Jam pelajaran sudah dimulai 15 menit yang lalu. Namun Irsyad belum juga masuk. Entah kenapa dia telat masuk.
Dasya masih sibuk menulis materi yang ditulis bu Rina selaku guru Bahasa Indonesia. Akan banyak kata-kata yang akan diulas.
Pelajaran bu Rina sudah habis dua jam yang lalu. Irsyad juga belum masuk. Ada apa gerangan. Dasya melihat kebelakang meja, hanya ada Bayu, Ahmad & Riyan.
Sekarang pelajaran kimia. Pak Wawan sudah duduk dengan masih mengabsen.
Tok Tok Tok
"Permisi pak, manggil Dasya Micella yang anak baru."kata perempuan yang diambang pintu.
"Dasya keluar."suruh pak Wawan. Dasya menurut dan menemukan perempuan yang cantik dengan memegang buku tebal 3 buah buku.
"Kenalin aku Sarah."katanya yang mengulurkan tangannya.
Dasya ingin menyambut tangan itu namun Sarah sudah menurunkan tangannya. Dasya menurunkan tangannya.
"Ayo ikut gue."ajaknya yang langsung menarik pergelangan tangan Dasya dengan kuat. Dasya hanya bisa meringis melihat cekalan Sarah yang membuat tangan Dasya memerah.
"Lo tahu kan gue kakak kelas lo."katanya sambil berjalan.
Sarah berjalannya ke arah gudang yang letaknya di sudut, jarang ada orang yang melewatinya.
Dasya berhenti berjalan dan berbalik ingin kembali ke kelas. Namun saat dia ingin berjalan tangannya ditarik paksa oleh dua orang entah itu siapa.
Tapi pikiran Dasya pasti ini temannya Sarah. Dasya ditarik paksa dan masuk ke dalam gudang. Mereka mendudukkan Dasya dibangku dengan tangan Dasya masih dipegang oleh keduanya.
"Kalian siapa sih?"kata Dasya yang gemetar.
"Ohh lo gak tau kita ini siapa sebenarnya."kata yang perempuan yang rambut sebahu agak kecokelatan dengan nada tinggi. Sedangkan temannya Hanya tertawa sinis.
"Mana kak Sarah!"tanya Dasya sedikit meninggi dan ingin melepaskan cekalan dari mereka. Namun sia-sia mereka malah mendudukkan Dasya dan menjambak rambut Dasya cukup kuat hingga dia meringis kesakitan.
"Tutup pintu dan awasi luar."suruh orang yang masuk kedalam gudang. Ternyata Sarah bosnya. Sarah meletakkan tanggannya di dada.
Berjalan ke arah Dasya dan menampar pipi Dasya cukup kuat hingga memerah di pipi Dasya.
"Kak salah aku apa?"lirih Dasya dengan mata berkaca-kaca. Dasya cukup tersiksa.
"Lo masih belum tahu salah lo apa hah."cecar Sarah dengan memegang dagu Dasya cukup kuat.
"Kalian berdua kasih tahu kesalahan dia apa."suruhnya kepada orang yang memegang tangan Dasya.
"Oke. Gini yaa Dasyaa. Lo gak tahu Sarah siapa disekolah ini? Dia itu primadona disekolah ini. Semua cewek yang ada disekolah ini mensegani seorang Sarah. Sarah yang cocok sama si pangeran bunglon ya dia itu Irsyad yang sekarang lagi digosipi satu sekolah ini kalau kalian pacaran."kata dengan nada tinggi.
"Uda biar gue lanjut jelasinnya. Intinya lo putusin Irsyad sepulang sekolah nanti. Jangan pernah kasih tahu kalau lo terpaksa putus karena disuruh, paham."katanya yang menjambak rambut Dasya lalu dilepaskan secara asal.
Dasya hanya bisa meringis dan kesakitan. Dia tak bisa menangis di depan iblis ini. Karena dia takut kalau Sarah bakal terus menginjak-nginjak Dasya, jadi Dasya hanya bisa diam dan mendengarkan apa yang mereka bilang.
"Bisa kan putusin Irsyad."ucap Sarah yang langsung diangguki Dasya. Sarah tersenyum kemenangan dan berjalan keluar terlebih dahulu.
Sarah sudah tak terlihat. Dasya bangkit dengan sekuat tenaga menghempaskan tangan yang mencekal tangganya sedari tadi. Hingga terjatuh ke bawah.
VOUS LISEZ
Struggle (END)
Teen FictionKita saling mencintai Tapi, saling menyakiti. Karena kemauan keluarga kita begini. Entah ini jalan menuju dewasa atau kita memang tak ditakdirkan untuk bersama. Kita saling memiliki namun tak bahagia. Sama saja kita melukai orang yang kita miliki b...