Renjun berjalan bolak-balik dari dapur ke ruang tamu dengan telepon genggam yang terapit di bahu dan telinga kanannya. Laki-laki itu sedang sibuk mempersiapkan sarapan untuknya dan Chenle.
"Iya, ma. Renjun sehat kok, kenapa?" tanya Renjun.
"Jadi kamu kapan pulang? Nggak kangen sama mama papa?" Balas Sang Bunda di telepon.
Renjun menyandarkan pundaknya ke dinding ruang tamu, "Iya, ma. Renjun juga kangen sama kalian, nanti Renjun pulang kok," ujar Renjun seraya menatap dinding didepannya dengan pandangan sendu.
"Oh iya, lusa om kamu nikah. Pulang ya."
"Dimana, ma?" Tanya Renjun.
"Di Bandung. Kamu izin dulu aja kuliahnya seminggu, soalnya kita pasti nginap disana," balas Mama.
"Oke deh, ma."
"Oh iya, kamu udah punya pacar belum? Kalau udah kok nggak dikenalin ke Mama sih," tanya Sang Bunda dan pertanyaan itu membuat Renjun menghela nafas. Selalu saja pertanyaan ini.
"Ma, Renjun belum punya pacar dan belum niat buat punya pacar," balas Renjun datar.
"Oh belum, oke deh. Mama tutup ya."
"Ya."
Setelah itu sambungan terputus. Rejun menatap sendu ponselnya, mamanya berkeinginan agar ia cepat punya pacar kemudian menikah. Beliau takut tidak sempat melihat anak satu-satunya menikah.
Renjun hanya bisa menghela napas saja dan berkata kalau ia akan segera mencari jodoh secepat mungkin.
"WOY RENJUN!!!"
"Hah?! Apa?!"
Renjun terkejut dan langsung mencari sumber suara yang barusan meneriakkan namanya.
"Lo kenapa sih? Bengong aja dari tadi. Kesambet aja baru tau rasa," sewot Chenle yang sudah berada didepannya.
"Eh sorry, Le. Gue keasikan ngelamun barusan," balas Renjun meminta maaf sambil meringis.
"Ngelamunin apaan?" Tanya Chenle heran.
"Nggak kok. Lusa gue balik ke Bandung ya, om gue mau nikah. Terus gue izin nggak ngampus seminggu," ujar Renjun.
"Yaelah, gue nanti ngegosip sama siapa?" Rajuk Chenle sambil menggoyang-goyangkan tangan Renjun dengan manja.
"Kan ada Haechan sama kak Yuta. Mereka kalau udah ngegosip cepat banget," balas Renjun lalu ketawa.
Baru saja Chenle hendak membalas ucapan Renjun, tapi ucapannya harus terpotong oleh suara klakson mobil dari luar.
"Siapa tuh?"
Renjun hanya mengangkat bahu, "Liat gih keluar, Le. Gue mau makan," balas Renjun.
Chenle segera keluar dari dalam rumah untuk melihat siapa yang datang. Sedangkan Renjun sibuk makan sambil menonton TV.
Tak lama kemudian...
"Astagfirullahal'adzim!" Seru Chenle saat masuk kembali ke dalam rumah. Ekspresi wajahnya terlampau horror.
Renjun yang tadi sedang sibuk makan segera menoleh. Tumben banget Chenle ngucap, biasanya juga ngumpat, "Kenapa?" Tanya Renjun agak panik.
Chenle mengerutkan keningnya lalu menatap Renjun, "Diluar ada kak Mark," desis Chenle tak percaya.
"ALLAHUAKBAR!!!"
Renjun buru-buru bangkit dari duduknya dengan refleks ia keluar rumah sambil membawa piring sarapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
S I N G L E 📌 MarkRen ✔️
Fanfiction[REMAKE DARI WORK SAYA YANG BERJUDUL SAMA. HANYA BERBEDA TOKOH] Young Daddy adalah julukan baru untuk seorang Mark Lee. Kenapa? Ya siapa suruh bawa anak ke kampus, pasti disangka daddy. Loh tapi kok mommynya nggak pernah keliatan? Situ... single ben...