chapter 4

39.7K 1.8K 191
                                    

Semua para sahabat Dizzi diam melihat bola mata Dizzi yang awalnya abu-abu seperti awan mendung kini berubah menjadi hijau daun yang tenang dan teduh membuat mereka berpikir pasti itu bukan Zira ataupun Cyra

"Hahahaha" tawanya menggelegar

"hai kenalin nama gue Cristal gue alter Dizzi yang lain"ucap Cristal lembut setelah tawanya reda

"Kok lo bisa keluar sih?"tanya Leon

"Karena tadi gue liat Dizzi nangis dan gue gak suka liat dia nangis jadi gue ambil alih deh tubuh dia buat nggak nangis lagi"jelas Cristal

"Tapi kenapa lo baru muncul sekarang?"tanya Rena

"Ya gara-gara Dizzi ngelarang gue pas dia nangis. Dia janji gak bakal nangis lagi ya gue turutin tapi kalo sekarang gue udah gak tahan lagi jadi gue ambil paksa deh"jawab Cristal kesal plus santai lalu mengedarkan pandangannya matanya  melihat satu titik yaitu Marsha dan Marvello

"Oh hai mom dad lama nggak ketemu? dan kita alter Dizzi yang lain denger kata hati dia kalo dia rindu sama pelukan yang baru dia dapat tadi"ucap Cristal menatap Marsha

"Mommy sama daddy minta maaf sama kamu Zi kita udah salah kita pikir kamu gak bakal kekurangan kalo dengan har_"belum selesai Marvello menyelesaikan kalimatnya sudah dipotong lebih dulu oleh Cristal

"Dan kalian salah tentang itu!! Dizzi gak peduli tentang itu yang dia peduliin cuma kumpul bareng keluarga yang lengkap itu aja impian Dizzi sederhana, kalian kan bisa ambil cuti sehari buat jalan-jalan sama Dizzi itu aja udah lebih dari cukup buat Dizzi seneng. Setiap malem kita sering denger Dizzi nangis dan sering curhat sama kita dia pengen dapet perhatian dari orang tuanya kayak keluarga temen temennya yang lengkap itu cuma itu dan berharap ia lebih baik mati jika hidup tanpa kekurangan tapi kalian nggak pernah peduliin dia ,tapi dia mengurungkan niatnya karena apa? karena masih banyak orang yang membutuhkannya dan masih banyak orang yang sayang sama dia lebih dari orang tuanya. Kalian tau tante dan om nya yang bernama Narsya dan Rendra?, Dizzi memanggilnya mommy dan daddy, mereka cuma om dan tantenya tapi mereka melebihkan kasih sayang dan perhatian mereka pada Dizzi melebihi anak kembar mereka dan anak kembar mereka juga bahagia memiliki Dizzi walau mereka hanya sepupu tapi mereka menyayangi Dizzi lebih dari apapun. Dizzi bagi mereka adalah sebuah berlian yang harus dijaga ketat dan hati-hati, selama 2 tahun Dizzi di Spanyol ia tak pernah kekurangan kasih sayang dari mereka ,ia juga betah tinggal disana tapi dengan gampang sang Daddy memintanya pulang setelah menghukumnya karena mengikuti balapan. Apa dia salah mengikuti balapan? aku rasa tidak ia hanya ingin meluapkan emosinya pada jalanan dan bersenang-senang apa nya yang salah, pikir?!!,ia sedih harus berpisah dari kalian dan hukuman yang seharusnya 3 tahun kini hanya 2 tahun. Dizzi berpikir ia tak akan kembali setelah hukumannya selesai selamanya tapi karena sang Daddy selalu memaksanya. Dizzi bukan barang yang bisa kau ambil saat memerlukannya dan kau buang setelah tak berguna. Kau memanggilnya pulang karena acara perjodohan konyol itu bukan? agar perusahaan anda dapat bekerja sama dengan perusahaan mereka?. Huft....
harta! harta! harta! Dizzi benci pada harta!! karena apa? karena gara-gara harta hidup Dizzi menderita tak mendapat kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya!!"jelas Cristal panjang lebar menbuat semuanya telah meneteskan air matanya sedangkan Marsha ia menangis sesegukan dalam pelukan suaminya Marvello

"Oke gue rasa cukup dan ya kalian jangan nangis didepan Dizzi setelah nyawa dia balik kalo sampe kalian nangis maka yang bakal keluar bukan gue tapi Zira kalian taukan gimana marahnya Zira? dan gue rasa itu bahaya jadi hapus air mata kalian dan mana nih yang namanya Zafran?"ujar Cristal sambil celingak-celinguk mencari lelaki yang namanya Zafran

Zafran yang merasa namanya dipanggil pun heran kenapa dia manggil gue ya pikirnya tapi ia tetap menjawabnya

"Gue kenapa"jawab Zafran dan mata Cristal pun mulai meneliti Zafran

The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang