"NDA LEN!!!"
Suara melengking anak kecil sayup-sayup terdengar dan membuat Renjun berbalik. Ia sangat tahu betul suara siapa itu. Senyumnya mengembang saat melihat Jisung yang berlari menuju ke arahnya dengan tertatih-tatih.
Hup!
Renjun langsung menggendong bocah itu dan dibalas oleh Jisung yang memeluk Renjun dengan erat. Seperti tidak bertemu bertahun-tahun.
"Nda, kemana saja? Sungie cali nda cama daddy," lirih Jisung yang berada dalam gendongannya.
Rasa pegal pada kakinya langsung hilang saat ia bertemu dengan Jisung, "Bunda kemarin pergi sayang, maaf ya nggak ngabarin," balas Renjun
Ucapan Renjun barusan membuat Renjun kaget setengah mati. Biasanya Renjun akan menyebut dirinya kakak di depan Jisung, tapi kali ini ia menyebut dirinya sendiri Bunda di depan Jisung.
Hatinya berdesir hangat melihat keakraban Renjun dengan anaknya.
"Jisung, eyang capek ngejar kamu," ujar suara seorang wanita paruh baya yang langsung di ketahui kalau itu adalah ibunda Mark dan neneknya Jisung.
Jisung yang ada di dalam gendongan Renjun menoleh ke arah neneknya, "Maafin Jisung, eyang. Jisungie tadi telalu cenang lihat ada nda dicini," balas Jisung dengan perasaan bersalah.
Renjun tersenyum ke arah wanita itu dan wanita itu membalas senyuman Renjun tak kalah ramah, "Halo tante, saya Renjun, adik tingkatnya kak Mark," ujar Renjun sedikit canggung lalu ia menyalimi wanita itu.
Wanita itu tersenyum geli, "Saya Rena, ibu Mark sekaligus eyangnya Jisung. Kamu nggak mau memperkenalkan diri kamu sebagai pacarnya anak saya?" Goda Rena dengan senyum gelinya.
Nice!
Kedua pipi Renjun bersemu merah. Ia hanya tertawa lirih sambil menunduk, Mark yang melihat itu jadi gemas sendiri.
"Ma, jangan digodain dong. Kasian," bela Mark.
"Cieee belain pacarnya," ledek Rena lagi lalu mendorong pelan lengan anaknya.
"Ma, apaan sih?" Lirih Mark yang berusaha menahan senyumnya.
Jisung masih anteng berada di dalam gendongan Renjun, bahkan ia tidak ragu untuk menyandarkan kepalanya di pundak sempit milik Renjun. Renjun sendiri kadang harus bolak-balik kesana-kemari dengan mengenakan sepatu pantofel yang membuatnya tidak nyaman dan Jisung yang ada di gendongannya.
Mark dan Rena duduk di salah satu kursi sembari memperhatikan Renjun yang sedang berbincang dengan sanak saudaranya di ujung sana.
"Pilihan kamu boleh juga. Manis ya, kayanya dia sopan banget," ujar Rena tiba-tiba.
Mark tersenyum tipis, matanya masih terus memperhatikan kedua orang itu, "Mark sih maunya dia yang jadi bundanya Jisung, tapi nggak tau Renjun mau atau nggak," balas Mark.
"Loh kalian nggak pacaran?" Tanya Rena kaget.
Mark menggeleng pelan, "Tapi Mark lagi berusaha ngedeketin dia dari kemarin-kemarin," balas Mark santai.
Rena menatap anaknya, "Dia nggak masalah sama kehadiran Jisung? Takutnya dia cuma pencitraan doang di depan mama," tanya Rena lagi.
Lagi-lagi Mark menggeleng, "Dia sama sekali nggak mempermasalahkan adanya Jisung, Ma. Dia tulus sama Jisung. Cuma ya gitu, dia masih 20 tahun dan agak susah buat diajak ngejalin hubungan," balas Mark.
"Ya kalau kamu usaha, gigih dan nggak gampang nyerah, perempuan atau laki-laki mana yang nggak luluh, Mark? Suatu saat dia pasti akan luluh sama kamu. Percaya deh," ujar Rena yang sedang berusaha menguatkan anaknya.
Mark mengangguk paham. Ia meninggalkan Mamanya sebentar untuk menghampiri Renjun yang masih mengggendong Jisung. Ia bisa melihat kalau raut wajah Renjun mulai kelelahan, karena sudah 1 jam lebih Renjun menggendong Jisung dan harus jalan kesana-kemari.
"Ren, capek ya?" Tanya Mark tiba-tiba.
Laki-laki itu segera menoleh lalu berbalik, "Eh Kak! Hm ya lumayanlah," balas Renjun seraya tersenyum tipis.
"Sini Jisungnya saya bawa ke mama dulu," ujar Mark lalu mengambil alih Jisung dari gendongan Renjun.
Ia membawa Jisung pada Mamanya lalu ia kembali lagi ke tempat Renjun berdiri. Refleks Mark menggenggam tangan Renjun dan membuat Si Mungil terkejut.
"O-oh i-iya, kenalin ini Mark Lee, kakak tingkat aku di kampus," ujar Renjun yang memperkenalkan Mark pada kedua orang didepannya.
"Mark," ujar Mark seraya mengulurkan tangannya pada kedua orang itu.
"Seonho, kak," balas Seonho lalu menjabat tangan Mark
"Yeeun," balas perempuan yang ada di sebelah Seonho lalu menjabat tangan Mark.
"Mereka sepupu saya, kak," tambah Renjun lagi.
Mark hanya mengangguk-angguk paham sambil tersenyum tipis.
"Kalian seriusan cuma sebatas kakak-adik tingkat di kampus?" Tanya Yeeun yang kayanya mulai tidak yakin.
Renjin mengangguk semangat tapi Mark diam saja. Ia diam tidak menjawab pertanyaan Yeeun, tapi tangannya tidak mau melepaskan tangan Renjun. Yeeun dan Seonho saling lirik lalu menaikkan sebelah alisnya.
"Teh Yeeun percaya?" Tanya Seonho.
"Teu, Ho. Tah tingali, pegang-pegangan tangan kitu," balas Yeeun lalu menunjuk tangan Mark yang sedang menggenggam tangan Renjun dengan dagunya.
"He'euh, teh. Sami atuh, Hoho ge teu percaya," ujar Seonho lagi seraya mengangguk.
Keduanya kembali menatap Mark dan Renjun. Ekspresi wajah Mark masih biasa saja, malah terkesan santai. Sedangkan Renjun sudah jengkel karena sejak tadi dia berusaha melepaskan tangannya yang digenggam oleh Mark.
Woy sial! Kuat banget genggamannya!
"Kalian kalau mau pacaran nggak apa-apa sih, nggak ada yang larang. Lagian Renjun juga single dari lahir," celetuk Yeeun santai.
"Kamu udah ngasih restu sama saya?" Tanya Mark tiba-tiba.
Yeeun hanya mengangguk lalu menyenggol lengan Seonho.
"Iya, Hoho juga kok. Cocok banget malah. Hoho juga seneng pas liat 'A Injun gendong Jisung. Kata Aa, itu anaknya akang ya?" Ujar Seonho.
Mark mengangguk, "Soon to be Renjun's son too, Seonho," balas Mark seraya menyeringai tipis.
BEDEBAH! astagfirullah, kasar deui, kasar deui.
"Yaudah saya sama Renjun permisi dulu ya," pamit Mark dan langsung membawa Renjun pergi dari hadapan Yeeun dan Seonho.
"Kak! Mau kemana ih?!" Tanya Renhun yang sudah malas jalan. Kakinya sakit.
"Kita keluar nikmatin angin sore," balas Mark tanpa berbalik.
Renjun mendesah pelan lalu pasrah saja mau ditarik kemanapun oleh Mark.
Kalau gue nolak juga pasti ujung-ujungnya dipaksa.
A/N:
Makin absurd. Maaf ya
Jangan lupa vote and comment 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
S I N G L E 📌 MarkRen ✔️
Fanfiction[REMAKE DARI WORK SAYA YANG BERJUDUL SAMA. HANYA BERBEDA TOKOH] Young Daddy adalah julukan baru untuk seorang Mark Lee. Kenapa? Ya siapa suruh bawa anak ke kampus, pasti disangka daddy. Loh tapi kok mommynya nggak pernah keliatan? Situ... single ben...