Part 52

6 4 0
                                    

Inginnya melupakanmu, tapi bagaimana lagi, hati ini tak bisa berkompromi dengan logika-ku.
Dasya,
Irsyad.
Gamon.

Dasya berjalan dilorong yang sepi. Dia sengaja berangkat sekolah lebih cepat agar dia bisa duduk ditaman belakang dengan menghirup udara pagi yang sangat segar.

Gadis itu duduk dengan membawa buku diary yang berwarna putih yang bersampulan manik-manik itu. Dasya sengaja membawa buku itu, untuk menulis sesuatu yang sedang mengganjal hatinya.

Aku harap setelah luka akan bahagia.

Entah kapan Ayah dan Bunda akan menemuiku. Yang jelas aku sangat menanti hari itu. Cepat atau lambat akan akan menantinya.

Aku harap saat itu disaat hari ulang tahun ku. Ayah dan Bunda memberi kejutan dan membawaku kepelukan mereka lagi.

Dasya Micella putri kecil kalian...

.
.

Dasya masuk ke kelas yang sudah mulai ramai dengan teman sekelasnya. Dia menghampiri Tata Dan Bunga yang sedang serius berbicara. Mata Tata berair, membuat Dasya cepat menghampiri sahabatnya itu.

"Mata lo kenapa?"tanya Dasya langsung.

"Ini nih teman lo lagi kumat alaynya, Sya."jawab Bunga dengan melirik Tata yang sedang melamun sambil menyeka air matanya.

"Maksudnya gimana?"

"Ini nih sih Tata mau putusin si Bayu karena di..."

"Putus sama gue? Kenapa?"potong Bayu yang entah sejak kapan ada didalam kelas. "Jelasin noh Taa."

Tata menggelengkan kepalanya.

"Kenapa sih Nga?"tanya Dasya.

"Ini loh. Kalian tau gak yang lagi viral diberanda facebook yang pernikahan Dinda Hauw sama Rey Mbayang itu, nah ada orang buat kata-katanya begini. Dengar-dengar isu kalo yang dekat sama kita belom tentu jodoh kita kan. Jadi itu yang membuat hati Tata ingin putus."jelas Bunga panjang lebar.

Bayu membelalakan matanya tak percaya apa yang dikatakan Bunga. Tapi tak mungkin Bunga berbohong.

Bayu menarik tangan Bunga dan mengajak sang pacar agar bisa menjelaskan semuanya. Toh, kisah cinta semua manusia tidak ada yang sama kan. Semua berbeda. Tidak mungkin sama semua seperti kisah cinta Dinda Hauw yang singkat.

Sedangkan Bunga hanya geleng-geleng kepala melihat kebodohan sahabatnya satu itu. "Sayang cupu tapi cantik. Sayang cantik tapi bodoh dan polosnya kebangetan."kata Bunga.

"Benar juga lo, Nga."kata Dasya. "Tapi yahh gue heran juga sama Tata. Masak cuman kata-kata orang yang dekat belum tentu jodoh kita itu dipercaya sih. Kan gak semua kisah cinta orang itu berakhir dengan yang sama kayak Dinda Hauw. Lagian mereka kan karena memang mau menjalankan ibadah. Punya teman kok cupol (cupu polos) yah Nga."kata Dasya dengan sok bijak.

"Biasa bucin."

"Iya kayak lo kan."

"Lo, lah. Semua mau sama lo."

"Bukan berarti yang semua suka sama gue berarti gue bucin dong."jawab Dasya membela diri. Benar juga. Lagian ngebucin itu para penyuka Dasya bukan Dasyanya kan.

Struggle (END) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant