chapter 24

28.8K 1.3K 22
                                    

Dizzi masih berkutat dengan masakannya yang hampir jadi namun tiba tiba sebuah tangan melingkar diperutnya dan menaruh dagunya diatas bahu Dizzi membuat sang empu terlonjak kaget

"Ngapain sih? Pake bikin kaget segala"ucap Dizzi kesal lagi enak enaknya masak eh malah diganggu

"Nggak kenapa napa cuma laper doang"jawab Zafran. Ya orang itu adalah Zafran yang merasa lapar dan akhirnya memutuskan untuk kedapur dan meninggalkan tamunya diruang tamu

"Yaudah tunggu dimeja makan aja bentar lagi jadi"ucap Dizzi

Cup

Zafran mengecup pipi Dizzi lalu melepaskan pelukannya dan berjalan kearah meja makan mini sedangkan yang besar untuk seluruh keluarga

Selesai berkutat dengan alat alat dapur Dizzi berjalan kearah meja makan dengan membawa piring yang berisi telur balado dan ayam kecap 

Dizzi mengambil piring Zafran dan mengisinya dengan nasi lengkap dengan lauk pauk

Mereka makan dengan keadaan hening hanya ada suara dentingan sendok yang saling bersahutan tanpa pembicaraan hingga makanan tersebut tandas

Setelah mencuci piring dan alat alat dapur yang tadi digunakan ia berjalan kembali keruang tamu dan mendudukkan bokongnya diatas sofa yang masih kosong

"Jadi ada apa?"tanya Dizzi karena masih penasaran dengan tujuan mereka semua datang

"Kita mau tanya hal penting sama kalian berdua"ucap Marsha mulai serius

"Tanya apa?"jawab Dizzi yang ikut ikutan serius

"Bener kamu mafia?"tanya Marcel

"Siapa yang bilang?"bukannya menjawab Dizzi malah balik tanya namun suaranya berubah dingin

"Ada orang yang kirim foto foto kamu yang lagi bunuh orang"jawab Natasha

"Lewat apa?"

"Lewat Sms"jawab Mario

"Bentar"ucap Dizzi lalu berlari keluar ruang tamu dan pergi kekamar untuk mengambil laptop didalam koper

Selang beberapa menit Dizzi kembali dengan memegang dua laptop dengan merek apel gigit warna hitam dan merah

"Mau ngapain?"tanya Zafran

"Mau lacak"ucap Dizzi menaruh dua laptop tersebut diatas meja

"Smsnya masuk hp siapa?"tanya Dizzi menatap mereka bergantian

"Hp kita semua"jawab mereka kompak selain Zafran

"Pinjem satu"ucap Dizzi

Marshapun memberikan ponselnya pada Dizzi dan yang Dizzi lakukan adalah melacak sang pengirim

"Untung masih aktif, salah lawan nih tikus"gumam Dizzi tersenyum miring saat ia berhasil melacak seseorang yang sudah mengirim fotonya

Setelah mendapatkan apa yang diinginkannya Dizzi menutup satu laptop dan mulai berkutat dengan laptop satunya yang berisikan data data penting tentang perusahaan dan RDM

Selesai berkutata untuk menambah mangsa didaftar buruan didalam berkas penting RDM

Ia mengambil ponsel dan mendiel nomor Revan

"Halo" suara sebrang sana saat panggilan tersambung

"Gue ada tugas buat lo"

"Ck ganggu aja lo lagi kencan juga merusak moment lo"

"Udah deh lakasanain aja kalo nggak gue bikin putus lo sama pacar lo itu"

"Ye jangan dong susah ini dapetnya"

The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang