chapter 32

24.8K 1.1K 26
                                    

"Zaf pengin makan"pinta Dizzi pada Zafran yang tengah menggendongnya

"Mau makan apa?"tanya Zafran

"Makan air"jawab Dizzi santai membuat sahabatnya yang lain dan Zafran berhenti berjalan

Kini mereka semua berada disalah satu mall terkenal di ibukota untuk membeli keperluan camping kegunung papandayan besok pukul 4 pagi harus kumpul disekolah

"Lah air kan nggak bisa dimakan Zi?"tanya Leon

"Emang iya ya?"tanya Dizzi polos

"Iya sayangku"ucap Alfea gemas sendiri dengan adik iparnya itu yang tengah ngidam

"Lah trus apa dong?"tanya Dizzi yang terlihat frustasi gara gara bingung makan apa

"Kan yang lain ada"ucap Veero menengahi

"Yaudah durian campur coklat"pinta Dizzi

"Ini lagi makin aneh"ucap Raya

"Iya kagak kayak lu ya Ray"celetuk Rayyan

"Bener tuh enak banget ya si Adrian kagak usah repot repot"ucap Lessa

"Ya syukurin aja"ucap Adrian

"Rian pengin boneka dong"pinta Raya tiba tiba

"Untung nggak aneh aneh"ucap Adrian

"Jadi gimana ini gue pengin durian campur coklat"ucap Dizzi yang terabaikan

"Yang lain aja"pinta Zafran memelas

Melihat wajah memelas Zafran membuatnya ikut sedih

"Yaudah ganti pengin buah cerry"ucap Dizzi membuat mereka tersenyum lega karena tak harus menuruti keinginan ajaib Dizzi

"Yuk cari"ajak Zafran lalu berjalan kearah stand buah dimall tersebut yang dekat dengan tempat mereka berdiri

Beberapa jam kemudian mereka selesai dengan acara belanja kebutuhan mereka saat akan camping nantinya dan mereka memutuskan untuk makan direstoran seafood yang terletak dimall tersebut

"Mba"ucap Veero memanggil pelayan

"Ya mau pesan apa?"tanya pelayan tersebut ramah pada Dizzi dkk dan Zafran dkk

"Mau pesan Zi?"tanya Zafran

"Mau kepiting pedas manis, sama kerang asam pedas trus udang balado minumnya milk shake strawberry dua"ucap Dizzi membuat mereka melongo dengan pesanan Dizzi

Kepiting saja sudah kenyang lah ini malah yang lain juga minumnya dua lagi hadehh

"Baik yang lainnya ikan bakar empat, kepitingnya tiga, udang asam pedasnya satu, sama kerang hijaunya dua. Kalo minumnya jus mangganya tiga, jus alpukatnya empat, jus melonnya dua"ucap Lessa mengucapkan pesanannya dan yang lain

"Baik ada tambahan lain?"tanya pelayan tersebut setelah menulis pesanan mereka

"Nggak ada"ucap Rena

"Baik ditunggu pesanannya"ucapnya ramah lalu pergi menyiapkan pesanan mereka

Selang beberapa menit berlalu kini pesanan mereka datang dan tanpa babibu lagi langsung disantap karena perut yang lapar akibat berkeliling mall mencari perlengkapan camping

"Gimana mau mampir apa pulang?"tanya Rayyan karena mereka kini sudah selesai makan

"Pulang ajalah buat packing, kan besok berangkat jam empat"ucap Rena

"Yaudah sampe jumpa besok bye"ucap Leon lalu pergi bersama Lessa tentunya

"Gue juga duluan, bye"ucap Rayyan serta Rena

Satu persatu pulang hingga menyisakan Dizzi dan Zafran yang tengah berjalan santai keluar mall untuk keparkiran mengambil mobil sport merahnya

Ditengah jalan yang agak sepi tiba tiba Zafran terhenti karena merasa ada yang mengawasi setiap ia melaju

"Kayak ada yang ngikutin ya?"tanya Dizzi yang ikut merasakan

"Iya dari tadi"jawab Zafran

Dizzi mengotak atik ponselnya untuk mengirim sms pada Revan untuk datang membawa beberapa anak RDM dijalan dirinya berada

"Kita jalan aja pelan pelan"ucap Zafran diangguki oleh Dizzi

Mobil melaju kembali tapi dengan perlahan dan yah mereka terawasi lagi

Mereka berdua dapat merasakan jika ada banyak orang yang bersembunyi untuk bersiap menyerang mereka berdua

"Kayaknya banyak banget ya Zaf"tanya Dizzi memandang sekitar

"Iya disetiap jalan pasti ada beberapa"jawab Zafran membenarkan

"Disini ada senjata gak?"tanya Dizzi

"Ada dibawah kursi belakang"jawab Zafran

Dizzi berusaha mengambil sebuah kotak dengan ukuran sedang dan sedikit berat

Ia membuka kotak tersebut dan terpampanglah berbagai macam senjata dari yang tak terlalu berbahaya hingga sangat berbahaya

Didalam kotak tersebut ada sepuluh pisau lipat yang terlihat tajam, lalu delapan gas beracun berukuran kecil, lalu lima belas bom berbeda dan ukuran juga berbeda, serta sepuluh sniper bertimah panas, dan terakhir lima belas pistol

Sedangkan senjata lain seperti samurai atau pedang dan sejenisnya yang berukuran panjang tentu tak muat dalam kotak tersebut jadi ya adanya itu

Dizzi membuka tas kecilnya lalu mengeluarkan kotak seperti kotak rias namun bukan karena didalamnya terdapat berbagai botol cairan yang pastinya racun mematikan

Ia mulai mengolesi pisau pisau lipat itu dengan berbagai racun mematikan yang lainnya, dan yang pastinya bekerja jika pisau itu menggores atau menyayat tubuh mangsanya namun jika dipegang tak masalah

Selang beberapa menit terdapat banyak orang berada didepan mobil mereka membuat laju pelan mobil terhenti

"Aku udah minta bang Revan dateng bareng anggota aku mereka juga udah nyampe tapi sembunyi"ucap Dizzi

"Aku juga udah ngasih tahu anggota aku mereka lagi otw"ucap Zafran

Mereka berdua keluar mobil dengan membawa beberapa senjata dan gas serta bom itu pasti, mengingat jumlah mereka berdua sedang yang lain belum datang

"Mau apa kalian?"tanya Dizzi santai namun sorot mata yang menggelap

"Mau nyawamu"ucap pria paruh baya yang sepertinya pemimpin disitu

"Untuk apa nyawaku tak akan berharga bagimu"lagi lagi nada santai yang keluar dari mulut cantik Dizzi

"Itu penting bagiku karena .....



























[ Bersambung ]

Gimana nih apa yang terjadi selanjutnya?

Tunggu part selanjutnya

Jangan lupa
Vote and Comment

< VoMent >

Dan

Follow akun ig aku

@Soffiaaaaa___


Bye bye 🖑🖑

The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang