Pagi ini Dasya sudah rapi dengan seragamnya. Rambut yang terurai begitu indah. Dia sedang menunggu Irsyad seraya bermain ponsel untuk menghilangkan jenuhnya menunggu. Sebentar atau lama kalau itu hal yang menunggu semua orang pasti tidak menyukainya. Bahkan itu hal yang pasti, semua akan bosan bila menunggu. Benarkan???
"Dasya belum berangkat?"tanya ayahnya yang keluar dari pintu dengan membawa tas kantornya dan ditemani sang istri tercinta.
Dasya menggeleng dan tersenyum."Belum yah, mungkin bentar lagi, Irsyad datang."jawabnya.
"Yaudah ayah berangkat duluan yaa Sya , bun."ucapnya kemudian memasuki mobilnya.
"Dasya bunda masuk yaa, kamu hati-hati dijalan yaa sayang."ucap bundanya kemudian meninggalkan Dasya seorang diri di teras depan.
"Iya bun."
Jam sudah menunjukkan pukul 7 lewat lima. Tidak ada tanda-tanda kalau Dasya akan dijemput Irsyad. Ia memesan gojek dan tidak lama datanglah gojek. Dasya naik seraya memasangkan helm dikepalanya. Dasya menyuruh abang ojek agar cepat sampai tujuan karena dia hari ini begitu telat.
Tak lama bagi tukang ojek ini untuk sampai ditujuan Dasya. "Makasih bg, ini duitnya."
"Iya dek sama-sama."
Saat Dasya berbalik ingin masuk ke gerbang motor Irsyad melewatinya dengan kencang. Irsyad tidak sendiri diatas motor itu. Dasya melihat jelas tangan yang memeluk begitu sempurna diperut Irsyad. Dasya tak ingin sakit lebih dalam melihat itu dia sedikit berlari dari lorong awal hingga ia menabrak seseorang.
"Arrghh maaf." katanya kesakitan dengan mengucapkan kata maaf.
"Ehh Dasya."ternyata yang ditabraknya adalah orang yang ia kenal. Reynand menyodorkan tangannya untuk Dasya agar kembali berdiri dihadapannya. Dasya mengambil tangan itu dan segera bangkit dari tempat itu. Dasya tak bisa menolak perbuatan baik orang.
"Kak Reynand! Maaf yaa kak Dasya gak sengaja nabrak."katanya yang masih menunduk.
Reynand hanya mengangkat alisnya kenapa Dasya tak ingin melihat wajahnya.
"Dasya! Kamu lagi badmood yaa,"tanya Reynand dengan melihat wajah Dasya membungkuk.
Dasya kembali melihat ke arah Reynand."Aku gak badmood kok, aku lagi gak mood ajaa hehehe."jawaban yang terlalu konyol dan kekehan yang dipaksa.
"Kamu lagi ngehibur aku yaa."
Dasya mengingat bahwa ucapannya tadi emang sama saja tidak ada bedanya.
"Ahh iya kak salah ucap,"kekeh Dasya.
Dasya ingin berbalik kedepan namun dia kembali menatap Reynand yang juga menatapnya. "Kak? Bolos yuk!!"katanya dengan pelan namun masih terdengar oleh Reynand.
Reynand menaikkan alisnya dan bertanya dengan bahasa isyarat alisnya itu.
"Bentar aja kok kak, nanti sebelum istirahat selesai kita uda masuk kelas."ujarnya.
"Kamu yakin mau bolos beneran!"tanya Reynand karena takut nanti Dasya menyesal.
Dasya mengangguk berulang kali.
VOUS LISEZ
Struggle (END)
Teen FictionKita saling mencintai Tapi, saling menyakiti. Karena kemauan keluarga kita begini. Entah ini jalan menuju dewasa atau kita memang tak ditakdirkan untuk bersama. Kita saling memiliki namun tak bahagia. Sama saja kita melukai orang yang kita miliki b...