Hari adalah hari tersial Zafran bagaimana tidak Dizzi yang selalu meminta aneh aneh pas disekolah sampe dihukum bersihin toilet seluruh sekolah sama lari 50 kali puter lapangan. Kalo lari mah biasa seratus kali juga kuat tapi kalo masih seger lah ini habis bersihin seluruh toilet terus disuruh lari habis ini disuruh buat bersihin perpustakaan
Istirahat juga ia dicueki oleh sahabatnya juga Dizzi membuatnya tak bisa meluapkan kekesalannya hari ini. Hingga bel pulang tiba Zafran harus segera kekantor untuk mengerjakan berkas berkas yang sudah menumpuk belum lagi ada meeting nanti sore lelah sudah tubuhnya ini
Zafran sudah siap memakai jas hitam yang ia bawa. Zafran sampai dikantornya dengan tampang datar bahkan tak ada senyum saat karyawannya menyapa
"Rere tolong bawa berkas yang harus saya kerjakan"pinta Zafran pada Rere sekretarisnya
"Baik pak"ucap Rere sopan
Zafran memasuki ruangannya dan langsung medudukannya bokongnya dikursi kebesarannya yang nyaman sambil menunggu Rere datang Zafran mengistirahatkan tubuhnya sejenak
Tok tok
Pintu diketuk dan membuat Zafran langsung menyuruhnya masuk. Pintu terbuka menampilkan sekretaris dan karyawannya yang lain membuka tumpukan berkas membuat Zafran menghembuskan nafasnya kasar
"Ini pak berkas berkas yang harus ditanda tangani"ucap Rere sopan meletakkan dua tumpukkan berkas dimeja kerja
"Jam berapa meeting dimulai?"tanya Zafran
"Sekitar pukul empat sore pak"jawab Rere
"Yaudah sekarang kamu siapin file file yang dibutuhkan buat meeting nanti"ucap Zafran
"Baik pak, kalo begitu saya permisi"ucap Rere menunduk hormat dan berlalu pergi setelah mendapat anggukan kepala dari Zafran
Skip abis meeting
Selesai meeting Zafran kembali keruangannya dan langsung berkutat dengan berkas berkas tersisa
Zafran memiliki pemahaman cepat dalam menyerap materi yang diajarkan sekali mendengarkan materi ia akan langsung menyerap tentang pembelajaran tersebut
Pukul 11.30 malam Zafran baru selesai mengerjakan tugasnya kemarin kemarin yang menumpuk serta tiga hari kedepannya ia kerjakan agar lima hari mendatang tak menumpuk
Zafran meregangkan otot ototnya yang kaku, terlalu lama terduduk dikursi ternyata membuat tubuhnya pegal pegal belum lagi hukuman dan permintaan Dizzi yang aneh aneh disekolah sungguh menguras tenaganya hari ini. Rasanya ia ingin cepat pulang dan mandi lalu berbaring keatas kasur dan memeluk tubuh istrinya mencium aroma mawar kesukaannya
Ah, teringat istrinya membuat Zafran rindu pada istri cantiknya itu, mungkin ia sudah tidur karena waktu hampir menunjukkan pukul dua belas malam kantor juga sudah sepi hanya dirinya yang tersisa
Zafran mengendarai mobil sport putihnya membelah jalanan ibu kota yang sepi tapi masih ada beberapa kendaraan yang melintas mungkin baru pulang kerja
Drtdrtdrt
Deringan ponsel Zafran membuatnya harus mengangkat dan kebetulan ia tengah menggunakan headseat mendengarkan lagu kesukaannya yaitu say you wan't let go-james arthur, saat lelah seperti karena itu akan membuat lelahnya berkurang
"Halo.."ucap Zafran setelah menggeser tombol hijau lalu menyimpannya ditempat semula
"Zaf cepet pulang!!, mansion diserang!!"ucap Dizzi diseberang dengan suara panik
"Zi! Kenapa?!"tanya Zafran ikut panik
"Zaf ce..pet..."ucap Dizzi terbata lalu panggilan diputuskan
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen
Teen FictionJudul awal 'A'dizzi' dan 'zaf&zzi' aku ubah karena bukan kehidupan sigadis doang dan terlalu klise judulnya. Gadis berusia 16 tahun dengan sejuta rahasia , sudah S2 di Spanyol pada umur 15 tahun namun harus terjun SMA atas perintah daddynya Akibat...