Chapter 56

19.3K 886 16
                                    

"Zaf?"panggil Dizzi pada Zafran yang tengah bermain PS diruang keluarga dengan duduk di karpet berbulu sedangkan Dizzi duduk di sofa

"Hm"jawab Zafran tanpa mengalihkan pandangannya pada PS nya

Melihat itu membuat Dizzi mengerucutkan bibirnya sebal "liat sini dong. Jangan main PS Mulu "

Mendengar rengekan disertai nada kesal dari ucapan Dizzi tadi membuatnya mempause terlebih dahulu permainannya lalu menghadap Dizzi yang duduk diatas sofa belakangnya

"Iya kenapa?"tanya Zafran mengelus perut buncit Dizzi dengan pandangan menatap mata Dizzi diatasnya

"Kamu jangan marah ya?"pinta Dizzi mengelus rambut coklat kehitaman suaminya

Zafran menyerngit bingung namun tak urung ia mengangguk

"Aku pengin ketemu mama kandung kamu"cicit Dizzi pelan

Usapan lembut pada perut Dizzi sontak terhenti dan tubuh Zafran seketika menegang dan raut wajahnya berubah datar tanpa ekspresi seperti tadi yang memperlihatkan kasih sayang dan cinta yang ia tunjukan padanya

"Aku nggak tau"ucap Zafran dingin lalu berdiri dan menuju dapur untuk mengambil air

Melihat Zafran berdiri dan berlalu keluar membuat Dizzi ikut bangkit dan mengikuti Zafran sampai mereka sampai didapur

"Zaf, aku pengin ketemu, bukan aku aja tapi dedeknya juga mau ketemu neneknya"jelas Dizzi

"Nggak bakal aku turutin. Apapun permintaan kamu aku turutin kecuali ketemu dia"ucap Zafran final dan langsung mengambil kaleng soda didalam kulkas dan meminumnya

"Tapi aku pengin ketemu, sekali aja please"ucap Dizzi memelas

"Nggak, kalo mau pergi sendiri silakan. Aku pergi"ucap Zafran langsung pergi menuju kamar

"Zaf, jangan pergi"pinta Dizzi mengekori Zafran menuju kamar mereka

"Katanya mau ketemu dia, silakan aja aku nggak ngelarang tapi aku nggak bakal pulang"peringat Zafran mengambil jaket bomber hitamnya dan langsung memakainya

"Jangan pergi nanti aku sama siapa?"ucap Dizzi dengan mata berkaca kaca

"Sama dia aja kan kamunya pengin ketemu sama dia gampangkan"

"Oke aku nggak bakal ketemu dia tapi kamu jangan pergi"ucap Dizzi terisak dan berjalan kearah Zafran berdiri membelakanginya dan tanpa ba-bi-bu ia langsung memeluk suaminya dari belakang walau terhalang perut buncitnya tapi tak masalah

"Aku mau pergi"ucap Zafran membalikkan badannya menghadap Dizzi yang kini sudah berlinang air mata

"Jangan pergi"cicit Dizzi pelan menatap mata Zafran dengan memelas

"Jangan halangi aku, aku mau pergi"

"Pergi kemana? Kamu tega ninggalin aku sama sidedek sendirian?"

"Iya lagian cuma sebentar aja"

Ucapan Zafran tadi sontak membuat Dizzi menganga apa maksudnya coba, pikir Dizzi bingung

"Emang kamu mau pergi kemana?"tanya Dizzi

"Mau pergi ke kantor ada urusan sebentar disana. Emang kenapa?"

Bugh...

Selesai berbicara tiba tiba satu Bogeman mendarat diwajah tampanya dan bisa ditebak siapa yang memberikannya

"Kok dipukul sih?"

"Ya kamu bikin aku nangis Bombay gara gara kamu pergi nggak bilang kemana lagi"

The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang