part 10

20 13 1
                                    

Kringgggggg

Kringgggggg

Kringggggg

Bel pulang sudah berbunyi. Para siswa dan siswi pun berkeluar kelas. Ada yang menuju parkiran untuk pulang dengan kendaraan yang mereka bawak. Ada juga yang menuju gerbang untuk menunggu jemputan bahkan ada jalan kaki sampai rumah dan ada yang menunggu dihalte.

Dasya yang masih duduk dikursinya sedang melamun. Entah apa yang dia lamunkan. Lamunannya langsung dibuyarkan oleh Irsyad. "Ngelamunin aku yaa!"ucapnya menepuk pundak kanan Dasya. Hingga tersadar.

Mereka pun berjalan dengan beriiringan sampai menuju parkir. Parkiran yang sudah cukup sunyi tidak seramai tadi.

Irsyad memberhentikan motornya ditaman dekat rumah Dasya. Mereka duduk direrumputan yang dibawah pohon besar.

"Sekarang jawab yg tadi?"kata Irsyad membuka suara.

"Hmmm nggak deh ngga."kikuk Dasya menggaruk  tengkukknya yang tidak gatal.

"Jawab Micella?"

Dasya hanya menggelengkan kepalanya.

"Micella?"panggil Irsyad dengan begitu lembut.(author gak pernah dilembuti gini nih😂)

Dasya yang mendengar hanya melihat wajah Irsyad sambil menggelengkan kepalanya lagi dan lagi.

"Yaudah yuk main lagi, janji gak boleh curang harus jawab oke?"ujar Irsyad.

Dasya gunting Irsyad kertas,tentu saja Dasya yang menang. "Siapa perempuan yang kamu ceritakan sekali tuh?"pertanyaan Dasya membuat Irsyad melihat arah lain.

"Belum saatnya Micella!"

"Heem yaudah pulang yuk dah sore."kata Dasya yang langsung berdiri berjalan cepat.

Irsyad menjadi penurut dan mengikuti Dasya dari belakang.

Sesampainya dirumah Dasya. Ayah Dasya melihat kearah gerbang sedikit sinis seperti melihat musuh dalam selimut.

"Assalamualaikum yah bun,"ucap Dasya masuk dan segera menyalam anak punggung ayah dan bundanya. Begitu pun dengan Irsyad. Dia mengikuti Dasya menyalami kedua orangtua Dasya.

"Masuk dulu syad minum dulu baru pulang."ujar Bunda Dasya.

"Ehh enggak usah tan, uda sore takut keburu malam nanti sampai rumah."balas Irsyad menyalam kedua orangtua Dasya kembali.

Ayah Dasya melihat dengan tidak senang. Entah mengapa Irsyad berpikiran seperti itu. Karena dari wajah orang yang tidak suka memang lebih baik diam dan menatap dengan kesinisan.

"Jauhi anak itu."ucap ayahnya sambil memegang pucuk kepala Dasya dan segera masuk kedalam rumah.

"Bun maksud ayah apa?"kata Dasya bertanya kepada bundanya.

"Entahlah sayang, bunda juga kurang tahu. Nanti bunda bilangin ke ayah kalo Irsyad itu anak baik bukan anak nakal oke. Yaudah sana masuk ganti pakaian habis itu makan yaa!"

®

Disisi lain bunda Dasya sedang mencari suaminya entah dimana. Bundanya saja cukup bingung dengan sifat suaminya yang  bertemu dengan Irsyad sejak sore tadi.

Struggle (END) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant