BAB 29

9.7K 1.5K 521
                                    

Hi, long time no see guys.

***

11 tahun berlalu bukan waktu yang sebentar, itu waktu yang sudah sangat lama dan sudah mengubah segalanya termasuk usia Chenle dan Renjun. Kedua laki-laki itu sudah berusia kepala 3, Chenle 31 dan Renjun 32. Yang satu sudah menikah 4 tahun lalu dan sudah punya satu anak.

Chenle sudah menikah 4 tahun yang lalu dengan kakak tingkat yang usianya berbeda 2 tahun darinya. Mereka ketemu saat ospek mahasiswa baru. Sebenarnya mereka berdua saat itu bukan panitia tapi hanya numpang lewat karena ada urusan di kampus. Namanya Kim Doyoung. Sekarang mereka sudah memiliki keturunan hasil adopsi. Seorang anak laki-laki berumur 2 tahun, Kim Tae Oh.

Lah terus bagaimana nasib Jeno dam Yuta yang bersaing memperebutkan Chenle? Chenle tidak suka dua-duanya. Ia lebih memilih laki-laki galak tapi gemas seperti Doyoung dan akhirnya ditolak semua.

Yuta sendiri sudah dengan Ten, kakak tingkatnya di kampus yang berbeda umur satu tahun dan berbeda jurusan. Ten itu mahasiswa komunikasi.

Lalu Jeno? Masih betah saja menjomblo sampai sekarang. Sempat beberapa kali bergonta-ganti pacar dan memang belum ada yang cocok. Padahal umurnya sudah 30. Ada yang mau sama dia?

Lalu Renjun? Sama seperti Jeno. Jomblo terus sampai bertemu jodoh. Umurnya sudah 31 tapi santai saja, tidak ada rasa ketar-ketir sama sekali untuk jodoh. Dia berprinsip, "Jodoh akan datang kalau waktunya sudah tepat."

Bundanya juga tidak begitu menekannya lagi seperti dulu, walau bagaimana pun juga Renjun itu anak satu-satunya. Bundanya pasti ketar-ketir kalau Renjun belum menikah.

Terus bagaimana kabar Jaehyun, Taeyong dan Haechan?

Mereka baik-baik saja. Jaehyun berprofesi sebagai model dan dia belum menikah. Taeyong berprofesi sebagai chef terkenal dan sering muncul di tivi, dia baru saja menikah tahun lalu dengan model ternama, Kim Jisoo. Lalu kalau Haechan? Wah dia sukses menjadi presenter dan aktor, dia bisa bernyanyi juga. Haechan juga masih betah menjomblo, tapi terkadang sering dipertanyakan kelurusannya.

Lalu Mark? Laki-laki itu pindah ke Kanada setelah lulus kuliah. ia memboyong Jisung dan orangtuanya karena ia dapat pekerjaan disana.

Renjun tau Mark pergi tapi ia tidak menahannya sama sekali. Renjun hanya diam, tidak bicara apalagi mengejar Mark. Ia membiarkan Mark pergi, mungkin memang seharusnya seperti ini. Takdir mereka memang tidak akan pernah bisa bersama.

Sekarang Renjun sudah menjadi seseorang dengan karir yang sukses. Punya usaha di mana-mana sekaligus menjadi dosen ditempatnya kuliah dulu. Kepribadiannya yang kalem dan tenang itu kembali semenjak Mark sudah tidak mengganggu hidupnya lagi.

Renjun tidak memungkiri kalau ia merasa ada yang kurang saat Mark pergi.

Hari ini Renjun harus pergi ke kampus tanpa mengendarai mobil. Mau tidak mau ia harus naik bis, persetan dengan debu di jalan raya nanti. Ia bisa berbenah diri di kamar mandi kampus.

Karena terburu, ia harus berlari di trotoar untuk mengejar waktu.

BRUK!

"Masya Allah! Kunaon aing ditabrak ha?! Hadu bisi telat ieu mah!"

Renjun mengomel dengan bahasa sunda.

"I'm sorry, sir. Are you okay?" Tanya laki-laki yang ada didepannya.

Wah ada bule ganteng.

Renjun jadi kepikiran ingin menggoda bule ini. Eh tapi kasian, berondong mana masih sekolah lagi.

Nggak jadi ngegodain deh.

"Yes, I'm okay kid," balas Renjun seraya membersihkan celana bahannya dari debu. Renjun tadi sempat jatuh terduduk di trotoar.

S I N G L E 📌 MarkRen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang