BAB 34

10.8K 1.3K 226
                                    

Sesuai dengan permintaan Mark tadi siang, Renjun memakai pakaian yang tidak terlalu formal. Dia hanya mengenakan celana bahan berwarna biru dongker, kaus lengan panjang putih dibalut dengan cardigan yang cukup panjang berwarna baby blue.

Simpel saha. Lagian pula Renjun tidak punya banyak baju bagus. Rata-rata baju untuk mengajar.

"Ren, udah siap?" Tanya Mark yang langsung masuk ke kamar Renjun.

"Nyelonong mulu kaya rumah sendiri ya," sindir Renjun sinis.

Mark cuma haha hehe sambil menggaruk-garuk pipinya, "Ya nanti juga bakalan jadi rumah sendiri ini. Udah siap belom?" Tanya Mark lagi.

"Udah. Sekarang nih?" Balas Renjun.

Mark mengangguk lalu berbalik meninggalkan Renjun dikamarnya sendirian. Tidak ada inisiatif sama sekali untuk menggandeng tangan Renjun. Si Manis mengikuti Mark dari belakang.

"Jisung mana?" Tanya Mark.

"Kerja kelompok drama bahasa indonesia sama temennya," balas Renjun yang sedang mengunci pintu rumah.

"Oh. Pulang jam berapa?" Tanya Nark lagi. Kali ini ia menunggu Renjun yang sedang mengunci pintu.

Renjun menggeleng, "Dia bilang sih agak maleman soalnya sebentar lagi dia tampil," balas Renjun lalu berbalik menghampiri Mark yang berdiri didepannya.

Laki-laki itu tersenyum tipis lalu meletakkan sebelah telapak tangannya di pucuk kepala Renjun, "Hari ini kamu manis, soft dan aku suka," puji Mark tulus.

Renjun ikut tersenyum tapi terkesan ditahan olehnya, kedua pipinya merona samar, "Thanks and you too. Mark Lee selalu ganteng dan mempesona. Kamu masih umur duapuluhan ya?" Balas Renjun yang diakhiri dengan ledekan.

Nark tertawa, "Aku dikira masih duapuluh lima padahal aslinya tigapuluh lima. Wah terlihat 10 tahun lebih muda, kaya iklan produk kecantikan," ujar Matk lagi.

"Kalau aku?" Tanya Renjun sambil menusuk kedua pipinya dengan jari tulunjuknya.

Mark menggapai kedua telunjuk Renhun dan menggenggamnya, "Kamu selalu awet muda buatku. Mau kulit kamu keriput sekalipun, tapi dimataku tetap sama," balas Mark tulus.

"Keju banget, Mark. Jijik," celetuk Renjun sambil bergidik.

Mark mengubah ekspesinya jadi cemberut, "Aku mau romantis tapi kamu malah ngancurin suasana gara-gara celetukan kamu. Bodo ah aku mau ngambek aja," ujar Mark dengan bibir yang sudah maju, keningnya merengut lalu kedua tangannya dilipat di dada.

Renjun tertawa, "Nggak usah ngambek sekarang nanti kita nggak jadi dinnernya," balas Renjun yang kembali mengingatkan Mark pada rencana awalnya.

Nyaris saja ia lupa karena asyik merajuk.

"Yaudah deh ayo! Ngambeknya aku pending dulu sampai kita selesai dinner," balas Mark yang segera menarik tangan Renhun dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Tak lama kedua meluncur ke lokasi eksekusi malam ini.

Café Johnny.

***

"Si Mark udah dimana woy?" Tanya Yuta yang sedang menggantung lampu-lampu tumblr di dinding.

"Otw," balas Doyoung.

"Emangnya lo dihubungin sama dia?" Tanya Jaehyun.

Doyoung menggeleng, "Gue ngetrack nomor handphonenya. Zaman sekarang udah canggih, sob," balas Doyoung sambil menggoyang-goyangkan iPhone ditangannya.

S I N G L E 📌 MarkRen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang