"aku nggak sengaja, sayang"ucap Zafran meyakinkan karena Dizzi terus mengomelinya tentang masalah tadi.
"Tetep aja kamunya teledor, makanya kalo tidur jangan gerak gerak"cerocos Dizzi sambil berlalu keluar kamar dengan baby Al yang masih setia menangis digendongannya.
Zafran terus mengikuti Dizzi sambil mencoba meredam emosi Dizzi. Lalu sampailah mereka dimeja makan membuat mereka bertiga menjadi pusat perhatian semua orang disana karena tangisan baby Al serta tampang Dizzi yang emosi dan jangan lupakan wajah Zafran yang terlihat cemas.
"Kenapa Zi?"tanya Mario mewakili semua orang.
"Ini dad masa anaknya sendiri ditindihin sama dia. Mana lagi badannya kekar gede gitu nindihin Al yang masih bayi gini"jelas Dizzi masih berusaha menenangkan Al yang masih menangis.
"Aku nggak sengaja dad. Tadi aku mau rubah posisi tapi malah kena Al"jelas Zafran membela diri walau ia salah.
"Makanya kalo bangun jangan siang siang. Nih liat Al nya masih nangis gini mana mukanya udah merah gini"cerocos Dizzi kesal.
"Iya maaf"
"Nih kamu tenangin Al dulu. Kasian dari tadi nangis melulu"ucap Dizzi menyerahkan baby Al pada Zafran, dan dengan sigap Zafran menerimanya lalu berlalu pergi menuju teras depan untuk menghirup udara segar.
"Udah jangan emosi, nanti kamu pijit aja badannya Al pake minyak telon"lerai Marsha mencoba meredam emosi Dizzi.
"Iya mom, aku kedepan dulu"pamit Dizzi langsung berlalu pergi menyusul Zafran.
_______
"Maafin Daddy ya, sayang. Udah tindihin kamu, padahal kamu lagi enak enak main"ucap Zafran setelah berhasil menenangkan Al yang kini sudah terlelap dalam gendongannya.
"Ntar Daddy pijet yah badan kamu biar enakan"tutur Zafran mengelus pipi tembem baby Al.
"Udah tenang?"tanya Dizzi dari belakang Zafran membuatnya berjengit kaget karena pertanyaan tiba tiba Dizzi.
"Astaga... Bikin kaget aja, udah nih lagi tidur"ucap Zafran memperlihatkan baby Al yang sudah tertidur pulas.
"Yaudah siniin"ucap Dizzi mengulurkan tangannya kearah Zafran. Zafran memindahkan baby Al pada gendongan Dizzi.
"Maafin aku yah"ucap Zafran memelas karena Dizzi belum merespon ucapan nya. "Sayang, maafin aku yah. Yah, yah ... Please"
"Iya dimaafin"ucap Dizzi akhirnya karena wajah memelas Zafran membuatnya errr... Imut plus rada jijik. Karena wajah yang biasanya sangar berubah menjadi emmm.... Ya seperti itulah. Intinya Zafran tak cocok dengan mimik wajah memelas, mirip seperti orang gila malahan.
Aduh maafin aku ya Allah udah ngatain suami gila batin Dizzi memohon.
"Udah aku mau masuk"ucap Dizzi berlalu pergi karena tak tahan melihat wajah menjijikkan Zafran itu.
Zafran mengekori Dizzi dengan senyum mengembang.
++++++++
Zafran, Dizzi, disertai baby Al sudah sampai dimansion mereka.
Sampai mansion mereka disambut oleh para bodyguard yang biasanya dengan raut datar kini menampilkan senyuman hangat, karena mereka semua bahagia akhirnya sang nona kecil sudah lahir dan pastinya akan menambah ramainya mansion ini yang terasa sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen
Подростковая литератураJudul awal 'A'dizzi' dan 'zaf&zzi' aku ubah karena bukan kehidupan sigadis doang dan terlalu klise judulnya. Gadis berusia 16 tahun dengan sejuta rahasia , sudah S2 di Spanyol pada umur 15 tahun namun harus terjun SMA atas perintah daddynya Akibat...