Sinar matahari yang terik dengan perlahan lahan menembus celah celah kamar milik pasutri muda yang enggan membuka mata namun karena sinar matahari yang semakin panas menerpa salah satu dari orang yang berada diatas ranjang dengan selimut yang menutupi tubuh polos mereka tanpa sehelai benangpun
"Eeghh..."erang Dizzi yang berada didekapan hangat Zafran. Dizzi mulai mengerjap ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk
Setelah kesadarannya kembali ia mencoba mengingat apa yang terjadi dan yah ia ingat, semalam ia telah memberikan sesuatu yang berharga pada suaminya
Ia tersenyum malu saat melihat tubuh polosnya berada dibawah selimut tebal dan dipeluk oleh tubuh polos Zafran
Dizzi mencoba untuk bangun karena badannya lengket dan pegal, sebenernya ia juga masih ngantuk karena mereka baru tidur pukul 3 pagi sungguh melelahkan. Ia menghela nafas karena pelukan Zafran tak kunjung lepas malahan semakin erat
"Mau kemana hm?"tanya Zafran dengan suara serak dan dengan mata yang masih mengerjap ngerjapkan matanya
"Mau mandi badan aku lengket"jawab Dizzi tanpa melihat Zafran karena malu
"Nggak usah malu kan aku dah liat semuanya"ucap Zafran terkekeh geli karena mendapati pipi Dizzi yang merah
"Ishh. Udah ahh aku mau mandi dah lengket ini"ucap Dizzi jengah karena Zafran tak kunjung melepaskan pelukannya
"Morning kiss"ucap Zafran menatap Dizzi jahil
Dizzi mendekatkan wajahnya pada wajah Zafran dan
Cup
Bibir mereka menempel Dizzi yang hendak menjauhkan wajah mereka kembali namun tartahan karena tangan Zafran menahan tengkuk Dizzi agar memperdalam ciuman mereka. Zafran mulai melumat bibir Dizzi yang kini sudah menjadi candunya
Karena geram Zafranpun menggigit kecil bibir manis Dizzi "Akh ..."
Tanpa membuang kesempatan ini Zafran meneroboskan lidahnya kedalam mulut Dizzi mengabsen setiap rongga mulut dan mencari cari lidah Dizzi untuk berperang dengan lidahnya
Dizzi yang mulai hanyut dalam ciuman panas tersebutpun membalas ciuman Zafran dan menjadi semakin panas ketika suara desahan tertahan dan decakan bibir mereka yang saling bertukar saliva dan menghisap bibir menggema dalam kamar luas tersebut hingga lima menit kemudian ciuman tersebut terlepas karena mereka kehabisan oksigen
Zafran mengusap lembut bibir Dizzi yang basah dengan sang empu yang masih mengatur nafas
"Udah ah mau mandi minggir"ucap Dizzi berusaha menetralkan detak jantungnya yang hampir lepas
Dizzi mulai bangun dengan selimut yang melingkari tubuhnya, saat berdiri Dizzi merasakan selangkangannya yang perih apalagi pada intinya yang sangat perih
"Akhh... ishh"ringis Dizzi berpegangan pada meja nakas
Zafran yang mendengar ringisan Dizzipun berdiri dan menghampiri Dizzi lalu menggendongnya ala bridalstyle menuju kamar mandi
"Dah sana keluar"ucap Dizzi setelah Zafran mendudukkannya diwastafel
"Nggak mau mandi bareng nih?"ucap Zafran mengerlingkan matanya genit
"Nggak!"ucap Dizzi ketus
Zafran terkekeh geli karena Dizzi masih merasa malu dengannya ia memutuskan keluar saja dari pada kena amukan singa
Setelah Zafran keluar Dizzi bisa bernafas lega dan mulai mengisi bath up dengan air hangat dan memberinya aroma strawbeery ia berpikir untuk berendam agar menjernihkan pikirannya untung saja ini hari libur karena tanggal merah kalo tidak telat sudah bukannya ia takut telat tapi ia tidak ingin telat meskipun ia sering kabur
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen
Teen FictionJudul awal 'A'dizzi' dan 'zaf&zzi' aku ubah karena bukan kehidupan sigadis doang dan terlalu klise judulnya. Gadis berusia 16 tahun dengan sejuta rahasia , sudah S2 di Spanyol pada umur 15 tahun namun harus terjun SMA atas perintah daddynya Akibat...