chapter 41

22K 1K 29
                                    

"Ini pesanannya tuan"ucap seorang pria berpakaian serba hitam datang tiba tiba dengan menyodorkan satu kantung kresek hitam

"Terima kasih. Kamu boleh kembali"ucap Zafran menerima kantung plastik tersebut semangat

Orang tadi membungkukkan badannya lalu berlalu pergi setelah mengucapkan kata permisi

Kini mereka semua - Dizzi dkk dan Zafran dkk - sedang berada dikantin karena jam istirahat sudah berbunyi sejak sepuluh menit lalu. Mereka semua sudah memesan makana namun tidak dengan Zafran yang bilang jika ia sudah menyuruh orang untuk membawakan makanan untuknya

"Apaan Zaf?"tanya Leon

"Mangga muda"jawab Zafran mengeluarkan satu buah mangga yang belum terlalu matang dari kantung plastik tersebut

"Buat apa?"tanya Rayyan

"Buat dimakan lah"jawab Zafran acuh lalu mengambil pisau ditempat sendok serta garpu berada. Ia mengupas kulit buah tersebut lalu memotong daging buah panjang panjang dan langsung memakannya dengan nikmat

"Mau?"tawar Zafran kearah mereka semua yang sedari tadi memperhatikan dirinya dengan tmpang meringis

Mendengar tawaran Zafran sontak mereka menggeleng karena melihat daging mangga tersebut yang masih putih saja sudah membuat mereka meringis apalagi dengan Zafran yang mengunyahnya dengan tampang tak tenang dan sangat menikmati buah tersebut

"Lo kenapa sih Zaf? Aneh banget?"tanya Rena

"Nggak tahu"jawab Zafran

"Kayak ngidam aja lo"celetuk Veero membuat mereka mengerutkan dahi

"Kenapa jadi Zafran yang ngidam? Kenapa nggak Dizzi?"tanya Alfea bingung

"Tapikan mereka berdua sama sama ngidam"ucap Raya menimpali

"Dedeknya yang mau"ucap Dizzi dan Zafran berbarengan

"Iya juga sih"ucap Adrian manggut manggut

Mereka semua terdiam memikirkan apa entah kemana yang pasti kini pikuran mereka entah melayang kemana

======

"Zaf aku boleh pergi nggak?"tanya Dizzi menatap suaminya

Mereka berdua kini berada diruang keluarga tengah menonton film kartun kesukaan Dizzi

"Kemana?"tanya Zafran

"Ke markas"

"Sama siapa aja?"

"Sendiri. Tapi disana bakal rame kok"

"Nggak boleh kalo sendiri"

"Yah Zaf jangan kek gitu dong aku mau liat liat kondisi markas"

"Aku bilang enggak ya enggak"

Mendengar itu membuat Dizzi menghembuskan nafas kasar, masalahnya ia tidak pergi kemarkas melainkan kekantor karena tadi Sera menghubunginya jika ada beberapa perusahaan yang ingin mengajukan kerjasama dan ia sendiri yang harus turun tangan dalam meeting itu juga

"Janji deh nggak bakal kemaleman pulangnya"ucap Dizzi kekeh

Ia sih bisa saja kabur tapi pasti nanti akan ketemu juga toh dalam tubuh mereka ada alat pelacak pasti gampang untuk saling mencari dan ia juga tak ingin jika rahasianya yang satu ini terungkap bahkan pada suaminya. Ia berencana akan mengungkapkan yang sebenarnya setelah meeting tepat lima hari yang akan datang

"Enggak tetep enggak"putus Zafran tetap pada jawaban awal

Namun bukan Dizzi namanya jika tak mampu mendapat izin dari Zafran karena otak cantiknya tengah bekerja exstra menyusun rencana dan

The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang