Part 53

4 2 0
                                    

Mimpi apa ini ya Allah
Kejutan apa ini ya Allah
Aku harap ini semua rencanamu yang akan menjadi indah.
'Dasya'

"Selamat pagi. Apa benar ini rumahnya Dasya Micella."ucap polisi yang pagi-pagi sudah ada didepan rumah Dasya.

"Iyah benar. Saya sendiri."

"Bisa ikut dengan kami sekarang. Jenazah orang tua kamu masih dirumah sakit. Segera urus agar kami antarkan kerumah nak Dasya atau kerumah orang tua kamu nak."bagai disambar petir. Dasya terdiam dan melihat wajah sang polisi yang sangat tegas itu. Tak mungkin seorang polisi berbohong. Dasya terduduk dilantai dan dengan cepat air matanya sudah berjatuhan.

"Pak polisi salah orang kan. Bunda sama Ayah lagi Yogyakarta pak. Mereka lagi ingin mencari ketenangan disana. Bapak salah orang deh."Dasya tahu kalau ayah dan Bundanya di Yogyakarta karena dia selalu menanyakan kabar orang tuanya dari ART rumahnya.

"Tidak mungkin kami salah orang nak. Kamu bisa lihat ktp ayah kamu."polisi itu pun menyodorkan kartu itu. Benar. Nama dan foto itu adalah ayahnya. Tapi bagaimana bisa ayahnya mengalami kecelakaan. Ayahnya cukup hati-hati saat berkendara saat melaju atau tidak.

"Boleh bapak antar saya sekarang."Dasya pun ikut dengan polisi itu agar menuju rumah sakit.

Irsyad yang mendengar semuanya itu terdiam dibalik pintu. Dia tahu siapa dalang semuanya ini. Mengapa ayahnya begitu tega hingga sampai membalaskan hal yang sama. Apakah ayahnya sudah tidak mempunyai hati atau tidak mempunyai pikiran yang jernih. Irsyad akui sekarang ayahnya sudah gila, ayahnya sangat terobsesi.

Irsyad keluar dengan cepat dan tidak sengaja berpapasan dengan Dasya. Saat Irsyad ingin mendahului Dasya, dengan cepat Dasya menghalang.

"Darah dibalas darah. Keluarga lo apa gak ada punya pikiran yang jernih dan melupakan semua masalah yang lalu apa. Gue benci sama lo terutama sama bokap lo yang terobsesi dengan dendam. Apa kalian sudah puas membalaskan dendam kalian yang lama terpendam."Dasya mencengkam kerah baju sekolah Irsyad. Irsyad diam tak ingin menjawab atau pun menjelaskan kalau dia tidak tahu hal ini. Lagian juga belum waktunya untuk menjelaskan semuanya kepada Dasya. Toh, kalau pun Irsyad menjelaskan sepanjang jalan kenangan Dasya tetap tidak percaya.

.
.

Selesai sudah malam takziah yang diadakan oleh keluarga besar Dasya. Semua keluarganya pun berpamitan untuk pulang karena mereka ada urusan yang lebih penting, sedang nenek Dasya dan kakeknya sedang memujuk cucunya agar mau tinggal bersama. Tapi Dasya menolak, dia lebih memilih tinggal sendiri. Dan sekarang dia sedang dikamar orang tuanya dan memandang foto ayah dan bundanya.

'Bunda sama Ayah kok cepat banget sih ninggalin Dasya disini sendirian. Dasya takut kalo Dasya gak bisa wujudkan cita-cita Dasya sendirian. Dasya lemah tanpa kalian.'gadis itu masih bergumam dengan memeluk satu bingkai foto.

'Ayah Bunda kan pernah janji kalo dihari kelulusan Dasya nanti Ayah sama Bunda akan beri kado. Ayah Bunda pernah bilang ke Dasya kan. Kalo perempuan itu harus kuat dengan segala cobaan kan, Dasya akan mencoba kata-kata kalian itu kalo itu memang benar. Tapi, Dasya gak janji akan menjadi Dasya yang ceria atau yang lainnya. Dasya akan menjadi diri Dasya yang Dasya mau.'

.
.

Pagi ini Dasya sudah bisa bersekolah, Reynand juga selalu ada disamping Dasya dan menyemangati agar Dasya bangkit. Sekarang tujuannya adalah mengalahkan Irsyad disemester dua ini. Siapa yang akan mendapatkan peringkat satu. Waktu hanya tinggal 2 minggu untuk mereka akan naik kelas duabelas.

Struggle (END) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant