chapter 36

23.9K 1.1K 11
                                    

"KRINGGGGGGGG.......................!!!" suara alarm yang begitu nyaring berbunyi memekakkan telinga membuat semua murid serta guru terbangun kecuali dua siswi yang masih tertidur dengan nyenyaknya

Haduh mak gempa

Beli cendol mang

Asu bangsat

Suku suku batok

Gue lagi boker

Iya beli apa

Mas mba beli beli cangcimen

Gue cantik bangun

Kodok lompat dari gedung

Teriakkan teriakkan dari semua murid menggema karena mimpi asik mereka terganggu. Saat asik tidur mimpi berbagai macam malah buyar gara gara kaget mimpi mereka jadi kesebut deh melas amat

Karena bunyi alarm yang masih menggema membuat mereka keluar tenda dan mencari asal suara dengan kedua tangan menutup telinga sesekali diiringi umpatan

Dan akhir ketemulah alarm yang disebelahnya speaker, pantes suaranya gede

Veero yang ikut bangun juga keluar tenda ia ikut mencari hingga sampailah dirinya ditengah tengah uang sudah terdapat beberapa anak yang kini sudah mematikkan alarm tersebut. Dirinya mengamati alarm tersebut kayak kenal deh kok kayak punya







Alfea

"Punya bini gue ngapa bisa disono ya? Masa iya jalan sendiri? Pasti dia yang naro buat ngerjain orang duh aneh banget sihh biasanya juga kagak jarang ngerjain orang ngapa ini jadi serinh sihh. Ini mesti ada campur tangan adek kecil gue nih kan otaknya pinter tapi kelakuannya sering malu maluin gue kalo pergi dulu ampun dehh"batin Veero bermonolog

"KALIAN BOLEH TIDUR KEMBALI SETELAH PULANG DARI SINI SAYA AKAN MENCARI PELAKUNYA"teriak Parkiran selaku guru pembimbing yang menyusul

Mereka kembali ketenda mereka masing masing dengan perasaan kesal plus ngantuk, setelah berusaha tidur akhirnya mereka tidur kembali namun dengan mimpi berbeda
tentunya

Sedangkan Sindi dkk berusaha untuk menghapus spidol diwajah mereka disertai umpatan. Untung mereka tidak keluar tenda jadi tak ditertawai oleh banyak orang

Saat bangun mereka berteriak namun suara mereka terendam oleh suara ribut semua murid serta suara alarm

.

.

.

.

.

Pukul 03.45

Mereka bangun untuk bersiap siap sholat subuh berjamaah lalu dilanjut dengan bersiap siap untuk pergi keTegal Alun surga papandayan dimana bunga edelweis tumbuh subur. Untungnya dedek bayi Dizzi bisa diajak kompromi dengan ibunya agar tidak mual hari ini

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam karena Tegal Alun dengan tempat mereka camping cukup dekat jadi tak membutuhkan waktu banyak

Disinilah mereka menikmati hasil dari kerja keras mereka yang berjalan cukup jauh dan tentunya menguras tenaga yang cukup banyak

Mereka kini tengah menikmati sunrise dibukit papandayan yang dikelilingi oleh bukit bukit tinggi serta ditemani oleh hamparan bunga edelweis yang tumbuh subur yang kini diteriki oleh sinar matahari yang masih malu malu menampakkan dirinya

Mereka kini tengah menikmati sunrise dibukit papandayan yang dikelilingi oleh bukit bukit tinggi serta ditemani oleh hamparan bunga edelweis yang tumbuh subur yang kini diteriki oleh sinar matahari yang masih malu malu menampakkan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang