BAB 8

17.2K 2.6K 433
                                    

Commentnya dong ^~^

***

Janji Mark untuk mengantar Renjun ke kampus kemarin malam benar-benar terjadi. Mark berangkat bersama Renjun dengan menggunakan mobil sedangkan Chenle bersama dengan Yuta mengendarai motor. Renjun hanya bisa menertawakan Chenle yang diboncengi oleh Yuta.

"Nah! Kita udah sampai! Ayo kita turun," seru Renjun yang masih memangku Jisung.

Mark hanya tersenyum-senyum tanpa ada niatan untuk melirik ke arah Renjun yang sedang mengajak ngobrol Jisung.

Keduanya turun dari mobil, Mark berjalan di samping Renjun yang sedang sibuk menggendong Jisung Mereka terlihat seperti keluarga kecil bahagia. Hanya saja anaknya kurang 1, supaya bisa jadi keluarga berencana.

Bisikan-bisikan mulai terdengar di telinga Renjun. Para perempuan yang tergabung dalam fansclub Mark menatap Renjun dengan pandangan iri dan mengintimidasi seakan menyuruh Renjun untuk menjauh dari Mark.

Renjun menghela napas pelan lalu tersenyum tipis seraya menggeleng. Jisung yang berada di dalam gendongan Renjun sibuk memperhatikan wajah Renjun. Kemudian tangan kecilnya menyentuh kedua pipi Renjun.

"Nda, kenapa olang-olang pada liatin bunda? Bunda Sungie memang tantik, meleka ili sama bunda Jun yang tantik." ujar Jisung dengan beberapa aksen cadel di beberapa huruf.

Renjun tertegun mendengar Jisung berkata seperti itu. Dia memikirkan semua perkataan Jisung.

Ini anak bener-bener nganggep gue bundanya apa? Batin Renjun.

Laki-laki itu hanya tersenyum kikuk. Ia bingung harus merespon seperti apa ucapan Jisung. Ia suka berpikir kalau Jisung ucapannya suka melantur tapi masalahnya Jisung itu anak kecil dan biasanya ucapan anak kecil itu jujur dari hati.

Saat sampai di depan kelasnya, Renjun menyerahkan Jisung pada Mark.

"Dadah Sungie!" Ujar Renjun sambil melambaikan tangan pada Jisung.

Anak itu membalas lambaian tangan Renjun lalu memberikannya flying kiss, "Nda, dadah juga cama daddy," pinta Jisung dengan polosnya.

Renjun terdiam. Oh sial, skakmat sekali.

Mark tersenyum-senyum.

Untung masih anak-anak, kalau bukan udah gue jitak dia dari tadi, batin Renjun kemudian mendengus.

"Dadah, kak Mark," ujar Renjun dengan canggung.

Jisung menggeleng kuat, "Calah! Halusnya gini, dadah daddy. I love u! MUAH!" Balas Jisung seraya memperagakan yang ia maksud ditambah lagi Jisung mencium pipi daddynya.

WOY NGGAK SOPAN!!! INI ANAK SAMA BAPAKNYA NGGAK ADA YANG BENER!!! SAMA AJA!!!

Dalam hati Renjun sudah marah-marah sendiri. Berkata-kata kasar dengan berbagai macam umpatan, dari yang sopan sampai yang kasar.

Nah! Maksudnya umpatan sopan tuh seperti apa?

"Lakuin aja, Ren. Dari pada anak saya ngamuk," celetuk Mark seenaknya. Karena dia sudah tau akan mendapat jakpot.

Mata Si Manis itu memicing tajam, "Saya tonjok mau, kak?" Ancam Renjun sambil mengepalkan tangannya di depan wajah Mark.

Mark memundurkan wajahnya, "Galak banget sih kamu," cibirnya

"Lah biarin. Biar kakak atau cowok lain nggak macam-macam sama saya," balas Renjun ketus.

Mark bukannya diam, ia malah semakin menjadi. Dia tersenyum lebar ke arah Renjun, "Tapi yang galak gini justru bikin gemes."

S I N G L E 📌 MarkRen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang