chapter 12

30.6K 1.4K 3
                                    

Setelah menyelesaikan urusan dengan para anggotanya Zafran pergi memasuki rungannya diikuti oleh sahabatnya

Ruangan dengan bernuansa hitam seluruh senjata yang terpajang didinding sebelah kanan dengan rapih, di ruangan tersebut terdapat meja dan juga kursi kerja serta sofa yang berada di pojok ruangan dan terdapat lemari untuk menyimpan berbagai senjata diruangan tersebut juga terdapat ruang rahasia untuk menyimpan senjata yang mematikan dan berbahaya berada dibagian dinding sebelah kiri meja kerja dengan tombol yang berada dibawah meja

Mereka semua duduk disofa dengan zafran yang duduk disofa single sedangkan yang lain duduk didua sofa yang sama panjang

"Lo tau dari mana ada penyusup?"tanya Rayyan dengan heran

"Dari orang"jawab Zafran singkat membuat yang lain mendengus kesal

"Ya tau orang tapi siapa?"tanya Leon greget

"Rahasia ntar lo juga tau"lagi lagi Zafran menjawab acuh

"Serah lah lo. Eh tadi itu kenapa ya semuanya pada pingsan gitu?"tanya Adrian mengubah topik pembicaraan

"Iya tuh bener tapi Dizzi kok baik baik aja? Trus kenapa kita disuruh tutup mata tadi?"tanya Leon dan disambung Rayyan. Mereka berdua memiliki tingkat kekepoan yang tinggi

"Tadi itu senyum iblis Dizzi"jawab Veero akhirnya

"Maksudnya gimana?"tanya Adrian yang mulai tertarik dengan topik pembicaraan yang dibahas

Sedangkan Zafran hanya menyimak dalam diam memperhatikan sahabatnya bercerita tapi pendengarannya terpasang

"Jadi Dizzi punya senyum iblis sejak umur 4 tahun...."

Flashback on

Seorang gadis kecil berumur 4 tahun dan anak kecil laki laki berumur 5 tahun tengah bermain dalam diam ditaman yang ada dimansion yang mereka tinggali. Gadis dan laki laki kecil itu adalah Dizzi dan Veero

Saat sedang asyik bermain tiba tiba Dizzi tersenyum tanpa sebab dan Veero yang melihat itu bingung kenapa adiknya ini tersenyum?

"Dek kamu kenapa kok senyum sendiri?"tanya Veero heran namun tak ada jawaban dari Dizzi

Veero kembali diam dan memperhatikan senyum tersebut hingga sepersekian detik berlalu

Bruk

Dizzi tersadar dari senyuman tersebut dan langsung menangis melihat kakaknya tak sadarkan diri

"Hiks... abang angun hiks... bang angun angan tindalin Izzi hiks... Izzi atut hiks.."tangis Dizzi histeris dengan bahasa cadelnya kencang

"OMMY!!! ADDY!!! OLONG BANG INGSAN!!!"teriak Dizzi histeris membuat Marvello yang ada diteras dan Marsha yang berada didapur tersentak kaget dan langsung berlari kearah taman dimana anak anaknya bermain

Saat tiba ditaman mereka terkejut dengan pemandangan yang mereka lihat, Dizzi yang menangis dan berteriak dan Veero yang tak sadarkan diri dengan kepala yang ada dipangkuan Dizzi

Marvello langsung menggendongVeero
dan Marsha menggendong Dizzi yang masih menangis

Mereka memasuki mobil dan melaju kerumah sakit keluarga mereka dengan cepat

Flashback end

".... pas dirumah sakit gue diperiksa trus kata dokter gue koma selama 2 hari dan gue cerita gimana gue bisa pingsan dan pas bonyok gue tau itu ,Dizzi dibawa ke ya semacam ustad lah temen bokap gue yang ada dipesantren. Trus ustad itu pesen jangan sampai Dizzi gunain senyum itu karena hal itu bisa menghabisi orang dengan mengenaskan kaya pas liat itu langsung tergeletak ditanah idung sama matanya keluar darah trus lengan dan kakinya kaya abis dimutilasi gitu lah dan itu gue udah pernah liat tepat didepan mata gue sendiri maka dari itu bonyok gue bawa dia keustad itu lagi untuk kedua kalinya dan sama jangan sampai gunain senyum itu karena senyum itu gak bakal bisa ilang jadi ustadnya bilang gitu" jelas Veero panjang x lebar sambil ngos ngosan lalu mengambil air yang ada dimeja untuk menghilangkan rasa kering ditenggorokannya karena bercerita

The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang