"Hei bangun"ucap Dizzi menepuk pipi pria yang memasuki kamarnya dan tidur dikasur kesayangannya tanpa ijin
"Gue gak tidur Zi"ucap lelaki itu
Lelaki itu adalah Zafran, sesuai dengan janjiannya siang tadi ia datang pukul 8 kekamar Dizzi ia kagum melihat kamar tersebut karena warnanya hanya didominasi oleh hitam dan putih saja serta king size yang berwarna putih tak ternoda dan benda benda yang tersusun rapi disana hanya terdapat ruang pakaian, televisi, sofa dengan meja bundar, kamar mandi, ranjang, meja belajar terdapat beberapa buku tersusun rapi dan lampu pijar yang cantik, meja rias dengan beberapa peralatan make up dan rak buku novel maupun pelajaran sungguh luas kamar Dizzi tapi juga tak kalah luas dengan kamarnya dan warnanya juga sama hanya hitam putih. Tapi ia tak menemukan Dizzi dan ia memutuskan untuk merebahkan tubuhnya dikasur Dizzi. Saat mendengar pintu terbuka ia sudah tau itu pasti Dizzi jadi ia diam menutup matanya
"Ooh tadi gue abis makan malam, lo udah makan?"
"Udah tadi"
"Ya udah gue mandi dulu tadi belum mandi"ucap Dizzi melangkah kearah kamar mandi membawa handuknya tanpa menghiraukan jawaban Zafran
Zafran menunggu Dizzi mandi terhitung sudah 10 menit ia menunggu, Dizzi baru muncul dengan handuk yang melilit dibadannya dan rambut yang dicepol tinggi membuat Zafran menoleh dan menatap lapar serta menelan salivanya susah karena paha bahu dan leher Dizzi yang terpampang jelas mulus dan putih. Dizzi tau apa Zafran pikirkan dan ia maklum dengan itu melihat wajahnya saja sudah banyak yang ngantri gimana kalo liat seluruh tubuhnya gilaa
"Nggak usah gitu natapnya"ucap Dizzi
Zafran yang mendengar itu langsung mengalihkan pandangannnya. Dizzi tersenyum dan berjalan kearah ruang pakaiannya dan membuka pintu lemari lalu masuk kedalamnya disana terdapat pakaian Dizzi mau jaket, kaos, sekolah, kantor, santai, atau untuk bepergian sudah tersusun rapi dan ada beberapa sepatu sneakers berbagai warna tapi yang paling banyak warna merah maroon didominasi putih serta hitam didominasi putih dan high heels juga tas-tas bermerek tapi hanya beberapa yang paling banyak ya tas kecil karena Dizzi suka mengkoleksi tas kecil, tas bermerek itu hanya pemberian dari mommynya dan hadiah-hadiah saat ulang tahunnya. Diruangan tersebut juga ada pistol,sniper,dan pisau tapi hanya beberapa dan disembunyikan
Dizzi memakai tank top, celana jeans anti peluru
"Zaf masuk gue udah pake baju"ucap Dizzi dan Zafran menurut lalu masuk kedalam lemari saat masuk ia kagum melihatnya semuanya tersusun rapi bagian sepatu, tas ,pakaian yang telah dikelompokkan jenis pakaiannnya"Kenapa?"tanya Zafran mendekat kearah Dizzi yang sedang memilih jaket
"Nggak cuma mau minta tolong pilihin jaketnya tapi warna item"
"Lah lo?"
"Gue mau ambil sniper sama pisau lipat disebelah sana"ucap Dizzi menujuk kotak yang terbuat dari baja dengan dagunya dan Zafran mengangguk lalu Dizzi berjalan kearah kotak tersebut sedang kan Zafran memilih jaket yang cocok untuk Dizzi ia tak tahu kalau semua jaket dan celana jeans Dizzi adalah anti peluru
Dizzi mengambil Sniper dan pisau lipat kecil kesayangannya dan kembali berjalan kearah Zafran yang sedang memilihkannya jaket
"Gimana udah dapet?"
"Nih cocok buat lo warna itemkan?"
Dizzi mengangguk dan memakai jaket tersebut terlihat cocok jaket kulit hitam polos. Dizzi berjalan kearah cermin dan melihat penampilannya
"Cocok, bagus"
"Dimansion lo ada ruang kek gini gak soalnya gue mau bawa semua jaket trus setengah baju gue semua sama sepatu trus tas tas kecil gue ada gak?"lanjut Dizzi disertai pertanyaan
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen
Teen FictionJudul awal 'A'dizzi' dan 'zaf&zzi' aku ubah karena bukan kehidupan sigadis doang dan terlalu klise judulnya. Gadis berusia 16 tahun dengan sejuta rahasia , sudah S2 di Spanyol pada umur 15 tahun namun harus terjun SMA atas perintah daddynya Akibat...