Taeyong, Jaehyun, Yuta, Haechan, Jeno dan Chenle memasuki apartemen Mark dengan tidak sanfi. Ya pokoknya berisik bangetlah.
"Jisung! Jisung! Dimana tuh anak?!" Heboh Taeyong yang baru saja masuk ke dalam apartemen.
"Astaga! Ini apartemen atau bangkai kapal karam?" Desis Jaehyun takjub.
Bagaimana tidak rakjub, mereka melihat keadaan apartemen Mark sangat tidak manusiawi. Berantakan dan kotor, bau pula. Banyak sampah, sumpek, suram!
"Kak Mark terakhir kali ngebersihin tempat tinggal dia sendiri kapan sih?" Desis Jeno jijik.
Chenle berjalan masuk untuk mencari keberadaan Jisung, "Gue cari Jisung dulu. Tuh anak pasti ngumpet," ujar Chenle yang sudah berjalan lebih dulu.
"Gue ikut!" Seru Haechan dan langsung mengikuti Chenle dari belakang.
Taeyong dan Jeno memilih membersihkan ruangan di apartemen Mark sedangkan Jaehyun dan Yuta menuju kamar utama untuk menemui Mark.
"Buka, Jae," titah Yuta.
Jaehyun mengangguk dan memutar knop pintu kamar utama yang ditempati Mark.
Tidak terbuka.
Dikunnci.
"Sampah! Dikunci dari dalam!" Umpat Jaehyun.
"Ketok deh," titah Yuta.
Jaehyun menurut dan mengetuk pintu kamar Mark.
TOK! TOK! TOK!
"Mark!"
Jaehyun kembali menoleh ke arah Yuta, "Nggak dijawab, kak," lirih Jaehyun.
"Panggil lagi," titah Yuta.
TOK! TOK! TOK!
"Woy! Mark! Keluar lo!" Seru Jaehyun lagi.
Tetap saja tidak ada jawaban, "Tau ah, kak. Nggak dijawab mulu, mati kali dia!" Ujar Jaehyun asal.
"Astaga! Jae, mulut lo anjir! Savage banget," syok Yuta dengan ekspresi berlebihan.
"EH WOY SINI DAH!!!"
Itu suara Chenle.
Jaehyun dan Yuta segera menuju sumber suara teriakan Chenle yang berasal dari ruang tamu.
"Kenapa?!" Seru Jeno dari arah dapur.
Chenle sudah berada di ruang tamu bersama dengan Jisung yang sejak tadi diam saja seperti patung.
"Loh ini Jisung! Lo nemuin dia dimana?" Tanya Taeyong lalu berlari ke arah Jisung yang masih terdiam.
"Gue nemuin dia dikamarnya. Lagi ngeringkuk aja, kayanya belum makan deh. Kak Taeyong, masak dong. Sekalian buat kita-kita hehehe," titah Chenle sambil haha hehe.
Taeyong mengangguk lalu berlari kecil ke arah Dapur. Yuta duduk di sebelah kanan Jisung. Haechan duduk di single sofa yang tidak jauh dari sofa panjang yang diduduki Chenle, Jisung dan Yuta. Jaehyun memilih berdiri sedangkan Jeno memilih untuk berjongkok dihadapan Jisung.
Tangan panjang Jeno mengusap lembut tangan bocah laki-laki berusia 4 tahun beberapa bulan yang lalu.
"Jisung, kok diam aja? Dad kenapa?" Tanya Jeno lembut.
Jisung menggeleng, "Aku nda tau, kak. Daddy dari kemarin sedih terus, kerjaannya marah-marah dan kemarin malam daddy nangis sambil teriak-teriak. Sedih banget, kak," balas Jisung pelan.
Jeno mengangguk lalu tersenyum tipis pada Jisung. Ia mendongak untuk menatap Chenle, Yuta dan Jaehyun. Dia tidak menatap Haechan, karena posisinya membelakangi Haechan. Malas kalau harus memutar kepalanya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
S I N G L E 📌 MarkRen ✔️
Fanfiction[REMAKE DARI WORK SAYA YANG BERJUDUL SAMA. HANYA BERBEDA TOKOH] Young Daddy adalah julukan baru untuk seorang Mark Lee. Kenapa? Ya siapa suruh bawa anak ke kampus, pasti disangka daddy. Loh tapi kok mommynya nggak pernah keliatan? Situ... single ben...