Dizzi, Zafran, serta baby Al berada disebuah kamar yang luas dimarkas RDM. Lebih tepatnya kamar itu milik Dizzi saat ia menginap dimarkas.
Kamar yang tak jauh beda dari kamar mereka dimansion itu ramai akan tangisan baby Al yang sedari tadi tidur malah diganggu oleh Zafran yang gemas dengan wajah tembem anaknya, sedangkan Dizzi ia sedang mandi
"Aduh... Jangan nangis dong, ntar dad dimarahin mom kamu"ucap Zafran menggendong baby Al agar ia tidak menangis namun nihil, ia malah semakin kencang menangis
Dizzi yang belum selesai mandi buru buru menyelesaikan mandinya karena mendengar tangisan anaknya yang malah terdengar semakin keras
Dizzi keluar kamar mandi lengkap dengan piyamanya malam ini. Ia berjalan kearah Zafran yang masih mencoba menenangkan anaknya dibalkon kamar
"Kok nangis sih?"tanya Dizzi mengambil alih baby Al pada gendongannya
"Aku ciumin, abisnya gemes sih"jawab Zafran cengengesan
"Huh, kirain ada apa sampe kayak gini nangisnya"ucap Dizzi masuk kedalam kamar dan duduk di sofa sebelah ranjang
Dizzi menyusui baby Al dan akhirnya tak lagi terdengar suara tangisan bayi
"Udah kamu mandi sana, bau"ucap Dizzi pada Zafran yang duduk disampingnya sambil mengelus pipi tembem nan merah anaknya
"Ya udah, aku mandi dulu" ucap Zafran beranjak dari duduknya dan mengambil kaos serta celana selutut milik Dizzi yang kebanyakan mirip laki laki
Setelah Zafran memasuki kamar mandi, Dizzi beranjak dari sofa dan menuju ranjang. Lalu membaringkan tubuhnya serta tubuh mungil baby Al disampingnya masih dengan ia menyusui nya
"Kamu kok udah punya tatapan tajam sih?"tanya Dizzi pada baby Al yang masih asik menyusu. Tangan Dizzi yang tadinya mengelus kening kini mulai turun pada pipi tembem dan merah karena ia terlalu lama menangis tadi
"Kamu seneng nggak jadi anak mommy? Karena mommy kamu hampir aja pergi sebelum ngerasain rasanya jadi anak kecil, remaja, dan wanita dewasa nantinya"monolog Dizzi kini beralih mengelus alis tebal milik anaknya
Ia memperhatikan wajah anaknya yang lebih mirip Zafran ketimbang dirinya. Al memiliki wajah cantik seperti Dizzi namun hanya rupanya saja karena alis, warna mata, serta hidung sama seperti milik Zafran sedangkan bibir dan bulu mata mirip miliknya. Kalau untuk rambut masih coklat sama seperti miliknya dan Zafran, rambut baby Al juga sudah tumbuh lebat untuk ukuran bayi dan itu menambah kegemasan bayi tersebut apalagi pipinya yang berisi makin makinlah semua orang ingin mencubitnya
Lama mengamati anaknya hingga ia tak sadar bahwa Zafran sudah ikut berbaring disisi lain baby Al sambil ikut memandang wajah baby Al yang sudah terlelap lagi
"Hei, liatin apa?"tanya Zafran memecah fokus Dizzi pada wajah anaknya
"Aku lagi liat wajah Al dia lebih mirip kamu ketimbang aku"ucap Dizzi tersenyum lalu berhenti menyusui baby Al karena ia sudah kembali kealam mimpinya. Dizzi merapihkan piyama nya kembali lalu memperhatikan kembali setiap inci wajah anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen
Teen FictionJudul awal 'A'dizzi' dan 'zaf&zzi' aku ubah karena bukan kehidupan sigadis doang dan terlalu klise judulnya. Gadis berusia 16 tahun dengan sejuta rahasia , sudah S2 di Spanyol pada umur 15 tahun namun harus terjun SMA atas perintah daddynya Akibat...