belakang masih ada Irsyad yang menatapnya datar.
"Aku tadi cuman cari udara segar aja ditaman belakang."jawabnya berbohong. Entah mengapa Dasya berbohong kepada Bunga. Mungkin agar Irsyad tidak tahu hal yang tadi terjadi.
"Gue kirain."
Dasya memilih duduk dan sambil melirik kebelakang dan melihat Irsyad yang masih diam bagai batu yang hanya bisa melihat tanpa berbicara atau bertanya.
Kriiinnnnggg!!!
Suara bel yang menandakan bahwa bel istirahat sudah dimulai. Murid yang didalam kelas pun segera keluar untuk mencari udara segar atau lebih tepatnya mengisi perut mereka agar bisa menghirup udara segar lagi.
"Yuk kantin."kata bunga berdiri mengajak ketiga sahabatnya itu.
Angel dan tata hanya tersenyum dan berdiri segera keluar menuju kantin. Dasya hanya mengikuti tanpa membuka suara.
"Ehh gimana latihan kalian senin depan kalian tampil dengan membawa nama kelas kalian sendiri jadi kalian harus bener bener gita belajar."tanta bunga panjang lebar. Dasya hanya menganggukkan tanpa menjawab satu kata.
"Uda mesan? Sini aku yang mesanin kalian mau apa?"ujar Dasya.
"Aku bakso sama es jeruk aja sya."Tata bersuara.
"Aku samain lo ngel apaan?"tanya Bunga.
"Samain,"jawab Angel singkat.
Dasya langsung berjalan kearah penjual bakso dan mengantri. Tidak terlalu ramai jadi Dasya menunggu saja. Tak butuh waktu lama untuk memesan pesanan.
"Nih silahkan!"kata Dasya yang meletakkan mangkuk bakso kemeja mereka.
Dasya membawa mampan untuk mengambil jus mereka. Namun disaat Dasya mengambil Dasya berpapasan dengan Reynand. Reynand yang melihat seperti tidak mengenal Dasya.
Dasya menaikkan satu alisnya dan bergumam."Kak Reynand kayak gak kenal aku yaa!"
Dasya duduk dibangku samping tata yang kosong dan segera melahap baksonya. Dasya melirik mendapatkan ada empat orang pria yang menuju meja mereka. "Hai bebeb Angel? kita mau gabung nih bolehkan!bolehlah duduk aja duduk bro."ucap Riyan yang mengambil kursi dan duduk disamping Angel. Angel hanya menanggapi dengan senyuman. Jarang sekali Angel tersenyum kepada Riyan.
"Duhh nyanyi lah senyumanmu yang indah bagaikan candu."nyanyi Riyan kuat dengan suara khas cemprengnya.
"Diam atau gue yang pergi."cetus Angel menahan tawa melihat wajah Riyan yang terdiam tak berkutik.
"Galak amat si calon!"ucap Riyan pelan namun terdengar oleh Angel.
Dasya yang melihat Angel seperti membuka hati buat Riyan sang fansnya dari kelas sepuluh. Dasya hanya memperhatikan dan melihat Angel lalu Irsyad.
"Sya lo salah paham sama gue maaf yaa!"Angel angkat suara dan meminta maaf.
"Maksudnya?" tanya Dasya bingung.
Flasback on
Disaat Dasya keluar dari rumah Angel. Irsyad hanya bisa melihat gadisnya pulang sendirian tanpa penjelasan. Irsyad menarik tangan Angel dan menghampiri maminya. Maminya yang kelihatan bingun dengan sikap dua orang yang ada didepannya.
"Ngel jelasin ke nyokap lo sekarang semuanya."ujar Irsyad kesal.
"Ada apa ini sayang mami gak ngerti?"
"Gini mi sebenarnya aku sama Irsyad gak pacaran. Kemarin itu cuman kesalahan aja mi. Aku takut mami bakal bawak anak teman mami itu buat pacaran sama Angel,terus pas mami tanya Irsyad siapa ya aku jawab aja pacar aku!"jelas Angel panjang lebar.
Maminya memijat pelipis dan berkata. "Kamu kok boong sama mami!yaudah mami gak bakal jodohin kamu sama teman mami."
"Yaudah tan, Irsyad pulang yaa dah sore." ucap Irsyad menyalami tangan maminya Angel.
"Ayo aku anter kedepan syad."kata Angel yang berjalan duluan.
"Ngel lo harus bisa buka hati lo buat Riyan! Karena cuman Riyan yang tulus mencintai dan menyayangi lo tanpa lo ketahui."ucap Irsyad.
"Gue tau kok gue gak janji buka hati buat dia. Uda deh syad gue minta maaf sama lo sama Dasya gue masuk dulu."kata Angel ketus dan masuk kedalam rumah.
Irsyad pun melajukan motornya dan menuju kerumahnya.
Flasback of
Dasya melihat Irsyad setelah Angel menceritakan semuanya. Dasya merasa bersalah karena sudah cuek sejak tadi agi jumpa Irsyad.
"Ohya besok hari terakhir kita latihan ya Sya Syad."ucap Angel ramah. "disekolah aja kayak kemarin."Sambungnya.
Dasya manggut manggut mengerti.
VOUS LISEZ
Struggle (END)
Teen FictionKita saling mencintai Tapi, saling menyakiti. Karena kemauan keluarga kita begini. Entah ini jalan menuju dewasa atau kita memang tak ditakdirkan untuk bersama. Kita saling memiliki namun tak bahagia. Sama saja kita melukai orang yang kita miliki b...