Setelah dua Minggu berlibur mereka sudah kembali ketanah air tepat siang hari karena mereka mengambil penerbangan malam hari.
Mereka sudah berada dikamar dan langsung bersih bersih tak lupa Dizzi juga harus memandikan baby Al baru dirinya, sedangkan urusan memakaikan baby Al pakaian adalah Zafran yang sudah mengganti bajunya.
Dizzi keluar kamar mandi setelah berendam selama kurang lebih dua puluh menit. Ia melihat diatas ranjang baby Al serta Zafran sudah tertidur nyenyak dengan tangan Zafran yang diletakkan diatas perut baby Al.
Puas melihat pemandangan hangat itu ia memutuskan untuk menuju lemari dan memakai pakaian disana dan ikut merebahkan tubuhnya yang lelah diatas ranjang tersebut.
Tepat pukul satu siang Dizzi terbangun terlebih dahulu karena mereka pergerakan serta rasa basah ditangannya. Ia mulai mengerjap ngerjapkan matanya menyesuaikan cahaya matahari yang masuk dan mulai melihat kearah tangannya.
Ia tersenyum geli melihat itu. Dimana jari telunjuk tangannya dimasukkan kedalam mulut kecil Al dengan jarinya yang sudah berlumur lendir Al serta isapan pada telunjuknya terasa amat geli.
"Jangan isap ini sayang"ucap Dizzi menarik jari tangannya dari mulut kecil baby Al.
Kemudian Dizzi duduk bersandar dikepala ranjang. Ia meraih baby Al kedalam dekapannya dan mulai membuka kancing baju yang ia gunakan dan mendekatkan putingnya pada mulut kecil baby Al, yang langsung disambut dengan isapan kuat tidak sabaran.
"Jangan kenceng kenceng isapnya sayang"peringat Dizzi karena ada rasa sakit serta geli yang ia rasa kan diputingnya.
Tanpa menghiraukan peringatan Dizzi baby Al tetap menghisap sumber nutrisinya kuat.
Setengah jam kemudian baby Al melepaskan sumber nutrisinya dan mulai menggeliat geliat pertanda ia ingin diturunkan.
Karena mengerti keinginan putrinya Dizzipun menurunkan baby Al disebelah Zafran yang masih asik tertidur.
Wajah Al berubah kesal karena daddynya tidak bangun bangun pun akhirnya membuka mata daddynya paksa dengan tangan kecilnya, tak hanya itu ia juga menggigit hidung mancung Zafran dengan gigi kecilnya yang baru tumbuh dua dibagian atas dan bawah sampai sang empu hidung memekik keras.
Selagi Zafran mengusap ngusap hidungnya Al malah tertawa keras sambil bertepuk tangan ria sampai terjengkang kebelakang alhasil sekarang ia tertawa dengan tiduran disertai tepukan tangan kecilnya karena berhasil membangunkan Daddy nya itu. Sama halnya Dizzi ia juga terkekeh melihat aksi putrinya yang jahil.
"Seneng yah liat Daddy kesakitan hm?"ucap Zafran tersenyum sambil meletakkan wajahnya diatas perut gembul baby Al.
"Nih rasain"Zafran mengusap ngusap wajahnya kearah wajah baby Al hingga membuat Al tertawa keras sambil berceloteh bahasa bayi.
"Mommom"panggil baby Al dengan bahasanya dan itu adalah kata mommy pertama yang keluar dari bibir mungilnya, karena selama lima bulan ini ia hanya bisa berucap no, ya.
Zafran berhenti menggosok wajahnya diatas perut Al dan terdiam mematung begitu juga dengan Dizzi yang terdiam hingga beberapa menit celotehan itu kembali terdengar membuyarkan keterdiaman mereka.
Zafran mengangkat wajahnya dan menatap mata bulat Al yang sama dengannya lalu ia beralih memandang Dizzi yang berada disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen
Teen FictionJudul awal 'A'dizzi' dan 'zaf&zzi' aku ubah karena bukan kehidupan sigadis doang dan terlalu klise judulnya. Gadis berusia 16 tahun dengan sejuta rahasia , sudah S2 di Spanyol pada umur 15 tahun namun harus terjun SMA atas perintah daddynya Akibat...