Dua bulan kemudian...
Usia kandungan Dizzi kini menginjak tiga bulan dan itu membuat Zafran tambah protektif padanya ,menurut Dizzi sifat protektif suaminya itu terkadang manis dan terkadang bikin kesel kayak gini nih
"Sayang jangan masak ih"ucap Zafran dibelakang tubuh Dizzi yang tengah menyiapkan bahan bahan untuk ia masak malam ini
"Jangan ngagetin dong!!"pekik Dizzi kesal membalikkan badannya menghadap kearah Zafran yang masih berdiri dibelakangnya
"Kenapa masak? Kan aku udah bilang jangan masak diem dikamar aja"ucap Zafran tanpa menghiraukan pekikan Dizzi
Tadi setelah mandi ia tak mendapati Dizzi dikamar dan feelingnya jika istri keras kepalanya itu berada didapur untuk memasak
"Kenapa sih aku cuma mau masak masa gitu aja nggak boleh. Lagian dokter juga bilang buat banyak gerak biar dedeknya sehat . masakkan cuma kegiatan kecil"protes Dizzi karena kegiatannya tak sebebas dulu saat usia kandungannya satu dua bulan
"Bukan gitu. Aku larang kamu juga buat kesehatan kamu sama si dedek nggak bermaksud ngekang kamu"jelas Zafran lembut
"Aku nggak masalah kamu larang ini itu tapi jangan sampe keterlaluan. Aku juga pengin gerak bukan cuma tiduran kayak orang sakit gitu, aku bosen Zaf"ucap Dizzi lirih menahan air mata yang akan keluar dari mata indahnya, entahlah akhir akhir ini ia menjadi cengeng bahkan moodnya selalu berubah ubah tak tentu
"Yaudah aku bakal bolehin kamu beraktivitas tapi kalo dideket aku aja selebihnya big no. Nolak nggak sama sekali"ucap Zafran saat ia melihat mata indah wanita dihadapannya berair membuat dadanya sesak
"Makasih"ucap Dizzi tersenyum lalu memeluk tubuh tegap Zafran erat
"Dah sana kamu duduk aku mau masak makan malam"ucap Dizzi mengurai pelukan mereka lalu mendorong tubuh suaminya kearah kursi pantry dekat dapur
Dizzi mulai berbaur dengan berbagai alat dan bahan dapur untuk memasak makanan yang ia inginkan. Dengan lihainya ia mengoseng oseng memotong motong dan sebagainya dengan cepat tanpa kesalahan yang dapat menunda acara memasaknya
"Dah jadii!!"pekik Dizzi riang setelah menata semua lauk pauk sederhana dimeja makan mini dekat dapur
Dizzi hanya memasak ayam rica rica, tumis kangkung, kerang asam manis, dan udang asam pedas huh sangat mengugah selera makan
"Hmmm wanginya masakan istri keras kepala aku ini"ucap Zafran memuji sekaligus mencibir diakhir, ibarat terbang tinggi dipuji eh diakhir jatoh gegara dicibir kan bikin badmood
"Aku nggak keras kepala ya"protes Dizzi tak terima dikatai keras kepala
"Kan bener kamunya keras kepala tapi selalu bikin aku makin sayang hehe"ucap Zafran tercengir
"Tuh dek dengerkan daddy bilang apa. Daddy kamu sekarang pinter gombalin mommy besok kalo kamu udah lahir jangan suka gombalin orang ya, kayak mommy aja keras kepala tapi ngangenin lohh"ucap Dizzi menatap dan mengelus perutnya yang agak membuncit, kayak curhat ya jadinya
"Jangan bilang gitu dong. Itu si kalo cowok lah kalo cewek masa iya dia gombalin cowok kan nggak elit banget"ucap Zafran sesekali memasukkan sesendok nasi plus lauk pauk kemulutnya bergantian kemulut Dizzi, jadi mereka suap suapan ya guys
"Ya makanya mau cowok ataupun cewek tetep aja nggak boleh suka ngegombalin anak orang kalo baper kan berabe"ucap Dizzi pokoknya ia yang harus memenangkan perdebatan tentang 'gombal', enak saja ia mengalah itu adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya jika ia mengalah walau pada suami sendiri, pokoknya masalah debat ia tak akan mengalah sedikitpun
Perdebatan itu berlanjut hingga Zafran menyerah karena ia terdiam mati kutu setelah mendengar ucapan terakhir yang istrinya lontarkan itu
########
"
Huft...Zaf minggu depan aku homescholing aja ya. Perutnya udah makin keliatan"ucap Dizzi didalam lemari lebih tepatnya cermin besar didalamnya
Kini dirinya tengah menatap pantulan tampilan dirinya dicermin besar tersebut, ia mengenakan seragam ala ala bad girl dibalut sweater milik Zafran yang kebesaran untuknya agar menutupi perut sedikit buncitnya yang hampir terlihat saat usianya empat bulan dalam dua minggu yang akan datang
Usia kandungan Alfea dengan Raya juga minggu depan menginjak usia empat bulan namun kandungan Raya lebih tua dari Alfea jadi ia hanya sekitar tiga hari lagi makanya usianya menginjak empat bulan pas
"Yaudah aku setuju aja lagian kalo kamu sekolah juga bikin aku was was liat kelakuan kamu"ucap Zafran menyetujui
"Kelakuan aku gimana itu sih masih normal ya"protes Dizzi keras
"Normal kayak gimana kamu sering kejar kejaran sama guru dikoridor, sering panjat tembok belakang, suka ngerjain orang, cari masalah sama semua orang pake acara berantem segala lagi mending adu bacot aja nggak usah jambak jambakan sama dorong dorongan segala"ucap Zafran menyebutkan kelakuan Dizzi selama satu bulan ini membuatnya selalu diliputi was was serta khawatir
"Ya nggak usah disebutin juga"ucap Dizzi lirih
"Kalo nggak disebutin kamu--"belum sempat ia melanjutkan kata katanya ia merasakan perutnya amat teramat mual membuatnya harus berlalu kekamar mandi
Huek huek huek
"Kamu nggak papa Zaf?"tanya Dizzi kehawatir setelah Zafran keluar dari kamar mandi dengan wajah agak pucat
"Nggak papa yuk berangakt ntar telat"jawab Zafran tersenyum meyakinkan istrinya itu
Mereka berdua keluar mansion dengan senyum yang menghiasi wajah segar mereka ralat hanya Dizzi sedangkan Zafran dengan wajah agak pucat
Zafran mengendarai mobil dengan kecepatan standar kearah sekolah mereka yang pastinya sudah banyak murid yang berangkat karena sepuluh menit lagi bel masuk
Dizzi menyusuri koridor kearah kelasnya sendiri karena Zafran tadi berbelok kearah kanan untuk menaiki lift
"Hello everybody!!"teriak Dizzi nyaring saat memasuki kelas yang sudah ramai
"Berisik!!"teriak mereka bersama lalu melanjutkan kegiatan yang tertunda karena kehadiran Dizzi
Mendengar itu membuatnya terkekeh lalu berjalan santai kearah sahabatnya berkumpul dan sama sepertinya Raya serta Alfea memakai sweater yang kebesaran bisa ia pastinya sweater tersebut milik Adrian dan Veero
"Ada gosip apa nih?"tanya Dizzi setelah ia duduk dikursi miliknya
"Nggak ada hal menarik semuanya ngebosenin"ucap mereka kompak
Kringggg....
Ingin membalas namun bel masuk berbunyi diikuti oleh guru mata pelajaran mereka ikut masuk membuat kelas mereka grusak grusuk kelabakan duduk ditempat mereka masing masing
"Good morning all ... today we will do an english test. Forty questions, thirty five multiple choice questions and five essay questions"ucap Bu Seva guru terfavorit se XHS. Guru yang lembut berbicara cantik wajahnya dan tentunya enak diajak bicara
"Yes miss!!"teriak mereka semua
Bu Seva berdiri lalu membagikan soal soal ulangan bahasa inggris untuk mereka kerjakan sampai jam istirahat tiba
$$$$$$$$$
Hello guys aku up nih siapa yang nungguin?
Jangan lupa vote and comment
Bye bye ....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen
Fiksi RemajaJudul awal 'A'dizzi' dan 'zaf&zzi' aku ubah karena bukan kehidupan sigadis doang dan terlalu klise judulnya. Gadis berusia 16 tahun dengan sejuta rahasia , sudah S2 di Spanyol pada umur 15 tahun namun harus terjun SMA atas perintah daddynya Akibat...