Part 45

8 3 0
                                    

Terlalu menurut pun tak bagus. Turuti yang mengajarkan dirimu menjadi orang yang lebih baik bukan lebih buruk.
*Dasya Micella*

Dikantin sudah banyak adik-adik kelas yang menguasai semua kursi. Hingga Dasya dan dkk bingung mau makan dimana. Mereka berdiri tepat dipintu masuk kantin. Irsyad datang dengan ketiga sahabatnya dan mengusir adik kelas yang sedang makan. Pakaian Irsyad berubah drastis. Yang Dasya kenal selalu rapi dan tidak berantakan seperti ini.

Dasya melihat ada meja kosong disebelah meja Irsyad. Ia mengajak teman-temannya menuju meja itu. Mereka duduk dan memesan.

Irsyad melihat tidak ada kesedihan didalam diri Dasya saat dirinya baru putus dengannya. Entah mengapa itu membuat Irsyad sedikit benci ke Dasya.

"Kamu mau pesan Cii."tanya Irsyad sedikit kuat saat Cici baru duduk disampingnya.

Dasya tidak ingin melihat itu. Dia terus berusaha seolah-olah dia tidak ingin melihat itu.

"Hai adek Dasya."sapa Riza.
Dasya hanya tersenyum sebagai jawaban.

"Boleh gabung kan?"tanya Reynand ke Dasya. Dasya melihat ke teman-temannya yang menyetujui. "Boleh, duduk aja."

"Ehh kemarin lo pada liat acara yang ada di Indosiar."Riza bertanya.

"Emang acara apaan Za?"tanya Raka polos.

"Azab pacar selingkuh."jawab Riza dengan diakhiri gelak tawa teman-temannya. Dasya hanya bisa meringis ketika mendengarnya. Bagaimana teman Reynand bisa tau hal itu.  Pasti Reynand yang ngomong ke temannya pikir Dasya.

"Azabnya gimana kak!"tanya Bunga heboh.

"Azabnya melukai diri sendiri dek kuh." Cecep menyambung.

Dasya melihat ke meja sampingnya. Irsyad dan Cici begitu akrab dengan tawa mereka. Andai saja Dasya masih di posisi pacarnya Irsyad.  Pasti sekarang dia lagi disamping Irsyad.

"Minggu depan uda ujian semester naik-naikan yah. Gak terasa uda secepat ini Dasya sekolah disini."tanya Dasya.

Bunga menggangguk. "Iyah uda lama juga lo sama si brengsek itu."ucap Bunga dengan kata brengsek lebih dikuatkan suaranya.

"Bunga,"panggil Dasya.

"Biarin aja, Sya."

"Aku duluan ke kelas deh."ucap Dasya pamit.

"Cepet bener lo ke kelas, Sya. Sini dulu lah ngobrol-ngobrol."kata Angel mencegah. "Aku mau ambil handphone aku,  nanti kesini lagi kok."Mereka menggangguk setuju.

Dasya berdiri begitu juga Irsyad yang berdiri dengan satu gelas jus ditangannya. Dasya berjalan disamping namun Irsyad dengan sengaja pura-pura keseleo hingga jus itu tertumpa dibagian depan seragam Dasya.

"Upss sorry gak sengaja."ucap Irsyad.

"Sayang ayo kita ke kelas."ajak Irsyad pada Cici. "Maaf ya pacar gue gak sengaja, yuk yang."bisik Cici. Dasya diam dan membalas dengan senyuman khas ramahnya.

"Basah kan baju lo.  Gue bilang apa tadi,  gak usah ke kelas. Lo sih ngeyel."ucap Angel cetus.

"Sya, mending lo ke toilet dulu deh. Baju lo sedikit tembus tuh."suruh Reynand. Bunga berdiri dan mengajak Dasya ke toilet. Dasya tak bisa berkata apa-apa dia hanya diam menatap kepergian Irsyad.

Struggle (END) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant