BAB 32

9.9K 1.5K 250
                                    

Votesnya terserah deh berapa aja, yang penting komennya rame hahahaha

***

Renjun tidak menjawab pertanyaan Mark. Bukan tidak menjawab tetapi belum siap menjawab, mereka baru saja bertemu. Mark maklum dan ia memberikan waktu sampai hari dimana Mark harus kembali lagi ke Kanada.

7 hari dari sekarang.

Selama berada di Jakarta, Mark tinggal dengan Renjun dan Jisung tetapi karena kamarnya hanya 2, Mark harus tidur dengan Jisung. Ya masa sama Renjun. Mark datang ke Jakarta bukan hanya untuk bertemu anak semata wayangnya tapi juga untuk pekerjaannya.

Renjun paham dengan semua itu. Mark harus berangkat pagi dan pulang tengah malam, kadang kalau sempat ia menunggu Mark sambil menonton tivi, kalau lelah Renjun bisa ketiduran di sofa. Keesokan harinya, ia sudah ada di dalam kamar.

Hehehe.

Rutinitas Renjun 2 hari belakangan ini jadi bertambah sedikit karena kehadiran 1 orang lagi dalam rumahnya. Mark.

Pagi-pagi sekali, ia bukan hanya menyiapkan sarapan untuknya dan Jisung tapi untuk Mark juga. Dibuatkan kopi dan sarapan, pernah tidak sengaja dipakaikan dasi.

Tinggal tunggu undangan nyebar aja, resmi mereka tinggal serumah.

Hari ini sudah masuk hari keempat sebelum Mark kembali ke Kanada. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 12 lewat 15 malam tapi Mark belum juga ada tanda-tanda untuk pulang. Renjun masih setia menunggu di ruang makan sambil mengaduk cokelat panas yang ia buat tadi.

Pikirannya mulai melayang ke peristiwa dimana Mark melamarnya secara personal beberapa hari yang lalu, ia terkejut tapi senang juga. Mau jawab iya, tapi tidak bisa karema Mark benar-benar baru saja pulang. Renjun juga belum siap, masih kaget.

"Nda, kok belum tidur?" Ujar Jisung yang keluar dari kamarnya sambil mengucek sebelah matanya.

Renjun tersenyum lalu menyuruh Jisung untuk duduk disampingnya. Anak itu menurut dan duduk di samping kanan Renjun.

"Kok bangun? Kenapa?" Tanya Renjun.

"Haus," balas Jisung.

"Wait, bunda ambilin," ujar Renjun lalu bangkit untuk mengambilkan minum untuk Jisung.

"Thank you, mom."

Jisung mengambil gelas bening di tangan Renjun lalu meneguk air putih yang ada didalamnya sampai tandas.

"Kok belum tidur, nda?" Tanya Jisung heran.

"Nungguin daddymu. Jam segini tumben belum pulang," balas Renjun sambil melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah satu malam.

"Tidur aja, Bun. Besok katanya bunda ada jadwal ngajar kelas pagi. Nanti kalau bunda kesiangan gimana?" Ujar Jisung seraya tersenyum tipis.

Benar juga apa yang dibicarakan Jisung. Renjun mengangguk lalu membereskan meja makan dari beberapa gelas yang tergeletak di sana untuk diletakkan pada bak cuci piring.

"Nah ayo tidur. Kamu balik ke kamarmu, bunda juga masuk kamar," titah Renjun.

Jisung mengangguk dan berjalan masuk ke kamarnya. Kemudian disusul Renjun yang masuk ke kamar lainnya. Ia terduduk di pinggiran ranjang lalu mengambil ponselnya yang sedang dicharge.

Dia mencari kontak Mark untuk menghubungi laki-laki itu.

'Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkaun.'

S I N G L E 📌 MarkRen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang